6

5 2 0
                                    


Happy Reading



Setelah fandi dan uya sampai di pantai, mereka duduk di pinggir pantai dengan menggelar tikar yang mereka sewa.

Kurang lebih 10 menit mereka diam dengan pikiran masing-masing. Uya menggenggam tangan fandi.

"mass...." Panggil uya dengan lembut.

"iya sayang...ada yang mau uya sampaikan pada mas?" jawab fandi dengan mengelus puncak kepala uya.

Uya terdiam sejenak mendengar pertanyaan fandi. Kemudian dia menarik nafas panjang untuk menetralkan perasaannya yang kurang baik baik aja.

"nggak papa sayang, kalau belum siap nggak usah cerita dulu ke mas. Tapi kalau kamu ada apa-apa atau pengen cerita mas disini siap mendengarkan semua keluh kesah uya" lanjut fandi menenangkan uya. Dia tau bahwa uya ada masalah karena bisa dilihat dari genggaman uya pada tangannya dan sorot mata uya yang tidak bisa dijelaskan.

Uya langsung menghadap ke fandi dengan senyum manisnya, kemudian ia menyandarkan tubuhnya ke bahu sandi.

5 menit kemudian uya akhirnya membuka suara.

"mass... uyaa capeee banget" keluh uya pada fandi. Entahlah rasanya uya benar-benar ingin meluapkan semua ke fandi. Dia tau bahwa mereka baru dekat 1 tahunan, dan baru berpacaran selama 5 bulan. Tapi uya merasa sangat nyaman berada di samping fandi. Uya juga merasa bahwa fandi merupakan sosok yang dewasa bagi uya.

"uya cape?" tanya ulang fandi dengan mengelus lengan uya, dan di jawab dengan anggukan oleh uya.

"uya sekarang pengen apa? Atau pengen ngapain?" tanya fandi.

"uya pengen selesei, uya pengen bebas, uya pengen tenang" jawab santai uya dan menahan agar tidak menangis.

"tapi uya nggak mau cerita sekarang ke mas, nanti aja ya mas kalau uya udah siap semuanya uya cerita ke mas. Maaf ya mas" lanjut uya dan mendongakkan kepalanya kea rah wajah fandi.

Kemudian fandi merangkup kedua pipi uya dan mengelusnya.

"sayangg... uya nggak usah minta maaf sama mas, mas tau dan mas mahami itu. Mas nggak akan memaksa uya untuk cerita sekarang ke mas. Tapi mas punya permintaan ke uya boleh?"

"boleh mas" jawab uya dengan menatap manik mata fandi.

"mas minta sama uya, uya jangan pernah memendam perasaan uya sendiri. Sebisa mungkin uya harus cerita ke orang yang uya percaya. Kita memang masih berjalan 6 bulan tapi mas tau sorot mata uya nggak bisa membohongi mas. Jadi tolong uya jangan pernah merasa sendiri. Ada mas sayang, mas sayang kamu mas takut kamu kenapa-napa uya" setelah mengatakan itu fandi langsung memeluk uya.

Seketika uya pecah tangisnya. Dia merasa ada seseorang yang begitu menyayanginya.

Setelah dirasa cukup tenang setelah di peluk fandi uya kemudian menatap ombak di depannya.

"mas, terimakasih sudah ada untuk uya. Uya harap mas selalu seperti ini" jawab uya.

Tiba-tiba fandi meraba kepala uya dengan tatapan bingung, karena merasa ada yang berbeda.

"sayang.., kamu potong rambut lagi yak ok semakin pendek rambut sayang?"

"hehe iya mas, uya nggak betah kalau rambut uya panjang" jawab tenang uya.

"bukan karena uya ada sesuatu?" tanya fandi dengan melihat wajah uya.

Namun uya hanya menggelengkan kepalanya kemudian kembali menatap pemandangan indah di depannya.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Di tempat yang sama, orang suruhan ayahnya sedang mengamati mereka dari kejauhan.

"pak, saya sudah menemukan anak bapak. Dia bersama seorang lelaki di pantai." Lapor orang suruhan ayah uya.

"bagus, terus awasi mereka dan cari tau siapa laki-laki itu." Perintah ayah uya.

"baik pak" kemudia telfon mati.

"bagus kamu uya, sudah berani di belakang saya." Geram ayah uya di balik telfon.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"sayang, kamu nggak pingin pindah tempat?" tanya tiba-tiba fandi pada uya setelah 2 jam lebih mereka berada di pantai.

"kenapa mas? Udah bosen ya?" jawab uya pelan dengan raut kecewa.

"nggak kok sayang, mas nggak bosen. Gimana kalau kita ganti tempat?" tawar fandi.

"hmmm okedeh nggak papa..." uya menjawab dengan nada lemah.

Kemudian mereka bediri dan memberaskan semua barang-barang yang mereka bawa.

Setelah sampai di dalam mobil, saat akan melajukan mobilnya. Fandi melihat uya yang raut wajahnya terlihat murung.

"sayang maafin mas ya ngajak kamu pindah lokasi, mas nggak bosen. Cuma mas kurang nyaman aja. Dari awal kita sampai di pantai kaya ada yang ngawasi kita terus. Mas pengen ngomong tadi di sana tapi kaya nggak memungkinkan. Jadi mas langsung ngajak kamu pergi dari sana." Jelas fandi dengan memegang tangan uya.

Mendengar penuturan fandi, uya segera menoleh ke fandi.

"kita di awasi?" tanya uya bingung dan di jawab anggukan oleh fandi.

Setelah berpikir uya tau siap yag mengawasinya, itulah kenapa setiap keluar rumah uya selalu merasa tidak tenang.

"kenapa harus di awasi lagi sih" batin uya.

Dengan segera uya tersenyum pada fandi dan mengatakan tempat selanjutnya.

"mas kalau begitu ayo ke mall, aku pengen makan ice cream deh tiba tiba" ajak uya dengan senang sambil mengelus perutnya.

"dedek dah pengen ice cream ya, ayukk bunda juga" canda uya pada fandi sambil mengelus dan berbicara pada perutnya seakan aka nada bayi di dalamnya.

"ahahaha ngaco kamu yang, ngawurr bangettt sih pacar aku" jawab fandi dengan tertawa keras dan mengacak kerudung uya. Dia merasa gemas sekali dengan kekasihnya itu karena memiliki perubahan mood yang sangat cepat.

"aku sayang kamu uya... mas harap kamu juga sayang sama mas melebihi sayang mas ke kamu" batin fandi dengan menatap wajah teduh uya.

"masssss" panggil uya karena fandi terus menatapnya.

"ayoooo dongg jalan, uya udah nggak sabar ini" lanjutnya

"ahahaha. Iya iya sayang ini berangkat" jawab fandi dan kemudian menjalankan mobilnya ke mall.

Hay Guys, mungkin cerita pada bab ini lumayan biasa aja ya

Tunggu episode selanjutnya ya guys


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

This Girl is UyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang