C-2

0 1 0
                                    


Bel pulang sekolah berbunyi di seluruh penjuru sekolah, Arel dkk berjalan menuju parkiran dengan gaya angkuhnya. Kecuali Arel tentunya, ia malah memasang ekspreksi judesnya. Ia sangat malas menghadapi wanita wanita itu.

Sesampainya diparkiran mereka bertiga menaiki motornya masing masing, fokus Arel terpecahkan ketika melihat ceca sedang kelimpungan mencari kendaraannya. Arel turun dari motornya dan menghampiri wanita itu.

"Lo nyari apa?" Tanya Arel tegas

"Eh Arel, aku lagi nyari motor aku, tadi aku taro disini kok tapi gaada" ucapnya cemberut

Arel yang melihat ceca cemberut pun gemas sendiri, tapi dia sebisa mungkin mengenyahkan pikirannya.

"Biar gue bantu cari" setelah mereka mencari motor ceca setengah jam lamanya, tidak ada tanda tanda motor ceca sedikitpun, padahal parkiran sudah sangat sepi.

Arel berpikir sejenak, dan kemudian ia baru ingat bahwa ada salah satu tempat tersembunyi di sekolah ini, disana juga banyak barang barang yang sepertinya memang sengaja disembunyikan oleh guru guru atau murid. Dan berhubung ia ketua OSIS sekaligus anak dari pemilik sekolah jadi ia memiliki kunci semua ruangan.

"Ada satu tempat yang menurut gue motor lo ada disitu, ikut gue". Titah Arel

Sesampainya mereka ditempat itu, Arel langsung membuat pintunya dengan kunci yang sudah ia bawa tadi, setelah terbuka mereka langsung masuk kedalam, ruangan gelap, bau busuk yang sangat menyengat, dan terlihat menyeramkan.

"A-aku takut rel Hikss" ucap ceca sambil menangis, demi apapun ia sangat takut kegelapan

Sedangkan Arel yang melihat ceca menangispun kelimpungan sendiri

"Gausah takut, ada gue, kalo Lo takut balik keluar aja" dan itu hanya dibalas gelengan oleh ceca.

Samar samar Arel seperti melihat motor matic ceca yang berwarna biru tua sedang digantung, dan iapun langsung menghampirinya.

"Ceca! Ini bukannya motor Lo?" Tanya Arel kepada ceca yang masih sibuk mencari motornya.

"Hikss moblue kenapa digantung disitu Hikss" Isak ceca, ia sangat sayang dengan mobluenya hingga tidak tega melihatnya digantung seperti itu.

"Lo jangan nangis, biar gue yang ambil" Arel menggretakkan giginya, siapa yang berani melakukan itu kepada ceca? bentar.. Kenapa malah dia yang marah?

***

Setelah kejadian tadi ceca diantar pulang oleh Arel karna takut terjadi apa apa, hari sudah mulai petang. Tapi tenang saja mereka tetap menggunakan motornya masing masing walau motor ceca yang lecet lecet itu karna terkena benda benda disekitarnya tadi.

Merekapun sampai disebuah rumah minimalis bertingkat dua.
"Em Arel makasih ya udah anterin aku dan bantuin aku, kamu baik banget" ucap ceca dengan senyum manisnya.

Sedangkan Arel langsung mengangguk dan senyum sangat tipis, sangat tipis sekali mungkin hanya makhluk ghaib saja yang bisa melihatnya.

Arel sendiri bingung kenapa sifatnya berubah 100% ketika bersama ceca, seakan sifat dinginnya lenyap begitu saja.

***

"ARELINO! KEMANA SAJA KAMU JAM SEGINI BARU PULANG!" ucap bundanya sambil membawa sapu.

"Ck, tadi ada urusan" Ucap Arel judes dan langsung pergi meninggalkan bundanya yang sedang marah marah itu. Walaupun begitu ia sayang sekali dengan bundanya, hanya saja tertutup dengan rasa gengsinya yang tinggi itu.

Dikamar Arel sedang memikirkan kenapa motor ceca bisa ditempat tersembunyi itu apalagi dengan keadaang menggantung.

"Gue gabisa biarin, gue bakal caritau besok" gertak Arel marah, entahlah apa yang membuatnya seperti ini. padahal motor ceca yang disembunyikan, bukan motornya.

Tapi setelah itu ia langsung mencari ponselnya dan mencari kontak seseorang.

"....."

"Baik tuan, besok akan saya cari tau".

"Sekarang!!!!"

"Baik tuan!"

POSSESIF BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang