Nichol kini sudah tiba dibascampnya dengan kondisi pakaian yang sudah penuh dengan bercak darah bekas tadi.
"Baby dimana?" Tanya Nichol setelah menegak segelas.air mineral pada Alex yang kini sedang fokus memainkan ponselnya.
"Kamar lo." Nichol mengaguk tanda terima kasih lalu manaiki litf.kelantai 2 menuju kamar miliknya untuk menemui sanh adik.
Didalam kamar ia disuguhi pemandangan yang membuatnya geram, bagaimana tidak adiknya tidur berpelukan dengan pria lain meskipun itu temannya tetap saja ia merasa cemburu. Ingin menghampiri keduanya suara datar milik Arga membuatnya menghentikan.langkahnya.
"Bersihin diri lo,nanti Baby takut." Tutur Argw membuat Nichol semakin geram , namun tak ayal ia langsung pergi kekamar mandi untuk membersihkan dirinya yang sudah bau amis darah.
15, menit kemudian Nichol keluar dengan style santai kaos hitam pendek overside dan celana hitam pendek,setelah mengeringlan rambutnya Nichol beranjak pada ranjanv yanh ditempati adiknya, Arga pun sudaj mengubah posisinya kini ia berdiri disamping ranjang dengan kedua tangan yang sudah ia masukan pada kedua saku celananya .
"Badan Baby agak hangat,kebanyakan nangis." Tutur Arga dibalas agukan paham oleh Nichol.
" Thank." Arga mengagguk paham kemudian pergi dari ruanhan tersebut.
Nichol mendekat pada sang adik yanh kini sedikit terusik karena tadi Arga melepas pelukannya. Ia mengelus puncuk kepala Baby membuat Baby sedikit tenang. Nichol memegang kening sang adik yang sedikit hangat, Ia mengambil sweeter putih dan celana training panjang miliknya,lalu membuka pakaian Baby dan mengolesi perurlt juga punggung baby dengan minyak telon dan bedak bayi,setelahnya ia memasangkan baju dan celana kedodoran miliknya ditubuh Baby membuat tubuh Baby tenggelam bahkan kaki juga tangannya tidak terlihat.
"Gemasnya." Geram Nichol menggesekan hidungnya dan hidunh Baby lalu mengecup seluruh wajah mungil tersebut kecuali bibir
Tak lupa ia juga mengambil beberapa foto adiknya,dengan mulut yang terus bergerak menghisap pacifer birunya."Eghh." Baby menggeliat mulai terusik karena kecupan kecupan sang abang mulai brutal.
Nichol masih fokus pada pipi gemoy tersebut sesekali menggigitnya pelan tanpa mempedulikan sang adik yang kini sudab terusik dan mulai mengerjapkan matanya."Ugh ." Baby mendoronh wajah sang abang merasa geli ketika bibir itu terus menerus mengecupi wajahnya. Membuat Nichol tersadar dan menghentikan aktifitasnya.
"Astaga baby maaf sayang, keganggu hmm." Baby memalingkan wajahnya tak mau melihat sang abang,ia melapas pacifer dimulutnya lalu melempar begitu saja.
"Hey baby marah sama abang?kenapa.hmm?" Nichol kini ikut berbaring disamping Baby Ia menarik Baby kepelukannya namun sang empu tak membalas pelukan sang abanv, baby kembali memalingkan wajahnya kearah lain.
Membuat Nichol paham adiknya merajut karena apa.
"Sayang lihat sini." Nichol menarik kepala Baby membuat Baby menatap wajah abangnya dengan mata berkaca-kaca membuat Nichol tak tega namun melihat bibir mungil itu mengerucut dengan pipi yang memerah membuatnya ingiN tertawa namun ia tahan.
"Jahat,hiks." Bibir Baby bergetar setelah berucap singkat,membuat isakan pelan akhirnya keluar membuat Nichol akhirnya mengahapus air mata yang keluar dari mata indah sang adik, ia merasa bersalah karena telah membohongi adiknya.
"Hey sst maaf sayang,.jangan mnangis ."
Air mata Baby kembali turun,membuat Nichol marah karena sudah membuat Baby menangis."Sayang jangan nangis yah, kalo nangis terus nanti ada yang gigit lohh." Baby mengehntikan tangisannya seketika dan langsung merpatkan tubuhbya dengan sang abang, membuat Nichol menyeringai adiknya mudah ditipu sekali.d
KAMU SEDANG MEMBACA
ASYAQUELLA BEBYANA ALFFAERO
Teen Fictionhanya kisah gadis imut yang setiap harinya berhadapan dengan ketiga kakak lagi-lagi yang mempunyai karakter berbeda. yang jelas ketiganya posesive dan overprotective.