Bab 4

916 57 0
                                    

Kevin tengah sarapan dan seperti biasa ia di layani Tania, melihat dan menatap perempuan yang berstatus sebagai istrinya tersebut tak ada sedikit pun perasaan bersalah di hati Kevin. Di tengah sarapannya tersebut pun ia masih mengingat Mila tak sabar ingin kembali bertemu perempuan cantik itu.

"Kamu ke kantor hari ini?" tanya Tania.
"Ya" sahut Kevin disela sarapannya.
"Gak istirahat dulu, kamu kan baru pulang Vin" ucap Tania.
"Aku ada meeting yang gak bisa ditinggal siang ini" ucap Kevin.
"Baiklah" angguk Tania mengerti.

Seperti biasa di kantornya Kevin disibukkan dengan banyak kegiatan, mengecek beberapa laporan dari bawahannya lalu meeting dengan klien. Di tengah kesibukan pekerjaannya itu Kevin masih sempat memikirkan Mila dan ia pun mengirimkan sebuah pesan pada perempuan itu.

"Lagi di mana cantik?" tulis Kevin.
"Aku di kampus" tak lama Mila membalas pesan tersebut.
"Ketemu ya sore ini, aku kangen" balas Kevin.
"Apaan sih baru beberapa jam yang lalu pisah"
"Tapi aku mau kita ketemu, sore ini ya cafe five hotel"
"Hm ya baiklah" balas Mila.

Maka sore itu keduanya bertemu di cafe five hotel, mereka menikmati secangkir kopi dengan beberapa camilan dihadapannya sambil berbincang ringan. Keduanya asik berbincang dan Kevin merasa sangat nyambung bicara dengan Mila.

Cukup lama keduanya berbincang hingga akhirnya mereka sepakat untuk untuk berpisah kala hari mulai menggelap.

---

#Skip

Dua bulan lebih kebersamaan keduanya namun masih tak ada kejelasan dalam hubungan mereka, meski begitu mereka kerap bertemu saling bertukar cerita dan tentunya dibumbui dengan hubungan ranjang. Dan selama itu pula Kevin begitu pintar menyimpan hubungan terlarangnya tanpa ada kecurigaan dari Tania, begitu pun dengan Mila yang belum mengetahui status Kevin yang sebenarnya.

Hari ini tepat jam makan siang Kevin menjemput Mila di kampus, keduanya menuju sebuah hotel untuk makan siang bersama tentunya juga untuk saling bertukar kehangatan karena sudah beberapa hari ini mereka tak bertemu.

"Sebenarnya hubungan kita ini apa? kita sering bertemu kita bahkan sudah... ya kamu mengertilah Vin" ucap Mila usai menghabiskan makanannya.
"Kamu mau kejelasan? mau status?" tanya Kevin seraya menenggak jus jeruknya.
"Perempuan mana yang tak menginginkan status. Vin... aku selalu nyaman ketika bersamamu, aku merasa kamu juga selalu bisa mengerti aku, mengerti apa mau dan keinginanku. Aku yakin kamu juga merasakan hal yang sama, iyakan Vin. Vin... aku mencintaimu dan aku ingin kita saling memiliki" ucap Mila dan baru kali ini kalimat cinta itu keluar dari bibir Mila.
"Ya aku akui... aku memang tak pernah mengucapkan kata cinta untukmu tapi aku aku merasakan hal yang sama, i love you Mil, aku mencintaimu, aku ingin kita bersama selamanya dan tak akan terpisahkan" ucap Kevin seraya menggenggam erat jemari Mila, baru kali ini ia mengungkapkan kalimat keranat tersebut dan hanya pada Mila diucapkannya.
"Jadi?" tanya Mila.
"Kita... pacaran?" Kevin balik bertanya dan membuat Mila tertawa.

Mila tertawa geli mendengar kata itu.

"Pacaran seperti ABG saja. Bukankah selama ini kita sudah lebih dari itu" ucap Mila.
"Ya aku hanya ingin lebih menegaskan hubungan kita" ucap Kevin.

Keduanya saling tatap lalu tertawa bersama, mereka merasa geli dengan hubungan yang baru saja ditegaskan tersebut.

Kevin menarik Mila ke pangkuannya, ia memeluk erat kekasihnya tersebut.

"Aku rasa kita perlu liburan" ajak Kevin.
"Nanti ya kalau sekarang belum bisa, kuliahku padat" ucap Mila.
"Kalau begitu waktu liburan semester" ajak Kevin lagi.
"Oke kamu atur saja waktunya" ucap Mila.

Siang itu keduanya lagi dan lagi bergumul di atas ranjang. Ranjang yang tadinya rapi kini terlihat bagai kapal pecah. Pakaian mereka pun berserakan di lantai termasuk pakaian dalam yang juga mereka lempar dengan asal. Setiap inci dari tubuh Mila tak lepas dari jamahan Kevin, pria tampan itu mengecup bahkan meninggalkan jejak merahnya dibeberapa tempat.

"Vin ahh" desah Mila kala pria tampan itu membenamkan wajahnya di bawah perutnya.

Mila memejamkan mata, ia begitu menyukai ketika Kevin melakukan hal tersebut padanya. Mila merasa digelitik setiap kali Kevin menjamah bagian itu dengan lidahnya.

"Kevin cukup" desah Mila.
"Gak kuat?" tawa Kevin.

Pria tampan itu bangkit ia kemudian menatap wajah Mila sementara dibawah sana dua jarinya masuk ke dalam tubuh perempuan itu.

"I love you sayang, kamu milikku. Jangan melakukannya dengan yang lain" bisik Kevin disela kegiatannya.
"Kev... Kevin..." desah Mila kala pria itu mengobok-obok inti tubuhnya.

Mila duduk ia menatap ke bawah sana melihat dengan lihainya Kevin bermain dengan jarinya.

"Cukup sayang" desah Mila.

Mila memeluk erat tubuh besar Kevin, sementara pria itu masih asik bermain dengan jarinya. Merasa cukup Kevin kemudian melepaska jarinya, ia mengusap inti tersebut dengan penuh kelembutan.

"Kita mulai" bisik Kevin, ia mengambil sesuatu dari kantong celananya, sebuah pengaman yang selalu digunakannya ketika bersama Mila.

Mila menerimanya lalu membuka bungkusan kecil tersebut lalu memasangkannya pada Kevin. Perempuan cantik itu kemudian berbaring dan mencari posisi yang nyaman, dan membuka lebar pahanya siap melayani kekasihnya tersebut.

"Sayang" desah Kevin kala memasuki Mila.

Mila memeluk erat Kevin kala pria tampan itu menindih, memasuki tubuhnya dan menggoyang pinggulnya.

"Aku rasa setelah ini aku perlu makan lagi, tenagaku kamu kuras habis" bisik Mila.
"Aku traktir" tawa Kevin seraya mengayun pinggulnya.

❤❤❤

4
1 agustus 2022

Only With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang