Kamis pagi pukul delapan dan Abah sudah menyiapkan motor didepan halaman rumah terlihat bahwa lelaki itu sedang duduk diteras sembari menikmati suasana pagi. Oh dan tentunya sekalian menunggu anak sulungnya yang perempuan, Deenova farah.
"Kak! Cepetan nanti keburu rame." Seru Abah tak sabaran.
Farah buru buru keluar kamar lalu mengambil totebag hitamnya. Bukannya langsung keluar rumah tapi malah memasuki kamar Sheika grasak grusuk membuka laci dekat tempat tidur bocah itu.
"Ngapain lo?" Tanya Sheika nyantai lalu berjalan duduk di pinggiran tempat tidur sambil mengunyah Roti lapis.
Farah yang sudah merasa ribet karena buru buru kesal dengan pertanyaan adiknya lalu membalikkan badan.
"Parfum?" ujar Sheika. Bocah itu sudah berbicara duluan sebelum Farah mengatakannya.
"Iya, mana sini buruan." Kata Farah gemes.
Bukannya memberikan Sheika malah keluar kamar meninggalkan farah begitu saja tanpa memberikan Parfum.
"Tuh di tong sampah udah abis." Kata Sheika sambil berjalan keluar kamar.
"Pelit lo!" sambung Farah mengikuti Sheika keluar kamar menuju pintu depan. Pasalnya pagi ini Farah mau ke kantor polisi untuk membuat surat keterangan agar bisa memenuhi syarat CPNS nya yang akan melakukan seleksi berkas beberapa hari lagi. Hanya saja Farah membuat nya dari sekarang untuk berjaga jaga biar ga keteteran.Sheika membalikkan badannya menghadap Farah dengan ekspresi aneh seolah berkata
What?
" Shut up Far! Plis ngaca, okey?" balas Sheika yang juga kesal dengan Farah dan kembali ke kamar, pagi pagi buta bertengkar dengan Farah adalah hal yang memuakkan baginya.
Diteras Farah duduk dikursi sebelah Abah sambil merapikan sedikit penampilannya.
"Udah?" tanya Abah memastikan.
"Udah nih, yuk."
Beranjak membuka Pagar dan Abah siap mengantarkan Farah ke tempat tujuannya.
And Fyi Farah bisa membawa motor ya Gais hanya saja Abah tak mengizinkan, Abah bilang biar saja Abah yang mengantarkan anaknya walaupun jauh yang terpenting baginya adalah melihat dengan mata kepala nya sendiri bahwa anaknya sampai tujuan dengan selamat.
Setelah beberapa menit di perjalanan mereka akhirnya tiba.
"Bah nanti selesai dari sini Kakak ada interview di coffee shop, Abah pulang duluan aja ntar kakak perginya bisa sendiri."
"Interview? kamu kerja? Trus CPNS nya gimana?' tanya Abah khawatir
"Iseng doang si Kakak ngelamar orang katanya ujiannya 3 bulan lagi, tapi Abah tenang aja bakal focus kok dari pada nganggur dirumah kan bosen." Balas Farah cemberut, khawatir Abah tak mengizinkannya karena memberitahunya mendadak apalagi ini diluar rumah.
"Ya sudah, hati hati."
Farah segera mencium tangan Abah untuk pamit dan tak lupa sambil melambaikan tangan.
***
X COFFEE AND SPACE
Turun dari ojek online dengan buru buru dan tangan kanan Farah mengembalikan helm sembari mengucapkan terimakasih.
Sudah telat 10 menit Interview, dan ini kacau bisa bisa peluangnya diterima sebagai staff non pengalaman bisa hilang, gawat!
Memasuki ruangan indoor X Coffee terlihat belum sempurna selesai, sepertinya coffee shop ini baru saja selesai pembangunan. Lihat saja bagian Indoor , hanya bagian Bar dan kasir yang sudah rapih sisanya masih seperti ruangan kosong melompong.
KAMU SEDANG MEMBACA
How to Breathe
Teen Fictionkesulitan happiness reaksi yang berlebihan and... Don't expect to much here.. You just imagine