-

139 23 17
                                    

💚💚💚
Enjoy membaca guys

Saat pengumuman telah tersampaikan oleh panitia, gun dan ketua kelompok yang lainnya langsung ke hutan lalu cari kayu bakar, saat telah sampai mereka berpencar tapi masih dekat-dekat.

Gun sebenarnya tidak tau kayu seperti apa yang harus di ambil, tapi gun berlagak tau sambil sesekali melirik ke arah kiri kanan, seperti apa yang di ambil, dia juga mengambil ranting dan kayu yang ada di depannya.

"Itu sepertinya disana ada banyak!" Ucapnya sendiri.

Lalu ia berjalan ke arah depan saat dia hendak mengambil kayu yang ada di depannya ada seseorang yang dari belakang bergumam.

"Semangat babyyy.." kata off sambil berlalu dengan mengacak-acak rambut gun.

Bunaa rasanya hatiku akan copot sekarang, bundaaa tolongg ~ monolog hati gun lalu berdiam diri di tempat itu dan belum beranjak dari sana.

"Oi pendek cepat ambil kayunya, kita akan berpindah tempat, apa kau tidak mau ikut!" Ucap panitia perempuan yang bernama Jane.

"Baik kak!" Gun langsung ambil kayu lalu pergi ke barisan yang sudah di penuhi yang lainya.

Tapi di perjalanan belum sampai ke barisan karena gun terburu-buru ia jadi kesandung kayu dan lututnya sedikit berdarah karena ranting yang ada di depannya.

Bruuuk

"Aduuuhhhhh...."

"Astaga! Bagaimana si kamu ini bawa kayu sedikit itu saja bisa tersandung!" Panitia jane berteriak dari arah depan barisan.

Gun yang sudah berair matanya karena pedih di lutunya, di tambah saat kena amukan dari Jane dia malah semakin ingin meronta-ronta sedih dan tidak lama karena banyak orang yang berpusat pandangan ke arahnya, juga off yang hanya melihat tanpa membantu, gun merasa sedih lalu dia mulai mengeluarkan air mata.

"Astaga apa ini anak laki-laki! Hha dia menangis! Sudahlah cengeng luka dilutut tidak akan membuatmu mati! Benarkan off!" Ucap jane pada off yang melihat tanpa berbicara.

"Sudahlah Jane, untuk yang lain mulailah berjalan sekarang!" Off memerintahkan semunya lalu dia berjalan ke arah gun yang masih menunduk sedih.

Off langsung ambil kayu bakar yang ada di depannya, langsung membawa kayu itu dan meninggalkan gun sendiri.

"Apa sifat aslinya sudah keluar!! Dasar!! Tadi saja dia membuat jantung gun berdetak sekarang dia tidak perduli pada gun, tidak ada yang perduli pada gun, bahkan phi Tay tak ada di sini, lalu dia malah memperdulikan kayu bakar dari pada gun, huaaaa hiks hiks hiks"
Tangis gun pecah saat melihat rombongan sudah mulai berjalan dan off di depanya.

Merasa sudah cukup bersedihnya gun langsung berlari ke arah off yang adaa di paling belakang barisan, lalu dia menggeplak kepala off...

Plak

Lalu dia berjalan terlebih dahulu di depan off dan ikut barisan disana, meninggalkan off yang kesakitan dan bingung dengan apa yang di maksud dari gun menggeplak palanya tiba-tiba.

"Astaga aset berhargaku, baby mengapa kau menonjok calon asetmu ini" gumam off kecil.

"Lihat dia langsung pergi tanpa meminta maaf padaku dahulu!" Heran off lalu ia juga berjalan sambil memegang kepalanya yang masih sedikit pusing karena ulah baby gunna itu.

Saat telah sampai gun dan rombongan telah sampai di hutan yang lumayan jauh dari perkemahan.

"Hai, mau aku bantu mencari kayu, sepertinya kau kebingungan?" Tawar seseorang lelaki yang lebih tinggi dari gun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BABY GUNNA DENGAN PANGERAN 🤴🏼👶🏻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang