Ini tentang sebuah kisah cinta yang belum usai dimasalalu.
Ini tentang seorang gadis modern, yang karena kecerobohannya. saat mengunjungi situs pemakaman Raden Rohmat suci atau biasa dikenal Raden Kian Santang, ia tergelincir undaan tangga gapura saat akan keluar area pemakaman, dan semuanya menjadi gelap. hingga ia tiba-tiba terbangun ditengah hutan.
"Sshh dimana aku?" ucap Ayu sambil meringis kecil lantaran keningnya terdapat memar.
"Tak usah bingung Cah Ayu, kau berada ditempat yang seharusnya bukankah kau sangat penasaran dengan pemuda bermahkota dan gadis jelita yang ada dalam mimpi-mimpimu selama ini? sekarang kau akan mendapatkan semua jawaban atas pertanyaan dalam benak serta hatimu, kau hanya akan mengikuti alur bukan merubahnya faham?" ucap seorang wanita begitu halus nan merdu dapat Ayu lihat bahwa wanita itu sangat cantik jelita, dengan mengenakan pakaian kerajaan berwarna hijau dan mahkota yang begitu indah membuatnya terlihat cantik nan anggun.
"Si_siapa?" tanya Ayu bingung serta gugup.
"Aku adalah penguasa laut pantai selatan, kau pasti mengenali ku bukan, cah Ayu," ucap sosok perempuan tersebut.
"Bu_bunda Ra_ratu Kidul?" ucap Ayu begitu gugup. bagaimana tidak ia sangat tau tentang siapa itu penguasa laut pantai selatan.
"Apakah kau percaya aku akan membantu mu mencari semua jawaban atas pertanyaan mu selama ini?" tanya Bunda Ratu. dan dibalas anggukan oleh Ayu. "Maka bersiaplah, ingat kau hanya mengikuti alurnya, bukan merubahnya," ulangi Bunda Ratu. dan ayu hanya mengangguk patuh.
Bunda Ratu menyentuh kening Ayu dan dapat Ayu rasakan seakan ia terseret angin.
Bom
Ayu sekarang berada ditengah keramaian mirip seperti pasar tradisional.
"Pergilah Cah Ayu, ingatlah semuanya dan kembali. akhiri penantian seseorang yang telah menanti mu selama beribu-ribu purnama, kali ini takdir berpihak pada kalian berdua," ucap Bunda Ratu yang hanya dapat didengar oleh Ayu.
Deg
Ayu rasanya ingin menangis mendengarnya.
"Ha? siapa orang yang dimaksud bunda? aaa ya Allah pusing, ini dimana sih?" gumam Ayu.Dan gelap ya Ayu kembali pingsan.
Semuanya akan dimulai.
************************************
"Dinda bertahanlah aku mohon, kau akan selamat aku akan menyalurkan hawa murniku, bertahanlah aku mohon!" gusar Raden Kiansantang dengan terus mencoba menyalurkan hawa murninya tapi anehnya selalu ditolak oleh tubuh seseorang yang disebut "Dinda"
"T_tidak k_kanda itu p_percuma, mu_mungkin ini su_sudah jalannya a_aku untuk pu_pulang, karna se_sejatinya tempat dan duniaku bu_bukan disini," ucap seorang gadis dengan senyuman lemahnya.
"Tidak Dinda! kau bicara apa, tempat dan duniamu ada disini! disampingku terus bersamaku, aku mohon dinda bertahanlah!" ucap Raden Kian santang.
Yang dibalas gelengan oleh gadis tersebut.
"Yu_yunda Ha_halimah, kemarilah," ucap gadis tersebut kepada sosok gadis yang sedari tadi mematung.
"I_iyah, adinda," ucap seseorang yang dipanggil yunda tersebut.
"Yu_yunda, adinda pernah bilang jika cinta tak harus selalu memiliki dan bersatu bukan? serta tingkatan tertinggi dalam mencintai adalah ikhlas, maka dengan ini adinda ikhlas sepenuhnya atas kanda Kiansantang, setelah ini berbahagialah, jaga dan cintailah kanda seperti adinda mencintainya, dikehidupan ini memang Yunda pemiliknya karna itu yang tercatat dalam sejarah, hehe tapi jika ada kehidupan selanjutnya apakah boleh adinda yang yang menjadi pemiliknya?" ucap gadis tersebut.
"InsyaAllah adinda, Yunda akan menepati perkataanmu itu, dan adinda bolehkah aku tetap egois? tetap ingin menjadi yang ketiga diantara kalian? pola pikir kalian yang dewasa, membuatku kagum dan mengganggap Raka Kian dan Dinda sebagai Ayahanda dan Ibundaku yang telah tiada, maka jika ada kehidupan selanjutnya aku berdoa semoga aku kelak terlahir dari rahimmu agar bisa memperoleh cinta dan kasih sayang kalian berdua tanpa harus saling menyakiti bolehkah adinda?" ucap Halimah berharap.
"Tentu, kenapa tidak," jawab gadis itu dengan tersenyum manis.
Hingga tak lama tubuhnya terguncang hebat disertai nafasnya yang mulai melemah.
"Ka_kanda, bi_bisa to_tolong tun_tuntun, Adinda," pintanya.
Yang dijawab anggukan kepala oleh Raden Kiansantang.
"Asyhadu an laa ilaaha illallaahu," ucap Kian santang menahan rasa sesak.
"As_asyhadu an laa ilaaha illallaahu," dengan nafas tercekat.
"Wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah". ucap Kian santang dengan air mata yang mulai jatuh dari pelupuk matanya.
"W_wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah". ucap gadis itu kian melemah.
"Adinda aku bersumpah dimanapun kamu berada, didunia apapun kamu tinggal, aku akan menemukanmu, dan jika kita sudah bertemu saat itu juga aku akan membuatmu mengingat semua tentang kita dan setelahnya akan ku jadikan kau satu-satunya perempuan selain ibunda ku yang layak bertahtah dalam hatiku, selama itu bisakah adinda jaga hati untuk Kanda, jangan pernah membuka hati untuk selain Kanda berjanjilah Adinda ku Dyah Ayu Citraloka," bisik Raden Kian santang kepada perempuan bernama "Dyah Ayu Citraloka"
Dan detik itupula seorang Dyah Ayu Citraloka mengembuskan nafas terakhirnya dalam pangkuan orang yang sangat dicintai begitupun sebaliknya.
Kepergiannya membawa rasa rindu yang hanya akan bisa terobati dengan sebuah pertemuan untuk beratus ratus tahun kedepan.
Assalamualaikum gimana guys!
ini cerita haluanku selanjutnya dengan memakai latar kerajaan sebagai alurnya! Ini sangat berbeda jauh dari sejarah aslinya mungkin hanya Nama-nama tokoh akan sama tapi alurnya jelas tidak ada akan sama dengan sejarah yang tercatat.PLAGIAT DIHARAP MINGAT!!! PANJANG URUSANNYA KALO SAMPEK BERANI PLAGIAT KARYAKU!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta Raden Kiansantang
Historical Fiction"Adinda Dyah Ayu Citraloka, akhirnya aku menemukanmu," gumamku. "Ha? gimana Ka Alwi bilang apa?" tanya seorang gadis. Hening. "Ekhem....bagaimana Ka Alwi bisa tau nama ana?" tanya gadis itu akhirnya karna gadis itu sebenarnya mendengar namanya diseb...