Ten - Without (U)

95 12 3
                                    

Kyaaaa!! mianhe...
sebelumnya sempat ke publish dong padahal belum kelar dan author ga sadar wkwkwk
but, it's okay 😁

Yang udah baca yuk baca lagi, maaf ya lama update 🙏🏻🙏🏻

***

Ditengah pekerjaan yang melelahkan membuat Jimin akhirnya tertidur di atas sofa. Entahlah bagaimana bisa saat terbangun dari mimpinya mulut Jimin memanggil nama Nam Jina. Sepertinya memang dia sangat kelelahan.

Dalam ruangan itu Jimin tidak sendirian. Seorang make up artis masih berada di sana. "Kupikir dia sangat cantik sampai kau mengingatnya saat tidur." Ujarnya.

Jimin tertawa kecil sambil mengusap wajah kantuknya. Wanita itu bukan saja cantik, namun memiliki nilai yang lebih di mata Jimin. Buktinya seorang Jimin bisa menyukainya tanpa mencuri keuntungan seperti biasanya. Dalam hati kecil Jimin sangat merindukan Jina. Maka dengan inisiatif dirinya langsung menelpon Nam Jina. Kebetulan hari mulai berganti malam dan ingat stock makanan di rumah mulai habis. Jimin khawatir Jina kelaparan.

Wajah periang nan menggemaskan sibuk mencari kontak bernama Choi Jina. Jimin menatap layarnya sedetik lalu tertawa bodoh. Bisa-bisanya ia mengganti marga seseorang dengan marga miliknya. Itu karena dia cinta.

Jimin mulai menekan tombol panggilan. Berharap cepat diangkat agar rindunya terbayarkan. Panggilan pertama tidak diangkat. Jimin melakukan panggilan kedua dengan akhir yang sama. Panggilan ketiga dan seterusnya sama sekali tidak ada jawaban. Jimin mulai cemas. Dia mengambil coatnya dan langsung meninggalkan tempat pemotretan.

Ketika keluar lift dan melewati loby. Langkahnya terpaksa harus berhenti ketika seseorang berjalan cepat sambil menerima panggilan telepon.

"Baik, saya akan segera ke lokasi kecelakaan." Begitu kalimat yang terdengar.

Dalam hati, Jimin bertanya-tanya karena yang lewat itu adalah orang kepercayaan keluarga Lee. Namanya Jae Sung Ahjussi. Siapa yang kecelakaan? Begitu yang terpatri dipikirannya.

Kemudian Jimin menghampiri seorang customer service. Dia penasaran dengan pembicaraan Jae Sung barusan. Ketika akan bertanya tiba-tiba siaran Tv di depan berubah menjadi kilasan berita. Jimin menangkap jelas rekaman video di hadapannya. Sangat terkejut dan pikirannya mendadak kacau, sebab berita tersebut menyebutkan CEO muda Lee Jungkook tidak sendirian melainkan bersama seorang wanita yang diduga kekasihnya.

Jimim tidak berpikir panjang lagi. Ia segera membuntuti mobil yang dikendarai Jae Sung. Mobilnya baru saja melewati Jimin. Maka dengan cepat Jimin berlari ke parkiran dan menancap gas demi mengejar ketertinggalan mobil milik Jae Sung yang diyakini Jimin menuju tempat kejadian.

***

Pecahan kaca mobil berserakan tak terkondisi. Jimin keluar dari mobilnya dengan perasaan khawatir yang sangat amat mendebarkan jantungnya. Ceceran darah dimana-mana. Otak Jimin tidak dapat berpikir jernih lagi. Dia membayangkan yang terjadi dengan Jungkook dan Jina. Maka dengan segera Jimin melajukan mobilnya kembali menuju rumah sakit terdekat.

Semula Jimin masih bisa mengatur situasi dalam dirinya. Berusaha keras berpikir suatu hal positif. Sampainya di depan meja registrasi. Tangan Jimin gemetar dan kakinya terasa lemas. Matanya mulai berkaca. Rasa sesak didada mulai menusuk. Jimin segera berlari menuju ruang IGD.

Sebuah brangkar berselimut putih baru saja keluar dari ruang IGD. Tangis Jimin pecah meneriakan nama Jina. Pikirannya terlalu kalut hingga harus ditenangkan dengan beberapa petugas disana.

SECRET RELATIONSHIP [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang