Happy reading 💐
"Danish. Tolong semua kotak-kotak ini di taruh di dalam lemari ya, yang lain silahkan bantu ketua osis untuk meletakkan kotak berisi hp di lemari. Saya sudah memberi nama kelas masing-masing di kotak, jadi kalian urutkan saja dan rapikan".
Tanpa menunggu perintah lagi Danish selaku ketua osis dan anggota nya langsung merapikan kotak-kotak wadah berisi ponsel itu di lemari yang sudah di sediakan.
Anggota osis sibuk merapikan kotak-kotak tersebut. Mereka saling membantu. Sejenak mereka melupakan apa yang sudah terjadi dengan ponsel mereka. Mereka berusaha tetap terlihat tenang agar tidak semakin memperkeruh suasana. Seperti inilah kerja para osis ketika di hadapkan dengan sebuah masalah, mereka harus tetap dengan sigap dan tenang menghadapi masalah tersebut.
Para guru juga tengah mengadakan rapat untuk mendiskusikan permasalahan ponsel semua murid yang secara tiba-tiba saja eror.
Ruangan osis sangat hening, mereka sama sekali tidak ada niatan untuk membuka suara. Tapi siapa sangka sebenarnya mereka tengah bergemuruh dengan pikiran masing-masing. Setelah merapikan semua kotak-kotak itu, mereka langsung mendudukkan diri di bangku-bangku yang tersedia di ruangan osis. Tak ada yang berbicara mereka semua sibuk dengan pikiran masing-masing.
Entah bagaimana hal ini bisa terjadi, ini benar-benar di luar dugaan.
"Kira-kira para guru bisa nemuin solusi yang tepat gak ya sama masalah ini? Gue berharap semoga hp kita cepet-cepet bisa di perbaiki" salah satu dari anggota osis, berbicara memecahkan keheningan yang sedari tadi tercipta. Kesebelasan anggota osis termasuk sang ketua langsung saja menoleh ke arah remaja yang tadi berbicara.
"Hmm iyaa semoga. Tapi gue rasa para guru akan memecahkan solusinya, mereka pasti akan menemukan cara yang terbaik untuk memperbaiki masalah ini secepatnya" ujar Danish meyakinkan diri. Semua anggota osis mengangguk menerima kalimat penenang dari Danish.
"Yang di bilang Danish bener, mereka pasti akan segera menemukan solusi karena kalian tau sendiri kalo di sekolah kita masih sangat membutuhkan ponsel untuk membantu memudahkan proses pembelajaran" kini Kirei menimpali ikut memberi kalimat penenang bagi para anggota osis.
"Gue tau kalian pasti gelisah, tapi kita harus tetap profesional dan tenang menghadapi situasi kayak gini biar para murid lain gak ikut resah, sampai nimbulin suasana yang makin keruh"
Ruangan osis kembali hening setelah percakapan tadi. Mereka tengah menunggu kabar baik dari para guru. Suara ketukan meja dan jam dinding memenuhi ruangan osis, saking heningnya. Beberapa anggota osis terus mondar-mandir, menunggu kegiatan rapat selesai.
Sesekali Danish menoleh kearah jam dinding lalu beralih ke jam tangannya. Entah berapa lama mereka akan menunggu. Entah berapa lama rapat itu berlangsung.
Setelah beberapa jam lamanya menunggu, seorang guru tengah memasuki ruangan osis. Semua anggota osis yang semula tengah terduduk langsung berdiri setelah melihat kedatangan guru.
"Kami sudah menyelesaikan rapat, sekarang kalian bantu saya bawa semua kotak-kotak itu keruangan saya"
Mendengar itu, para anggota osis langsung saja membawa kotak-kotak berisi ponsel ke ruangan guru itu.
"Pak Agus, apa sudah menemukan solusi untuk memperbaiki ponsel ini?" tanya Danish sesampainya di ruangan guru bernama Agus. Pria itu belum ada niatan menjawab, dia tengah sibuk menata kotak-kotak itu di lantai.
"Kamu gak perlu khawatir, saya yang akan memperbaiki hp semua murid, di bantu juga sama servis hp" ujarnya yang masih sibuk menghitung kotak-kotak itu. Danish bernafas lega ketika mendengar perkataan pak Agus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silhouette (slow update)
Mystery / ThrillerAbercio seorang remaja laki-laki berusia 16 tahun si biang kerok, panggil saja Abe. Dia terkenal bandel dan susah di atur, banyak guru di sekolahnya yang angkat tangan menghadapi sikap dan kelakuan Abe. Kedua orang tuanya sibuk dengan pekerjaan masi...