2

10 5 0
                                    

Bumi tidak bernegosiasi dengan sebuah rasa sakit yang pernah terhinggapi, dalam dunia ini hukuman kepada diri sendiri, adalah salah satu solusi untuk kembali menghargai perasaan sakit yang pernah di beri pada orang lain.

_Slju Aul putr-

Purnama kemarin telah bersekutuDengan sumur tua di belakang ujung sana, pelipis mata, curam dari kejauhan namun begitu dangkal untuk jangkauan kaki-kaki kecil tak karuan yang sepi tanpa sandal dalam jalanan yang ramai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Purnama kemarin telah bersekutu
Dengan sumur tua di belakang ujung sana, pelipis mata, curam dari kejauhan namun begitu dangkal untuk jangkauan kaki-kaki kecil tak karuan yang sepi tanpa sandal dalam jalanan yang ramai.
Ia purnama, pembawa cinta namun dianaktirikan.
Telah merengut ribuan dada manusia, di pinggiran benih-benih tumbuhnya kekuatan.
Ia datang, untuk memakan sebagian keberanian dan mengalirkan kesunyian, untuk dosa yang ingin segera dimandikan, Dan untuk senang Yang ingin beranjak jalan Di masa depan.

Tanpa warna yang patut menuntup akhir dari sebuah hari, tiada jingga untuk dipandang menelusuk ke hati, melainkan langit mendung yang tengah kupandangi dengan musik disamping tanganku.

Hidup nampaknya begitu sederhana, jika kita tidak ditumbuhkan menjadi seorang yang selalu terpengaruh pada suara diluaran sana, bahkan sekalipun kita bilang seorang yang berani berdiri di tengah ombak, sehelai rambut yang menemani mengatakan lagi, bahwa disana orang yang membencimu, mengomelimu kesana-kemari.

Aktivitas SelfTalk, merupakan dialog internal dengan diri kita sendiri yang jika dilakukan positif, akan menenangkan diri bahkan menumbuhkan hal-hal baik lainnya.

"Yeah, aku pasti bisa, aku gak mau hidup begini-begini melulu", kataku dengan semangat di perjalanan jalan pagiku.

Dialogku berhenti, di seberang ku lihat seorang yang tak asing, teman dekatku dahulu semasa Sekolah Menengah Pertama-SMP, sedang duduk Di taman kecil, bersama seorang lainnya, mungkin teman barunya.

Tanpa melirikku, aku yakin mereka melihatkku.Mereka berbincang sambil cengengesan barangkali mendengar celotehanku tadi, atau barangkali diam-diam mereka menganggapku sebagai boneka lawakkannya, dalam pikiranku.

Yang aku tau, aku tidak boleh melupakan komunikasi Dan persahabatan yang sudah kami jalin, bagaimanapun persahabatan, dan kehangatan itu pernah kudapati dari mereka.

"Bell, lari pagi juga ya..", kataku aku tidak tau harus mulai dari mana untuk berkomunikasi, padahal aku tau dengan jelas mereka sedang melakukannya, aku hanya ingin berbasa-basi lebih lama, supaya komunikasi kami sedikit lebih panjang.

"Oh salju? Iya aku lari pagi, kebetulan lagi libur kerja, kamu gimana, kuliah? udah luluskan? ", Tanyanya padaku.

Setelah Sekolah Menengah Pertama selesai, lebih banyak teman-teman ku yang tidak melanjutkan pendidikan, termasuk Bella dan tya, aku tidak tau kabar mengenai, tya lepas kejadian lebih dari 4 tahun yang lalu, saat kelas 9.

"Eh, aku juga belum tau, iya udah lulus ", sambungku.

"Itu?"

"Oh, Ini teman sekerjaku, dian.Dian ini, salju mantan teman SMPku"

SALJUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang