Bunganya tumbuh, namun hatinya belum luluh
Semalam senyumnya masih, tapi sekarang berlanjut sedih
Jiwanya rapuh, tapi raganya menjawab kalau dirinya tangguh Nyatanya sekali sentuh sudah retak tak lagi utuh"Kenapa si Dis, lo kayaknya care banget sama Satrio?"
Raline mulai membuka suara, selepas insiden di lorong sekolah tadi Raline yang posisinya masih berada di gerbang sekolah untuk bertugas mengecek atribut siswa langsung berlari ke lorong untuk mengetahui keributan apa yang terjadi."Dia suka bantuin gue belajar, dia anak baik dan dia ngga buat salah apa-apa, terus tiba-tiba dia dibully cuma karena anak beasiswa. Jelas dong gue belain Satrio, meskipun Gazi, Jevan sama Valin temen gue tapi kalo mereka bikin salah tetep harus gue kasih tau."
Diska paling tidak suka adanya pembullyan di sekolah, apalagi dengan jabatannya sebagai bagian dari OSIS membuatnya merasa bertanggung jawab bila ada perlakuan buruk yang dialami siswa di sekolahnya."Tapi bukannya lo sama Gazi sama-sama saling suka kan? I mean tadi lo bentak dia di depan umum apa ngga bikin dia sakit hati?"
Kini giliran Inaya yang membuka suara, pasalnya dia tau sendiri bahwa sahabatnya ini memang saling menaruh perasaan dengan Gazi yang notabene teman masa kecil sahabatnya."Meskipun gue suka sama Gazi tapi ngga serta merta gue membenarkan perlakuan dia tadi ke Satrio, Gazi pun tau kalo gue paling ngga suka yang namanya pembullyan, gatau kenapa hari ini dia tiba-tiba ngelakuin itu ke Satrio padahal selama ini dia keliatan fine-fine aja". Dahulu Gazi sering mampir ke rumah Diska untuk sekedar bermain atau belajar bareng, namun entah kenapa setelah kenaikan kelas 11 Gazi jarang sekali bertandang ke rumah Diska, bahkan ia pun jarang terlihat saat ada pertemuan bisnis yang memang rutin diadakan.
"Terus hubungan lo sama Gazi sampai sekarang gimana?". Raline penasaran dengan perasaan temannya ini, pasalnya akhir-akhir ini keduanya nampak jarang sekali berbincang.
"Gue ngga tau line, gue masih mau fokus sama OSIS dan sekolah gue dulu. Gue harus nyiapin diri buat ambil kuliah di London". Terang Diska yang memang bermimpi untuk melanjutkan pendidikan ke London, sebenernya mudah saja bagi Diska
Sebenernya mudah saja bagi Diska apabila ia ingin melanjutkan pendidikan ke London, namun sejak awal ia sudah bertekad pada dirinya sendiri kalau dirinya ingin mengupayakan agar diterima di Universitas ternama di London.
"Lo udah bicarain ini sama Gazi juga Dis?". Tanya Inaya
"Gue belum bilang ini kecuali ke kalian sama orang tua gue, lagipula Jevan sama mamahnya juga belum tau rencana gue ini".
Bertepatan setelah Diska mengatakan hal tersebut bel masuk kelas berbunyi dan pembelajaran dimulai dengan mata pelajaran matematika dan semua murid IPA 1 mendengarkan dengan seksama."Zi, kok gue liat liat akhir ini lo jarang banget main ke rumah Diska? Setiap gue kesana pasti si Satrio caper lagi carmuk sama Diska".
Tanya Jevan kepada Gazi. Keduanya kini tengah berada di rooftop yang memang menjadi kebiasaan mereka apabila di kelas sedang diisi oleh Pak Barman yang pasti akan menjadikan Gazi dan Jevan sasaran empuk maju untuk menjelaskan pelajaran sejarah."Gue akhir akhir ini banyak urusan".
Jawab Gazi yang membuat Jevan mengernyit, pasalnya baru kali ini Gazi mempunyai urusan tapi tidak mengatakan urusan apa yang sedang dia selesaikan."Tumben banget ada urusan tapi ngga ngasi tau? Private banget ya Zi?". Jevan tidak mau terlalu mencecar Gazi yang nantinya malah justru membuat Gazi tak nyaman. Persahabatan mereka terjalin cukup lama, sejak menginjak sekolah dasar mereka sudah bersahabat bahkan sudah mengenal sifat masing-masing.
Gazi bukan tipe orang yang tertutup, dia akan senantiasa membagikan ceritanya kepada sahabatnya. Oleh karena itu, Jevan menyadari bahkan urusan Gazi kali ini memang belum saatnya di ceritakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAILURE
Teen Fiction"Maaf". Bukan itu kata yang ingin didengar. Tapi kayu telah menjadi arang, biar kisah kami kemarin menjadi abunya. "Lo terlalu seenaknya sama perasaan gue Zi "~ Diska "Gue harus apa Dis? Mungkin kalo lo tau alasan gue selama ini, kecewa lo ngga akan...