#20

1.2K 158 9
                                    

Jeon Jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeon Jungkook

☆☆☆

Walaupun Jimin sangat keberatan, Jungkook memang memerlukan seseorang untuk mengurus semua keperluan hidupnya selama sakit. Jika hanya mengandalkan Namjoon dan Hoseok, kedua laki-laki itu sepertinya sangat tidak bisa diandalkan. Hanya dengan melihat tumpukan piring dan mangkuk kotor di dapur pun Jimin sudah tau seberapa parahnya.

Irene memang mengajukan diri untuk merawat Jungkook, tapi dia juga harus menjaga toko dan merawat anaknya jadi dia tidak bisa datang setiap hari. Lagipula Jimin tidak mau membiarkan mereka berduaan lebih lama lagi. Setelah pikiran Jimin bergulat cukup lama, akhirnya Jimin menyetujui untuk pindah dan harus berterus-terang kepada Yoongi.

“Hai.” Irene berdiri di depan pintu. Jimin dan Jungkook segera berdiri untuk menyambut kedatangannya.
“Apa aku mengganggu?”

“Tidak apa-apa. Kenapa terus berdiri disana? Masuklah.” Ujar Jungkook, mempersilahkan Irene masuk dan duduk.

“Bagaimana keadaanmu, Jungkook? Kau sudah makan?” Ujarnya sambil menatap lurus kearah Jungkook. Jujur Jimin sangat tidak suka dengan cara memandangnya yang seperti itu.

“Aku sudah lebih baik sejak kedatangan Jimin kesini.” Jungkook menoleh kearah Jimin lalu menggenggam tangannya. Jimin sedikit tersipu malu. “Terimakasih kau sudah mau menemuinya dan menjelaskan kebenarannya.”

“Oh, baguslah. Aku senang jika kau senang.” Irene manggut-manggut mengerti.

“Irene, besok-besok kau tidak perlu repot-repot lagi mengurusi orang cacat ini karena Jimin sekarang akan merawatku. Terima kasih sebelumnya.”

Irene sangat tidak mempercayai ucapan Jungkook barusan. “Apa?”

“Benar. Kau sendiri sibuk menjaga toko dan harus menjaga Ivan, jadi kau pasti lelah dan tidak bisa datang kesini setiap hari.” Jimin mencoba membuka mulut.

Irene tidak mendengarkan Jimin sama sekali, dia terus menatap kearah Jungkook. Dia tidak mempercayai kemampuan Jimin dan protes kepada Jungkook.

“Dia sendiri masih seperti anak kecil, Jungkook. Jadi mana bisa dia menjagamu? Aku seorang wanita dewasa jadi aku bisa menjagamu dengan baik.”

Jimin cemberut. Apa-apaan perempuan ini? Dia bilang ia masih anak-anak? Ternyata Irene masih mengingat suara tawa Jimin yang tidak patut itu. Sering kali Irene memanfaatkan kesempatan untuk membalas dendam. Harga diri Jimin tercoreng olehnya dan ia merasa sangat kesal.

“Apakah menurutmu aku maniak yang akan memperbudak orang cacat? Apa menurutmu kau jauh lebih baik merawatnya?”

Jimin melihat Irene mendelik tajam kearahnya sementara Jungkook sedang memijat keningnya.

“Kau tidak perlu lagi mengurusi kekasihku, cukup aku saja.” Ujar Jimin dengan garang.

“Apa katamu? Kau tidak pernah diajari berbicara sopan dengan orang lain, huh?”

[ FREE ] ImperfectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang