Cuaca pagi ini teduh ga terlalu panas dan ga terlalu dingin, banyak yang berlalu lalang memulai aktivitas masing masing. Farah turun dari ojek Online dengan gaya santai, menggunakan hoodie zipper abu abu terus daleman kaos hitam oversize dengan bawahan kulot abu gelap di tambah White shoes. Rambutnya yang hitam pekat diikat kuncir kuda yang tidak terlalu ketat.
Perasaannya kurang menyenangkan sebenernya karena pagi pagi harus kalibrasi.
Ya, kalibrasi adalah kegiatan pengecekan rasa kopi yang akan di test para barista sebelum di konsumsi ke customer. Dengan takaran sesuai Dose serta proses ekstraksi di mesin kopi yang menyeduh dengan air panas ber suhu tekanan tinggi akan menghasilan Espresso.
Setelah menghasilan Espresso dan di coba rasanya sudah pas, lalu di coba dengan campuran susu seperti Latte ataupun Cappucino maka sudah bisa di konsumsi customer.
Untuk proses ini di perlukan teliti dan indra perasa yang kuat agar mendapatkan kualitas rasa kopi yang baik.
Pagi ini Farah satu shift bareng Mba Dita dan Fajar. Dilihat dari luar sepertinya kedua temannya sudah datang , dua motor sudah terparkir di halaman depan dan gerbang Toko sudah terbuka separuh pertanda belum selesai untuk Open.
"Pagi Gaiss." Sapa Farah sambil membuka pintu lalu berjalan menuju pintu belakang.
"Pagi..." sahut Mba Dita semangat. Mba Dita memang paling semangat jika shift pagi karna katanya kalau pulang sore bisa lanjut nongkrong. Keliatan emang anak hits nya dan gaya fasion nya juga ga kalah keren. Tipikal yang ga langsung pulang ke rumah.
Pas masuk pintu masuk tadi Farah juga melihat Fajar yang sudah di area Bar persis di depan mesin kopi. Laki laki itu memang tak menjawab sapaan Farah hanya saja menoleh ke arah Farah dengan menaikkan kedua alis nya dan Farah yang melihat itu membentuk Peace di tangan kanan lalu mengayun kearah matanya kemudian ke arah Fajar sambil menggerakkan kedua jarinya diakhir.
Farah ga langsung ke area Bar, tapi ke gudang belakang tempat beristirahat untuk meletakkan tas, lalu ke westafel untuk sekedar berkaca merapihkan penampilan .
Selesai melakukannya keluar dari belakang Farah berjalan ke arah Bar tak lupa juga sekalian menghidupkan lampu indoor dan memutar musik.
"Siapa Cashier dek?" tanya Mba Dita saat Farah meletakkan hoodie nya di laci bawah.
"Mba aja, biar aku di Bar bareng ni." Farah menunjuk ke arah Fajar.
"Oke. Opening udah semua bereskan?" tanya Mba Dita sambil ngecek seluruh ruangan.
Memang sudah rapih dan siap buka. Meja dan kursi juga sudah tersusun, lampu sudah nyala, area Bar ready, nge lap kaca juga sudah dan menyapu halaman depan juga udah beres. Perfect!
"Udah." Kata Fajar dan Farah barengan.
"Yuk kita briefing pagi bentar. Semoga team kita hari ini tetap semangat dan di hindari terjadinya kesalahan."
"Capai target bulanan juga pastinya." Sambung Farah.
"Dan jangan lupa melakukan pelayanan terbaik." Fajar bersuara sambil memakai apron.
Mereka bertiga melakukan tos tanda sama sama memberi semangat.
"Oke gais karena kalian berdua di Bar jadi kalibrasi berdua aja ya Mba belum sarapan soalnya hehe." Kata Mba Dita dengan cepat menghindar.
"Ye curang." Balas Farah tak terima.
"Jelmaan biji cabe stt diem aja." Sambung Mba Dita dengan gerakan mengolok olok Farah.
"Gundulmu itu biji cabe." Balas Farah datar yang kemudian dibalas Mba Dita terkekeh geli lalu perempuan itu melarikan diri keluar Coffe Shop katanya pamit beli sarapan di depan jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
How to Breathe
Teen Fictionkesulitan happiness reaksi yang berlebihan and... Don't expect to much here.. You just imagine