🌻HAPPY READING🌻
JANGAN LUPA JEJAKNYA, TINGGALKAN VOTE SAMA KOMEN
.
.
.
Vina tengah tidur lelap dengan tenang di kamar kostnya, karna lelah setelah membereskan barang-barangnya. Tak terasa dia tidur sampai hampir sore hari. Hingga tiba-tiba dia terbangun setelah mendengar suara berisik orang-orang yang berada dari luar."Woyy pindahkan alat pemanggang ya sebelah sana."
"Jangan lupa panaskan arangnya."
Vina yang mendengar itu merasa terganggu, hingga dia terbangun, dan membuka matanya pelan.
"Ada apa si, kenapa berisik banget." Gumam Vina yang masih berbaring di kasurnya, dia membuka matanya perlahan dan menatap langit-langit kamar.Kemudian dengan masih di selimuti oleh rasa kantuk dan malas, gadis itu memaksakan dirinya untuk bangun dari tempat tidurnya. Kamudian dia duduk di pinggir kasurnya dan melamun menatap sekelilingnya, lalu dia mengucek-ngucek matanya,"Oh, gue lupa, ini kan bukan di rumah." Ucapnya pelan.
Benar saja, Vina lupa bahwa dirinya sekarang sedang ngekost. ya itu mungkin sudah biasa di alami orang-orang ketika pertama kali pindah rumah, mereka memerlukan waktu untuk beradaptasi dan terbiasa dengan lingkungan baru, begitu juga Vina.
Setelah cukup lama dia melamun karna rasa kantuknya, Akhirnya dia sadar dan segera berdiri dari kasurnya, dan segera pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya dan menghilangkan rasa kantuknya itu, tak lupa juga untuk mandi karna tubuhnya yang sudah bauh keringat.
Setelah selesai mandi dan berdandan, Gadis itu keluar dari kosannya. Dia berdiri di depan pintu dan melihat semua teman-temannya yang tengah sibuk menyiapkan sesuatu, termasuk kedua saudara kembarnya, Vino, dan Alvin yang ikut membantu. Keadaan di tempat itu juga sedikit lebih gelap karna sudah hampir malam, dan lampu-lampu di luar sudah di nyalakan.
Tiba-tiba Felisha memanggilnya dari bawah, "Vina, sini!" Panggil Felisha sambil melambaikan tangannya.
Vina melihat ke arah Felisha yang melambaikan tangannya, menyuruhnya untuk turun. Gadis itu mengangguk pelan sambil tersenyum, kemudian dua segera turun menuruni tangga dan menghampiri teman-temannya.
"Ada apa Lis?" Tanya Vina bingung pada Felisha. Dia melihat sekelilinng tempat itu.
"Kita akan mengadakan pesta barbeque malam ini. kamu bantu-bantu siapin bahannya ya."Ujar Felisha pada Vina.
"Barbeque? Tapi kenapa tiba-tiba-"ucap Vina yang terpotong,
"Itu kipasin arangnya yang bener Brangsek." Umpat Vino yang tengah duduk di depan celcio co (alat pemanggang bbq yang menggunakan arang). Dan di sebelahnya seorang laki-laki yang yang tengah mengipas-ngipas arang itu menggunakan kipas anyaman.
"Ngipasin kan memang kayak gini, hahaha...." Balas laki-laki itu sambil tertawa. Dengan sengaja dia mengipas-ngipas dengan keras dan mengarahkan asapnya ke arah Vino.
"Tapi Lo sengaja asepnya ke arah gue Anjir." Ucap Vino kesal, namun laki-laki itu hanya tertawa dan terus menjahilinya, bahkan dia mengayunkan kipasnya semakin kuat.
"Jevran!, Kipasnya yang bener, asepnya kemana-mana, anj*ng." Tegur Andra yang tenga duduk di dekat Vina, sambil membantu menyiapkan bahan-bahan Barbeque.
Mendengar umpatan dari Andra, Seketika Laki-laki itu berhenti mengipasi arangnya. dia menoleh melihat Andra dan menatapnya, kemudian dia berdiri dan mulai berjalan menghampirinya. Setelah cukup dekat dengan gadis kasar itu, Jevran tidak bicara apa-apa, dia hanya diam menatap Andra.
"Apa anj*ng." Ucap Andra kesal menatap tajam Jevran.
Namun tiba-tiba Jevran meletakan jari telunjuknya di bibir Andra. "Wanita tidak boleh kasar." Ucapnya lembut sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Triplets Dan Ceritannya
Teen Fiction{Masukin perpustakaan dan follow akunnya. Biar tidak ketinggalan up ceritannya} ❁❀❁ Judul sebelumnya: The Triplets And Their Other Stories Alvina, Alvin, Alvino. Mereka tiga kembar bersaudara, namun memiliki sifa...