PART 2
Nichol menyimak percakapan empat orang pemuda yang tak lain sahabatnya, Ia nampak
ikuti menikmati perbincangan satu sam lain sesekali menyuapkan makanan ataupun minuman yang mereka pesan disalah satu Caffe didalam mall.Namun masih ada sedikit rasa mengganjal dihatinya,Ia memikirkan Asya, adiknya pasti sangat sedih tadinya ia ingin menyusul Asya kekamar namun ia sadar adiknya butuh waktu sendiri."Lo mikirin apa Nic?." Tanya salah satu sahabatnya bernama Arga, dia sedikit heran ketika menyadari raut khwatir dari Nichol.
Pertanyaaanya sontak membuat ketiga temannya yang lain menatapnya."Gak." Nichol menjawab dengan datar dan singkat sedangkan temannya hanya mendengus mendengar kata yang keluar dari mulutnya.
"Ck, muka lo kagak enak dipandang pasti ada yang lo pikirin kan?." Kini temannya yang bernama Kenzo memberi pertanyaan,setelahnya fokus meminum minuman soda nya sedangkan sahabatnya yang lain hanya mengaguk menyetujui ucapan Kenzo.
"Gua gak papa." Nichol kembali merespon dengan singkat, lalu menyuapkan sepotong daging sapi yang sudah dipotong.
"Ya,ya,ya terserah lo deh." Kenzo menjawab dengan ketus, sedangkan Nichol mengangkat bahunya acuh.
Setelahnya mereka kembali berbincang, kecuali salah satu dari mereka yang bernama Evan hanya fokus pada game dihanphonenya sesekali menyeruput minumannya, sedangkan satu orang lagi sikapnya tak beda jauh dengan Nichol, dia bernama Alex hanya berbicara bila perlu itupun sedikit, Alex fokus menyuapkan makanannya.
Ditengah perbincangan Nichol tampak melihat-lihat sekitar dirinya sedikit penasaran ketika matanya menemukan 4 orang gadis remaja yang duduk salah satu meja makan yang tidak terlalu jauh dari meja yang ia tempati. Matanya memincing ketika salah satu diantara mereka ternyata adiknya, dia sedikit terkejut, bahkan tangan kirinya mulai mengepal dengan erat tanda dia sedang menahan emosi.
Ia membuka ponselnya,lalu mulai mengotak-atik benda persegi panjang tersebut,membuka apk chatingan dan mengetikan sesuatu disana, ia mengirimkan pesan singkatnya kepada gadis manis yang tak lain adalah adiknya.
" Nakal." Batin Nichol mulai menyeringai seram ketika melihat adiknya membuka ponsel dan wajahnya tampak gelisah.
***
Disisi lain Asya tampak menikmati hidangan manis dihadapannya begitupun Celin,Lili dan Indah, menu yang mereka pesan berbeda-beda namun yang pasti makanan Asya adalah jenis makanan manis.
Sedangkan Indah dan Celin memesan menu yang sama.
Asya dan sahabatnya makan diselinggi bercakap ringan kecuali Lili yang begitu ceria.
"Duh seneng banget gue, gak nyesel kesini, makanannya enak anjir." Lili berucap dengan antusias dan mata berbinar tak lupa mulutnya masih mengunyah potongan kentang goreng,yang merupakan menu tambahan mereka.
"Lebay banget lo." Celin memutar bola matanya malas, diaguki Indah. Sedangkan Asya menatap mereka polos dengan mulut yang mengembung karena masukan potongan cake yang cukup berukuran besar kedalam mulutnya bahkan membuat sekitar mulutnya terkena krim dari cake tersebut.
Membuat nya terlihat lucu dan membuat ketiga sahabtnya merasa gemas dengan mahluk gemoy dihadapan mereka.Back percakapan hehe
Lili mendengus mendengar ucapan Celin.
kemudian kembali bersuara."Aduh Asya lo gemes banget deh." Mecubit pipi chubby Asya yang mengembung lucu.membuat sang empu nya menatapnya lugu dan terseyum manis.
Celin menepis pelan tangan Lili yang bertengger dipipi Asya yang terlihat sedikit merah karena cubitan Lili terlalu lama meskipun tidak sakit. Lili hanya mengumamkan gerutuan tidak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASYAQUELLA BEBYANA ALFFAERO
Novela Juvenilhanya kisah gadis imut yang setiap harinya berhadapan dengan ketiga kakak lagi-lagi yang mempunyai karakter berbeda. yang jelas ketiganya posesive dan overprotective.