3

6 1 0
                                    

Aku juga menderita hari ini, tapi tatau seberapa kalipun hidup dalam penderitaan, orang masih akan meneriakiku, penjahat.

Salju Aul Putr-

"Maafin aku, maafin semua kesalahanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maafin aku, maafin semua kesalahanku. Aku bakal terima semuanya".

"Meski kebenarannya aku gak seberani kamu, untuk ngelangkah, aku sadar duniaku bukan lagi salju, salju yang itu, aku akan lebih bahagia dengan begini".

"Maaf nal"

Saat sebuah pohon cemara telah ditakdirkan menjadi bentuknya hari ini, akar sebagai aset utamanya menjelma dari sebuah bibit yang menerima takdir kemanapun ia di pilih, bahkan jika meminta untuk bertukar dengan tanaman mawar di depan rumah sana, ia hanya bisa tersenyum, akarnya telah merambat ke bagian anak bumi, ia akan berat berjalan untuk menjadi sebuah tanaman mawar, dan hanya bisa berkata bahwa aku seorang yang rela.
Karena di belakang sana, ilalang menasehatiku untuk hidup dengan senyum lebar ke langit.

"Kenapa aku, gak ke makam nala aja, tapi apa dengan begini semuanya bisa jadi baik-baik aja".

"Aku harus kesana".

.........

"Ma, aku mau ziarah ke makam dia", meminta izin, saat ku lihat mama sedang menonton tv, saluran berita favoritnya.

"dia? si nala itu maksud mu? ", mama tampaknya terkejut dengan yang ku katakan mengalihkan matanya sebentar, lalu kembali menatap layar.

"Iya"

"Ngapain, kamu gak usah berurusan lagi dengan dia, keluarganya saja gak bener, itu bukan kesalahanmu", sambung mama masih santai dengan layar didepannya.

"Ma, tapi ...itu semua salah sal mah"

"Salju, stop. Orang-orang juga benci sama keluarganya, mereka juga bukan dari keluarga baik-baik, orang-orang satu dukung kamu sayang".

"Ma, mereka gak dukung aku, mereka gak dukung kita. mereka cuman senang sama masalah ini, sebagai bahan ghibahan mereka, mereka gak suka sama mama, mama terlalu bangga diri, aku juga bingung,  kekuasaan apa yang mama punya, sampe mereka pinter banget berpura-pura, sampe mereka gak berani teriak, jujur di hadapan mama", emosi dalam diriku meledak didepan mama, semua yang tertahan sebelumnya ingin kukatakan, akhirnya keluar.

"Apa maksud kamu?", sorot tajam Mata mama, telah sepenuhnya mengarah ke arahku.

" Udah ma, sal gak mau berdebat, sal tetap akan kesana, dan mungkin udah saatnya untuk minta maaf sama tante sari", aku merasa mungkin ini bisa menjadi jalan yang cukup meringankan perasaanku.

"Salju..kamu gak usah bikin masalah baru, minta maaf cuman buat kamu tampak lemah di depan banyak orang, kekuasaan yang bisa bikin kamu hidup di atas rata-rata, kamu akan jadi raja, mereka akan patuh sama perintahmu, gak akan ada yang ngerendahin kamu"

SALJUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang