Prologue

93 0 0
                                    

Judulnya aneh ya?hhehe.. Sebenernya ni fanfic udah ada lama ditulis di FB & blog (yang sampai sekarang pun belum ber-ending).

Sengaja ditulis lagi disini. ntar kalo banyak yang kasih comment biar langsung segera di upload lanjutannya langsung~

2SO2G dibikin berdua sama sobatku. Jadi silahkan disimak. Gomapseumnida~

Oya, chara-nya ambil dari artis korea-jepang.

# Please Enjoy #

Tokyo,malam itu.

“Hinata, di belakangmu!!!!”, teriak Yuu seraya menembakkan pistolnya ke arah siluman berwujud kucing di hadapannya. Hinata mengernyitkan kening, seketika dia melepaskan peluru ke arah siluman di belakangnya tanpa menoleh sedikitpun.

Namun mendadak muncul beberapa lainnya dan Hinata nyaris tak berkutik karena terlalu kaget. Matanya terbelalak.

“Hinataaaa!!!!”, teriak Yuu panik.

BLAAAARRR!!!

Pupil mata Hinata membesar. Mulutnya terbuka. Makhluk-makhluk itu hancur lebur di hadapannya.

“Ucapan terimakasih???”, seru sebuah suara.

Hinata menoleh ke arahnya. Lantas dia mendengus dan memutar bola matanya.

“Whatsoever…”, ucapnya datar.

“Thanks, Uru!!!”, sahut Yuu ceria seraya mendarat di jalan dengan anggun. Uruha menyeringai seraya menyampirkan busur panahnya di lengannya. Mereka bertiga berkumpul di sana, memandang ke arah sekeliling mereka.

“Aku sudah tidak merasakan tanda-tanda makhluk-makhluk itu lagi”, gumam Yuu.

Uruha mengangguk lega.

“Another tough day…”, gumamnya seraya menghela napas dan memandang ujung jalan dengan tatapan lelah.

“Tapi, kita masih tetap harus waspada”, sahut Hinata.

Yuu dan Uruha mengangguk setuju.

“TEMAN-TEMAAAAANNNNN!!!!!”

Teriak sebuah suara cewek.

Ketiga orang itu menoleh ke arahnya.

Fuyuno.

Yuu mendengus. Hinata memutar bola mata dan berkacak pinggang, menunjukkan wajah kesal. Sementara Uruha tersenyum lembut padanya.

Gadis itu membungkukkan tubuh dan memegangi lututnya. Napasnya tersengal karena berlari. Lantas dia menegakkan tubuhnya kembali setelah napasnya jauh lebih tenang.

Menyeringai pada teman-temannya.

“Aksi yang hebat!!! Err…seperti biasa…”, ucapnya dengan nada ceria.

“Aksi hebat kepalamu!!!! Darimana saja kau???”, pekik Hinata dengan sebelah tangan menunjuk ke arahnya, membuat Fuyuno mengkeret.

“Errr..Aku…aku…anu…Aku tadi sebenarnya bermaksud menolong, tapi mendadak ibuku menelepon dan mengatakan kalau kucing peliharaanku sedang sekarat…Jadi…”

“LIAR!!!!”, pekik Hinata dan Yuu seraya bersamaan membuat Fuyuno speechless.

“Sudah..sudah..Teman-teman…”, lerai Uruha dengan cengiran pasrah.

Mendadak handphone Hinata berdering. Semua perhatian beralih padanya.

Hinata mengangkat handphonenya.

Untuk sejenak Fuyuno terbebas dari maut.

“Ya, Hyde-san, ada apa?”, seru Hinata. Semua diam dan menatap Hinata dengan serius hingga dia selesai bicara dengan orang bernama Hyde itu.

“Baiklah, kami segera ke sana”, Hinata menutup handphonenya.

Dia memandang ketiga kawannya.

“Misi selanjutnya”.

== ## ==

2SO2GTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang