4

7 1 0
                                    

Saat berhadapan dengan manusia, kita harus siap untuk disalahpahami.

-Nala


"oh iya makam Nala, aku harus tetap kesana"

Berkunjung Ke Pemakaman I

Sejengkal dari masuknya portal hunian, apa yang menggetarkan telinga?

Teriakan panas akan siksaan?
Tawa kebahagian?

Sepertengah perjalanan apa Yang membidik?

Sebuah tatapan sinis?
Apa penyambutan?

Sesampainya Di atas gundukan tanah, bertuliskan kematian.

Apa Yang lebih menyeramkan?

Ketika Di telannya pil pahit, tanpa perjanjian.
Ketika remuknya mimpi tanpa panggilan
Ketika habisnya waktu tanpa kenangan.

Ketika matinya, tanpa ketenangan.
Habis sudah kata kemenangkan.

Salah satu puisi karya saya, yang  terbit dalam buku berjudul, Cipta Ilahi Yang Tak Pernah Salah Untuk Dinikmati ( Tahun 2020)

Dari kejauhan ada seorang pria seumuranku, yang tengah berada tepat di samping makam seorang yang akan kutuju--Nala, ia Ran teman kecilku yang telah hilang Dalam kisahku.

Raihan Adi Wijaya, aku memanggil Ran, adopsi dari kata Raihan, Rai-n (Rain) yang dalam bahasa Inggris artinya "Hujan", waktu kecil ran sangat suka berlarian di bawah hujan, dan selalu mengetok jendela kamarku. Kami bermain kejar-kejaran saat hujan, dan berfikir begitu tenangnya di bawah sini, kadangkala sewaktu ka Alam--sepupu ku yang umurnya 6 tahun denganku berkunjung ke rumahku, dia akan kewalahan seperti seorang polisi, yang repot menangkap kami.

Mama pernah menangkapku dan mengurungku agar tak hujan-hujanan, dan hanya berakhir memperhatikan Ran dengan hujannya, ia selalu ingin merasa bebas dengan hidupnya, mimpinya menjadi sutradara di mulai ketika, kami berada di sebuah rumah kecil di pohon rambutan, yang sering kami panjat sewaktu kecil,

Dua orang anak kecil tengah bermain di rumah pohon, seorang anak laki-laki berumur 11 tahun dengan buku tentang kedokteran, dan seorang gadis kecil berumur 5 tahun dengan boneka Barbienya.

"Besar nanti salju mau kayak putri salju di dunia dongeng, nikah sama pangeran, terus punya istana besar dan jalan-jalan ke seluruh negara".

"Nanti yang jadi pangerannya ka alam ya, atau Ran, atau dua-duanya".

"Enggak"

"Kenapa gak mau jadi pangeran salju?"

"Soalnya salju anak kecil"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SALJUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang