Chapter 5 : Ketemu mantan

48 5 2
                                    

Azalea menatap bahan masakan di dalam kulkas tanpa ada gambaran apapun di otaknya. semua jenis makanan memang tersedia lengkap tapi tidak ada yang bisa Azalea olah selain sosis dan telur. Akhirnya dia hanya membuat omelet sosis setelah memasukkan beras ke mesin penanak nasi.

"Assalamu'alaikum!" Suara Ibrahim terdengar baru memasuki rumah setelah kembali dari rumah orang tuanya.

"Wa'alaikumussalam!" sahut Azalea yang tengah sibuk mengocok telur.

"Masak apa, Za?" tanya Ibrahim saat memasuki dapur dan mendapati Azalea sibuk memasak.

"Aku cuma bisa masak ini." Azalea menunjuk telur di penggorengan dengan dagunya. Ibrahim ikut melihat ke arah penggorengan. Senyuman terulas di wajah tampan Ibrahim. "Kelihatannya enak," ujar Ibrahim lalu mengambil 2 piring dari rak. Laki-laki itu berjalan ke arah magic com dan mengambil 2 piring nasi untuk dirinya dan sang istri.

"Ibra! Aku mau tanya soal perjodohan kamu lagi," kata Azalea sebelum mereka mulai sarapan. Sang suami hanya mengangguk.

"Kamu kan pernah dijodohkan sama wanita pilihan Umi, memangnya dia siapa?" tanya Azalea yang sontak membuat Ibrahim tersenyum.

"Memangnya kenapa?"

"Ya, cuma mau tau aja," Azalea mengedikkan bahu lalu melanjutkan sarapannya.

Bukannya menjawab, Ibrahim malah lanjut makan.

"Ih, kok gak dijawab?" rajuk Azalea dengan mengerutkan alisnya.

"Kan kamu cuma mau tau, dan aku gak mau kasih tau. Gapapa kan?" Ibrahim tersenyum melihat wajah Azalea yang semakin muram. Wanita itu sudah malas untuk membahas hal itu lagi dan memilih diam.

Di tengah mereka sedang makan, tiba-tiba terdengar suara Aliya yang mengucap salam dari arah luar dan tak lama wanita itu masuk ke ruang makan.

"Ibra! Fatimah disini? Kata Mas Musa, tadi Fatimah ikut kamu," kata Aliya seraya membawa semangkuk makanan untuk sarapan Idris.

"Tadi aku bawa Fatimah ke rumah Umi mbak, terus dia gak mau pas aku ajak pulang," kata Ibrahim. Aliya mengangguk mengerti lalu berpamitan pulang. Tapi, sebelum Aliya meninggalkan rumah Ibrahim. Wanita itu melihat ke arah meja makan Ibrahim.

"Kalian cuma sarapan sama telor?" cibirnya yang seketika membuat mood Azalea memburuk. Sudah dia duga kedatangan kakak iparnya ini pasti akan membuatnya jengkel.

Tanpa menanggapi ucapan Aliya, Azalea meneguk segelas air hingga tak tersisa lalu segera mencuci piringnya.

"Ada semur daging di rumah Mbak, kalau kamu mau nanti mbak bawain. Gak tega mbak lihat kamu cuma makan telor. Punya istri kok malah tambah gak keurus," cerocos Aliya yang semakin membuat Azalea muak mendengarnya. Spons pencuci piring di tangannya, dia remas hingga tak berbentuk saking emosinya.

"Gak usah mbak. Alhamdulillah masakan istriku udah cukup," kata Ibrahim seraya melirik Azalea yang masih terpaku di tempatnya.

Aliya menyunggingkan senyumannya. "Mbak tahu kamu bilang begitu biar istri kamu gak marah kan? Ya udah mbak pamit," kata Aliya lalu keluar dari rumah Ibrahim.

Sontak Azalea melemparkan spons di tangannya ke arah pintu dapur setelah melihat kakak iparnya itu pergi. Melihat wajah Azalea yang mulai memerah, Ibrahim segera mendekati istrinya itu. Dia merangkul Azalea dan mengusap punggung istrinya agar amarahnya mereda. Tapi, Azalea malah menghindar dari Ibrahim.

"Bisa gak sih tuh orang gak julid, nyebelin!" gerutu Azalea lalu pergi meninggalkan Ibrahim begitu saja.

~~~

Azalea memandangi layar ponselnya masih dengan wajah yang murung. Sejak kejadian pagi tadi, wanita itu tidak mau diajak bicara sama sekali. Ibrahim mengerti kalau kakak iparnya sudah keterlaluan dalam berbicara tapi dia juga berat untuk menegur wanita yang tak lain adalah istri kakaknya itu.

Bad Girl Jadi Mantu Kyai || KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang