Part 9 Kecurigaan

2 1 0
                                    


Kebahagiaan tidak perlu diperoleh dengan barang atau segala macam ataupun harta tidak menjamin kebahagiaan, hanya kasih sayang seorang ayah yang paling berharga dan paling bahagia:)

      #Nafisa Velyana Anderson

Ka Ilyas

"De maafin gua ya gua gak bisa jemput, solanya lagi ngerjain tugas lo gppkan dek
     
           Iya bang gpp

Kesal sebenarnya untuk Nafisa kenapa abangnya baru kirim pesan sekarang setelah Nafisa menunggu berjam jam lamanya.

Nafisa melihat jam di tangannya menunjukan pukul 16.45 sore dan Nafisa pun berdiri dan mulai berjalan kaki. Pasti pulang pulang Nafisa di omelin ayahnya karena pulang sore di tambah lagi sekarang pulang sekolah jalan kaki otomatis akan sampai magrib ke rumah.

"Aassalamualaikum"Nafisa membuka pintu pintunya tak ada jawaban Nafisa pun masuk belum sampai ke anak tangganya tiba tiba "Kemana aja kamu" Ucap Raka ayahnya Nafisa.

"Baru pulang sekolah yah" Nafisa hanya menunduk

"Yah yah emang saya ayah kamu hah, pulang sesore ini ngapain aja kamu dasar anak gak tahu diri kamu kira kamu siapa kamu di sini tuh hanya numpang kamu tahu itu saya ucapin sekali lagi KAMU HANYA NUMPANG ngertiii kamu dan kamu hanya anak prematur" Ucap ayahnya lalu pergi di hadapan Nafisa dan menekan 3 kata itu.

Deg

Nafisa hanya menunduk dan mematung kakinya bergetar sangat hebat dan mata mulai berkaca kaca dan menggigit bibirnya,  ucapan ayahnya tadi sangat menusuk hatinya
"Tahan Nafisa, jangan nangis tahan kamu pasti kuat ko" _batin Nafisa
Nafisa pun tidak peduli dengan omongan ayahnya toh emang makanan sehari harinya tetapi walaupun setiap hari ucapan ayahnya tadi sangat menyakitkan dan Nafisa pun pergi sesampainya di kamar Nafisa merebahkan badannya di kasur dan melamin memikirkan perkataan ayahnya tadi.
"Dibenci itukan ayah ke Nafisa sampai sampai ayah gak mau Nafisa panggil ayah, harus apa yah biar ayah memaafkan Nafisa apa mesti dengan sujud di kaki ayah tapi tetap saja ayah membeci dirinya". Ucap Nafisa sendu air matapun tidak bisa di tahan lagi Nafisa  menangis dan dada Nafisa sangat sakit menahan gejolak gejolak amarah, tatapi Nafisa tidak boleh marah dengan ayahnya yang Nafisa lakukan hanya diam dan diam.

Nafisa pun bangun dari tidurnya lalu beranjak mandi, sesudah mandi Nafisa memakai bajunya dan bergegas solat magrib sesudah solat Nafisa pun mengaji. Di balik pintunya ada seseorang yang mengintip "Heum maafin saya Nafisa sudah bersikap kasar terhadap kamu" Raka lalu beranjak pergi dari kamarnya.

Ya tadi yang mengintip di balik pintu itu ayahnya  Nafisa tidak sengaja melintasi kamarnya Nafisa dan mendengar do'a yang selalu Nafisa minta.

Tidak ada seorang anak yang akan membenci seorang ayahnya walaupun sudah di maki maki dan tidak ada seorang anak pun yang tidak sayang kepada ayahnya

         🍃🍃🍃

Keluarga Anderson kini sedang bercanda di ruang tv tentu tidak dengan seorang Nafisa hanya seorang ayah, bunda dan abangnya.

Di atas Nafisa hanya melihat tersenyum lirih begitu bahagianya mereka tanpa Nafisa

Tes_

Lagi dan lagi hidung Nafisa keluar darah dan bercampur air mata kepala Nafisa sangat sakit di tambah lagi dengan hatinya.

Hanya kesunyian yang Nafisa dapatkan tidak ada tawa bahkan candaan yang Nafisa dapatkan.Rasa sakit pun menyerang karena Nafisa tidak kuat menahannya ia berlari ke kamarnya mencari obat setalah ia meminumnya kenapa rasa sakit itu tidak mereda.

"Tuhan sakit sekali jangan sekarang Nafisa masih ingin merubah sikap ayah seperti dulu" tutur Nafisa sambil meremas selimut kamarnya.

1 kata yang Nafisa rasakan sekarang  sakit sangat sakit. Kamarnya penuh dengan bercak darah selimutnya pun terkena lantai banyak sekali darah berceceran tisyu kemana mana bekas darah Nafisa.

Darah hidung Nafisa tak kunjung berhenti henti detak jantung  Nafisa terus menerus deg degan sangat kuat air mata terus mengalir Nafisa sangat tidak kuat Nafisa terus menerus meremas selimut melampiaskan kesakitannya tiba tiba.

Tok tok tok

"De ini gua Ilyas" Ucap Ilyas bisik bisik takut ketahuan ayahnya.

Nafisa pun kaget, gimana ini kakaknya tidak boleh masuk ke kamar takutnya kakanya kaget melihat banyak darah berceceran kemana mana, Nafisa pun ke kamar mandi dan mengusap darah dan memampet hidung dengan tisyu.

Tolong berhenti darahnya tuhan tolong_ batin Nafisa

"De lo_" belum juga Ilyas ngomong semuanya pintu pun terbuka setengah

"Apasih bang berisik" Ucap Nafisa menggolkan kepalanya setengah.

"Ngapain aja lo lama benar bukain pintunya gua masuk ya"
Belum juga Ilyas masuk Nafisa mencegatnya dan keluar dari kamar.

"Eh bang jangan kamar aku berantakan" Ucap Nafisa gugup.

Ilyas pun menyipitkan matanya dan melihat lekat mata adeknya pasti adeknya sedang berbohong.

"Yaudah gpp kita beresin nih gua bawain makanan kita makan sembari main game yuk"
"Lain kali aja bang sana masuk kamar, sini makanannya makasih."

Nafisa pun masuk dan mengunci kamarnya

"Ko aneh ya biasanya juga kamar dia berantakan terus kenapa ya, Dahlah gua ke kamar aja" Ilyas pun pergi ke kamarnya. Dan mendengar ucapan abangnya di balik pintu Nafisa menghela napas

"Maafin Nafisa bang Nafisa gak mau abang lihat banyak darah dan curiga kalau Nafisa lagi sakit" batin Nafisa sendu.

Gimana gusy sedih gak bacanya Nafisa lagi sakit nih do'ain ya semoga Nafisa tidak punya sakit parah dan do'ain ya semoga sifat ayahnya kepada Nafisa kembali semula sayang lagi sama Nafisa.
Jangan lupa komen dan bintangi yaaaa gusy
Dan jangan lupa follow Wp sama Ig aku
        @rembulan_bintang25

SUNYI April_AriestaWhere stories live. Discover now