08. Tonight, we feel like we're above the clouds [M]

1K 94 11
                                    

Kubingung cara put tags-nya gimana, tapi kalau kalian lagi mam, atau pun lagi nyemil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kubingung cara put tags-nya gimana, tapi kalau kalian lagi mam, atau pun lagi nyemil. Boleh kesampingkan dulu makanannya. Jangan baca chapter ini pas lagi ngunyah, takutnya ada perasaan mual. Ini lumayan 'nakal'.

So please be wise, udah pada punya ktp 'kan?😭👉🏻👈🏻







Mungkin karena masih dibungbung amarah penyatuan kali ini terasa berbeda dengan penyatuan yang biasa mereka lakukan sebelum-sebelumnya. Yang ini terasa lebih keras dan kasar terasa. Jungkook tak dapat menghitung ia menjerit dan merintih sakit saat yang di atas terlalu beringas memberinya hujaman. Memberinya dorongan mengeluarkan masukkan sesuatu yang mengamuk dibawah.

Apa menggoda dan mengajaknya bercinta adalah langkah yang salah, sesuatu yang seharusnya tidak ia lakukan. Sakit. Percintaan ini hanya memberinya rasa sakit. Tadinya ia pikir Taehyung akan melunak saat mereka berhubungan, tapi apa ini, dia malah melampiaskan perasaan marahnya dengan menyetubuhi suaminya dengan kasar. Tapi apa dia pantas diperlakukan seperti ini, sekasar ini atas kesalahan yang bahkan Jungkook pantas menyebutkannya sebuah kesalahan.

"Hyung, pelankan sedikit." permohonannya yang kembali tak didengar.

Taehyung terus menggerus dan brutal. Membuka kedua kaki itu lebar dan ia menghentakan pinggulnya maju mundur. Rambut basah bagian depan disisir kebelakang, bibir digigit kuat menahan bagaimana jepitan nikmat yang ia rasa pada sepanjang kepemilikannya yang tertelan sempurna oleh bulatan rongga yang menyesapnya kuat. Berkedut-kedut terus melalap lapar.

Perasaan ingin menghacurkan, membuat yang dibawah total hancur lebur karena tak mampu menahan serangan. Taehyung ingin si cantik berada dalam titik itu. Ia ingin melakukannya dari semenjak ia merasakan hebatnya penyatuan mereka pada saat malam pertama, sejak awal Taehyung tahu bahwa orang yang dia nikahi bisa memberikan kenikmatan membuncah yang sukses membuat ia gila. Lama menahan, Taehyung selalu mengedepan perasaan nyaman. Tidak boleh menyakiti, atau rasa trauma yang tertinggal.

Tapi agaknya tidak untuk kali ini, Taehyung akan menunjukkan sisi lain dalam dirinya yang sebelumnya belum pernah Jungkook lihat dan rasakan. Bagaimana kini Jungkook pun dapat merasakan dengan nyata amarah suaminya berubah bentuk menjadi kebrutalan dia menghujam.

Tubuh membusung ke atas, bombardir serangan pada bagian bawah membuat dia tak karuan. Sakit, tentu sakit. Nikmat yang dihasilkan tak mampu mengalihkan rasa sakit yang lebih banyak terasa. Perih, meski yang di sana pun licin. Tetap saja, setiap kali dia mencoba bergerak masuk Jungkook akan merasakan perih yang luar biasa.

"Hyung kumohon," lirih Jungkook dengan gelap yang memenuhi pandangan. "Pelankan hyung, sakit. Sakit hyung."

"Tidak usah banyak bicara sayang, kau tahu kau pantas untuk ini kan."

Jungkook tak dapat melihat apapun karena yang ia tangkap matanya hanya kegelapan. Bukan karena kamar ini dalam keadaan lampu mati melainkan kedua penglihatannya Taehyung tutup menggunakan dasi. Kedua tangannya memang tidak dalam keadaan terikat dan bebas, tapi Taehyung sudah menurunkan titahnya agar dia tetap dalam keadaan mata terikat.

(Im) Perfect Ways to Kill My Husband [TAEKOOK] [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang