Jove 8 | Darker Love II 🔞 ✓

2

Harusnya tidak di tinggal. Tapi mau bagaimana lagi, Jennie harus sendiri melakukan aktifitas dua hari ini tanpa Rosie di rumah.

Guk!

Ada suara anak anjing, Chihuahua yang datang berkunjung ke rumah.

Yang punya seorang pria paru baya, duda dan istrinya meninggal saat melahirkan anak pertama. Dia masih tetap sendiri saat ini mengurus anak.

" Apa tuan Park tidak di rumah?"

" Dia pergi dinas kembali ke Korea."

" Anda sendiri?"

" Begitulah~" Kekeh Jennie. Memberikan suguhan kopi karena dia juga sedang membuat kopi racikan memakai mesin baru.

Guk! Guk!!

" Hai baby~" Sapa Jennie. Menggendong anjing imut ini yang suka mendekati Jennie perihal kelihatan jika sayang hewan.

" Nama anjingku Kuma. Dia di New Zealand bersama orang tuaku." Jawab Jennie dan pria itu mengangguk.

Namanya Mik. Jennie memanggil sekedar nama karena umurnya hampir setara dengan Mik.

Pria itu ramah sekali. Dia juga sering menyapa Jennie bersama Rosie jika keluar rumah.

Baru inilah Mik datang ke rumah kediaman Park karena orangnya sering tutup pintu dan sering keluar berdua. Tidak ada kesempatan untuk Mik mengajak ngobrol.

Karena hal ini, Jennie terkadang suka segan karena dia bicara dengan pria lain tanpa istri.

Apalagi Rosie.....

" Aku tau dia datang pagi tadi."

" Lalu kenapa kalau dia datang? Dia hanya bertamu sebentar lalu pergi. Dia bahkan tidak menyentuhku."

" Jangankan menyentuh, bicara denganmu aku marah."

Jennie terduduk di sofa. Dia mengurut pelipisnya saat Rosie mendadak menelpon dan marah. Ntah tau darimana. Tapi Jennie pernah melihat jika sudut rumah penuh cctv. Jelas pria itu memantau Jennie meski jauh.

Tak!

Gelas susu di letak. Jennie mendongak memperhatikan cctv yang berputar, bergerak ke arahnya.

.

.

Sibuklah Rosie menyeruput kopinya. Duduk di sofa apartemen, memperhatikan tablet di atas meja, menyoroti aktifitas Jennie malam ini.

.

.

Jennie nunduk. Dia diam sejenak, nampak sedang berfikir. Akhirnya dia bergerak pergi menuju kamar.

Jari Rosie segera mengganti posisi cctv.

Wanita ini berhenti depan kasurnya. Dia melepas pakaian, jatuh ke lantai dan jelas bra hitamnya main terkait rapi. Lalu melepas celana pendeknya juga kolor ikut serta karena dia mau mandi.

Rosie yang menonton diam sambil dia mengusap-usap pelan dagu dan tangan satu mengetuk-ngetuk meja selalu.

Tau jika hanya menggoda, istrinya juga tersenyum kecil saat menyaut handuk untuk mandi. Membuka sengaja pintu kamar mandi agar bisa terlihat dari luar dan nampak cctv.

Akhirnya apa....?

.

.

.

.

.

.

.