3

6 2 0
                                    

Happy Reading



Waktu sudah menunjukkan pukul 20.00 WIB, Uya baru saja sampai rumah. Dia merasa bahwa jika masuk kedalam rumah besar itu akan disapa hangat dengan sebuah tangan kekar ayahnya. 

Akan tetapi, pada saat uya mulai membuka pintu utama, ternyata masih sepi belum ada tanda-tanda ayah dan ibunya pulang. Hal tersebut membuat uya sedikit lega karena terhindar dari sapaan ayahnya.

"Baru pulang neng?" sapa mbok surti yang berada dibelakang uya. Uya yang saat itu akan menaiki tangga merasa terkejut dengan suara mbok surti.

"Ihh si mbok ngagetin uya loh" sambil ngelus dada

"maaf neng hehe, neng uya mau di buatin makan?" tanya mbok surti.

"nggak deh mbok, uya dah makan. Yaudah uya keatas yam au bersih bersih dulu" lanjut uya lalu dengan agak berlari uya segera menaiki tangga.

Sampai dikamar, uya meletakkan tas nya dan segera membersihkan diri. setelah itu, uya segera mengambil handphonenya untuk menghubungi sang kekasih karena sama sekali belum menghubungi selain itu dia juga sangat merindukan suara kekasinya itu.

Saat akan membuka room chat, ia melihat banyak notif di handphonenya.

Mas 👮‍♂😘 7 panggilan tak terjawab

Mas 👮‍♂😘: sayang

Mas 👮‍♂😘: sayang dimana? Kenapa nggak hubungi mas?

Mas 👮‍♂😘: sayang mas khawatir

Mas 👮‍♂😘: sayang kabari mas kalau kamu udah pegang hp ya

Saat melihat beberapa pesat tersebut, uya tersenyum geli. Betapa beruntungnya dia masih ada seseorang yang masih mengkhawatirkan dirinya seperti itu. Segera uya menelfon fandi karena sudah tidak sabar untuk mendengar suara lelaki itu.

"halo mas sayanggg" sapa uya dengan rebahan, saat video call nya terhubung dengan fandi sang kekasih.

"kenapa baru menghubungi sih sayang, aku khawatir seharian kamu nggak ada kabar, nggak chat aku, nggak telfon aku" jawab fandi seraya mengomeli sang pacarnya itu.

"hehe maaf ya masss, uya tadi seharian pergi sama temen temen uya, maaf bangettt" balas uya dengan manja.

"kamu tau mas khawatir, seharian loh sayang. Tau ah mas ngambek" ucap fandi dengan gayanya seperti anak kecil.

"yaudah uya matiin yaaa vc nyaaa" usil uya dengan santainya.

"sayang ih, kok gitu bukannya di bujuk malah tambah di mitiin. Aku kangen banget loh yanggg" rengek fandi pada uya.

"uluh-uluhhhhh sayangnya aku kangennn? Sini aku peluk" balas uya dengan gaya akan memeluk di depan handphonenya.

"nggak bisa sayanggg...." Rengek fandi pada uya, dia sudah sangat rindu pada kekasinya itu. Selain itu Fandi juga sangat khawatir pada Uya, kenapa gadisnya itu berbeda beberapa hari ini.

"yaudah pulang atuhh bapakkk, kita ketemu terus nanti aku pelukkk" tawar si uya pada fandi.

"yaudah jumat aku pulang deh, nanti kita langsung ketemu" deal fandi pada uya.

"ih becandanya nggak lucu, mas cuma buat uya tambah kangen dan sedih kan karena bohong " cemberut uya dengan khasnya memanyunkan mulutnya.

"nggak sayang, mas beneran tunggu ya"

This Girl is UyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang