Jurnal lembar kedua

44 5 1
                                    

Masih inget sama gue?

Yap!! Andhika Pradhana.

Catatan ini dibuat pas malam hari, waktu gue baru pulang abis patroli.

Langsung ke intinya aja enak kali ya?

Tadi sebelum keliling, gue sempet ketemu sama anak-anak remaja yang jalan ke gue sambil bawa----

ASTAGHFIRULLAH HAL ADZIM!! BOTOL KACA YANG UDAH PECAH SETENGAH NYA?! SAMA PARANG, CELURIT, & BATU??

Gue pun ngeliat ke belakang & ternyata ada geng lain juga yang bawa barang-barang serupa, bedanya mereka ada busur panah.

Jangan-jangan ini mau tawuran?!

NGGAK!!

Ini... NGGAK BISA DIBIARIN!!

Sontak, gue pun segera kabur dari situ buat sembunyi biar gak jadi korban salsar (salah sasaran) & mutusin buat nelpon temen jalanan gue.

Alhamdulillah, untung gue gak dikejar sama mereka.

Setelah sampai di persembunyian yang aman (di warung deket kantor Polsek), gue pun nelpon salah satu temen jalanan gue.

Kenapa gak langsung ke kantor Polsek aja?

Soalnya biar ada yang bisa melerai mereka semua.

Gue pun mencet nomor yang bernama Bang Kara.

Tuutt.....

Tuutt......

Selang 30 detik, akhirnya telpon itu kejawab juga.

"Assalamualaikum. Halo, Bang Kara?"

"Wa Alaikum salam. Iya, Ka? Ada apa? Tumben nelpon kita duluan sebelum sampai ke tempat biasa?"

"Ada perang (tawuran) lagi di sini, Bang. Kayaknya, ini anak SMP deh. Soalnya mereka masih pake seragam walaupun udah ketutup jaket."

"What the Heck?! ANAK SMP LO BILANG?! BERAPA BANYAK HEH??"

"20 orang per kelompok, kayaknya sih perkara balas dendam. Tapi gak tau pastinya. Kalian semua ke sana aja buat melerai mereka, ditanyain masalahnya apa? Jangan lupa minta bantuan warga sekitar. Kalau misalnya ada yang kenal ortu mereka, telpon atau datengin rumahnya. Bilang kalau anaknya habis tawuran."

"Terus, lo gimana Ka?"

"Gue ke kantor Polsek dulu buat bikin laporan. Biar mereka juga bisa ditindaklanjuti. Ntar gue nyusul kalian. Oke?"

"Oke, Ka. Biar kita yang beresin mereka. Tapi lo hati-hati ya?"

"Harusnya kalianlah yang hati-hati. Ngadepin bocah-bocah yang segitu banyaknya. Gue tutup ya? Assalamualaikum!!"

"Wa Alaikum salam.."

BIP!!

Lanjut part 2, takut gak muat.

About Andhika PradhanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang