10. Our Secret

84 19 2
                                    

"Eh..."

"Sou, makanya itu, pastiin (y/n)-Chan engga bergadang ya, dan Naa-Chan jangan bilang ke siapa-siapa, cukup Naa-Chan aja yang tau"

"..ha'i"

"Colon-Chan wa dou?"

"Kata dokter untungnya engga kena bagian penting, jadi sebentar lagi harusnya sembuh, dia lagi istirahat di kamarnya"

"Yokatta, terus kuliahnya? Lancar-lancar aja?"

"Un, lancar, cuma tugas agak numpuk"

"Souka ww, jyaa bai Bai"

"Bai bai"

Nanamori meletakan ponselnya di meja belajar (y/n), masih mencoba mencerna semua yang baru saja dijelaskan oleh kedua orang tuanya

'muridesyo..ne...' Nanamori hanya bisa menatap adiknya yang masih tertidur pulas

"Nana-Nii, mandi gih, aku udah siapin air panasnya" panggil Riinu sambil mengetuk pintu, membuat Nanamori langsung sadar dari lamunannya dan berjalan keluar

"Kaa-San ngomong apa?" Tanya Riinu sambil mengikuti kakaknya ke kamar mereka

"Cuma nanyain kabar, kayaknya sensei ngasih tau Colon-Chan tadi jatuh" jawab Nanamori sambil tersenyum

"Souka, yaudah Nana-Nii mandi sana, aku bakal nyiapin bahan masakannya dulu" kata Riinu mendorong kakaknya yang baru mengambil pakaiannya ke arah kamar mandi

"Selamat mandi~♪" kata Riinu menutup pintu kamar mandi, meninggalkan kakaknya di dalam tanpa bisa mengatakan apa-apa

.
..
...
....
.....

"Sato-Nii curang!!" Teriak Jel sambil melemparkan bantal sofa ke arah kakaknya, sementara si kakak hanya tertawa terbahak-bahak melihat kedua adiknya tidak berdaya melawannya

"Nii-Chan hidoi!!!" Root malah menerjang Satomi dan mulai menarik-narik rambutnya, tapi si kakak hanya terus tertawa sambil mencoba menjauhkan Root darinya

"Hora! Jangan mukulin kakak kalian sendiri!" Omel Riinu dari dapur, masih menyiapkan bahan-bahan untuk memasak makanan malam ini

"Sato-Nii yang mulai duluan!! Masa mata ku ditutupin mulu!!!" Gerutu Root akhirnya turun dari Satomi

"Tau! Masa controller ku juga diambil mulu!!" Tambah Jel, masih memukuli kakaknya itu dengan bantal sofa

"Habisnya kalian serius banget, jadi gemes pengen ngisengin tau ww" kata Satomi sambil menyeka air matanya karena terlalu banyak tertawa

"Udahan ah! Ga mau main lagi! Mau ngerjain pr aja!" Root langsung berjalan ke kamarnya, lengkap dengan pipi yang menggembung karena kesal

"Nah loh, ngambek kan dia ww" kata Riinu sambil mencuci tangannya dan mendatangi Satomi, berniat menarik Jel agar berhenti memukuli kakaknya

"Www, makanya kalian jadi adek jangan gemesin gitu, kalau gemes tuh bikin orang pengen isengin tau" Satomi mengelus-elus kepala Jel, kemudian berdiri dan memperbaiki pakaiannya

"Udah deh aku ngecek Colon dulu, kalau udah mau makan malam panggil aja" Satomi mengambil ponsel dan nintendo miliknya kemudian masuk ke dalam kamarnya, meninggalkan adiknya yang masih kesal

"Jel-Kun bantuin Riinu-Nii di dapur aja gimana?" Tanya Riinu, berniat mengalihkan perhatian adiknya ini

"Boleh deh, aku juga mau ngasih cabe yang banyak ke makanan Sato-Nii" balas Jel sambil berjalan ke dapur kemudian mengambil sekotak cabai dari kulkas

"Ehh?! Kasian nanti dia sakit perut besok!!" Riinu langsung berlari mendatangi adiknya dan merebut kotak tupperware dimana dia meletakan cabai

"Biarin sakit perut, habis ngejahilin mulu, mentang-mentang tertua ketiga" gerutu Jel sambil menggembungkan kedua pipinya, mendapat helaan nafas kecil dari Riinu

"Ini, Riinu-Nii kasih puding, tapi Jel-Kun usaha ya ngambeknya" kata Riinu mengambil kemudian memberikan puding dari kulkas, tentu saja bukan miliknya

🧡: "Eh, hontou??"

❤️:  "Un! Tapi jangan bilang-bilang kamu yang makan ya pudingnya, nanti Ruu-Chan marah"

🧡: "Ha'i!"

"Are? Itu punya Root-Kun loh pudingnya" Jel hampir menjatuhkan puding yang baru dia buka dan Riinu hampir memotong jari-jarinya ketika Nanamori tiba-tiba muncul

"Jari ku hampir copot loh!!" Omel Riinu langsung menjauh dari pisau yang tadi dia pegang sementara si kakak tertua hanya terkekeh

"Ah, ini mau bikin makanan kesukaannya Satomi-Kun ya?" Tanya Nanamori ketika melihat bahan-bahan yang sudah disiapkan oleh Riinu

"Un, yang lain juga udah setuju aja mau makan ini" kata Riinu melepaskan celemek(?) merahnya dan menggantungnya di tempatnya, diikuti Nanamori yang mengambil dan mengenakan miliknya

"Nee Nii-Chan" panggil Jel sambil memakan pudingnya, membuat Nanamori yang mau mengambil penggorengan jadi teralihkan

"(y/n)-Chan kenapa? Tadi kok izin pulang bareng Coro-Nii?" Tanya Jel, membuat Riinu baru ingat bahwa kakaknya itu belum menjelaskan kenapa dia harus menjemput (y/n) dari sekolah dalam keadaan tertidur sampai sekarang

"(y/n)-Chan kayaknya kena serangan panik, jadi Michi-Sensei kasih obat tidur biar bisa tenang, karna Nana-Nii liat, Nana-Nii bawa pulang aja deh sekalian" kata Nanamori sambil melajutkan kegiatannya

"Souka, aku ke kamar (y/n)-Chan ya?" Nanamori pun mengangguk, membuat Jel langsung berjalan ke kamar adiknya

"Nana-Nii" panggil Riinu

"Hm?"

"(y/n)-Chan aslinya kenapa?" Tanya Riinu, Nanamori hanya memiringkan kepalanya bingung dengan pertanyaan itu

"Nana-Nii tadi boong ke Jel-Kun kan?" Lanjut Riinu, dan kali ini Nanamori benar-benar tersentak, membuat Riinu lebih yakin lagi kalau ada yang disembunyikan oleh kakaknya

"Ahoge Nana-Nii kalau lagi boong tuh jadi lemes loh, bisa aja sakit, tapi sebelum ditanyain sama Jel-Kun bentuknya lengkung aja, yang berarti Nana-Nii sehat, pas ditanyain langsung turun gitu" Nanamori terdiam, dia lupa hanya kepada Riinu lah dia tidak bisa menutupi apa-apa

"Pas aku tanyain tadi, di kamar (y/n), ahoge Nana-Nii lemes banget, sampe sempet ku kira Kaa-San ngomong sesuatu yang ga baik" tambah Riinu, Nanamori pun menyerah dan mulai menjelaskan apa yang orang tua mereka sudah beri tau

Tentu sambil berbisik kepada Riinu dan memastikan tidak ada siapapun yang menguping mereka

.
..
...
....
.....

"Usodesyo?" Nanamori hanya menggeleng, membuat Riinu langsung kehabisan kata-kata, tidak dia sangka kalau orang tuanya menyembunyikan ini darinya selama bertahun-tahun

💜: "Pokoknya jangan kasih tau siapa-siapa ya, cukup kita berdua aja yang tau buat sekarang"

❤️: "..un"

Strawberries's Sister [ Sutopuri × fem!reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang