Maap telat up, karna kondisi Melly kurang sehat. Tapi Melly berusaha untuk up sampe ceritannya tamat, jadi mohon dukungannya ya>=<
🌻HAPPY READING🌻
JANGAN LUPA JEJAKNYA, TINGGALKAN VOTE SAMA KOMEN:D
.
.
.
"Bapak, ke sini ada apa?" tanya Felisha. Berjalan pelan menghampiri pak Darman."Oh, Bapak datang hanya ingin melihat, katanya mau ada acara barbeque-"
"Pak Darman, ikutan," ujar Jevran memotong ucapan pak Darman," kalau ada bapak pasti makin seru!" sambungnya semangat. Pak Darman ini memang sangat dekat dengan anak-anak kostnya, dia selalu baik dan perhatian pada mereka. Tak heran jika anak-anak di sana selalu menghormati pak Darman.
"Hahaha, iya, tapi maap bapak masih ada urusan," balas Pak Darman dengan berat hati harus menolak karena acara. Hingga para penghuni pun mengeluh dengan sedikit kecewa.
"Yah ...," keluh mereka bersamaan.
"Iya. Nanti, Bapak usahakan ikut kalau acara di rumah pak kades sudah selesai," janji pak Darman.
"Semuannya sudah berkumpul kan? Ingat peraturan indekos ini, tidak boleh ada yang masih di luar kosan ketika sudah jam sembilan malam, atau bapak akan kunci kalian di luar," tegas pak Darman menjelaskan peraturan yang harus di lakukan selama ngekost di sana. Anak-anak mengangguk mengerti.
"Di mana si Farel?" Tanya pak Darman melihat sekeliling, dan mencari seseorang.
"Farel?" Gumam Vina bingung, siapa itu Farel? Apa ada orang lagi yang belum dia temui di kost.
"Biasalah, Pak," jelas Jevran mengangkat lalu menurunkan kembali alisnya cepat sambil menatap pak Darman. Bapak itu langsung mengerti apa yang Jevran maksud, karna itu sudah biasa terjadi.
"Dasar anak itu, padahal sudah bapak peringatkan."
"Ya sudah, bapak tinggal ada rapat di rumah Kades. Jika kalian sudah selesai jangan lupa bereskan dan langsung tidur ya, Bapak akan kembali untuk mengecek nanti," pesan pak Darman, lalu dia pergi meninggalkan mereka untuk ke rumah pak kades.
❁❀❁
"Arangnya sudah jadi nih," terang Vino meninggikan intonasi suaranya dan memberi tahu teman-teman lainnya bahwa arangnya sudah panas, dan siap untuk acara barbeque.
"Asyik! akhirnya acaranya sudah mau di mulai. udah laper nih!" pekik Felisha mengusap-udap perutnya. Dengan semangat dia mengambil bahan-bahan yang sudah di siapkan tadi, seperti daging dan yang lainnya, untuk pelengkap acara barbeque.
Vina melihat sekeliling mengamati kegiatan yang dilakukan teman-temannya. Vino dan Jevran terlihat sedang membakar, dan mengipasi daging yang tengah di bakar itu, tentu saja mereka sambil bermain-main. Andra dan Emillia, mereka berdua bertugas menyiapkan minuman dan tempat untuk makan mereka nanti, di bantu oleh Alvin. Felisha ia sedang membawa daging-daging yang sudah di bumbui ke pemanggangan, lalu dia menyadari ada yang kurang. Tiba-tiba teringat dengan seseorang yang bernama Ardian. sedari tadi dia tidak terlihat. Bukan karna kangen atau rasa spesial, Vina hanya merasa ada yang kurang dan kosong. karna biasannya dia selalu ada dan banyak membantu, apalagi dengan kepribadiannya yang tenang, mungkin saja dia bisa menenangkan teman-temannya yang berisik ini.
Vina menghampiri Felisha berniat menangani tentang kakaknya.
"Felisha, kakakmu di mana? dari tadi aku tidak melihatnya?" tanya Vina pada Felisha.Felisha, dia melihat kearah sahabatnya, dia sedikit kaget, kenapa Vina tiba-tiba menanyakan kakaknya. Apa karna ada rasa. Itu yang di pikirkan Felisha. Dia berdiri dan tersenyum melihat sahabatnya, lalu dia menyodorkan piring yang berisi bumbu untuk daging ke sahabatnya. Vina mengambil piring itu, sambil menatap Feliha menunggu jawabannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Triplets Dan Ceritannya
Novela Juvenil{Masukin perpustakaan dan follow akunnya. Biar tidak ketinggalan up ceritannya} ❁❀❁ Judul sebelumnya: The Triplets And Their Other Stories Alvina, Alvin, Alvino. Mereka tiga kembar bersaudara, namun memiliki sifa...