Pagi ini Jennie sudah lelah melihat Rosie meletakkan surat, black card dan aset berharga di atas sofa.
Istrinya hanya bisa meremas rambut, mencoba menelpon berulang kali namun nomor tak kunjung aktif.
Kemana Rosie? Apa dia menceraikan sepihak Jennie?
" Aku tidak tau Kak~"
Sambil mengigit kecil jari kuku, Jennie mencoba menelpon Alice untuk bertanya soal Rosie dan memintanya mencari.
" Kenapa dia melakukan hal bodoh!?" Tanya Jennie. Menutup kasar lemari pakaian sehabis dia mandi.
" Hah~!!"
Akhirnya air mata keluar. Jennie menderita seperti ini!
Dia tidak bisa sendiri sekarang. Dia butuh sandaran.
" Tenanglah. Dia akan pulang." Kata Lim saat Jennie sibuk menangis.
Jisoo memerhatikan. Benar-benar kecemburuan itu datang namun dia tidak akan egois soal Jennie sebagai sahabat Lim.
Tolonglah, adil kan hati!
" Aku akan mencarinya." Kata Lim. Mengusap air mata Jennie yang selalu mengangguk, mengandalkan mereka yang mau membantu.
Hampir 1 Minggu berlalu dan Jennie sudah hilang kesadaran lagi. Dia hanya bisa murung tanpa memenuhi kehidupan untuk makan.
" Jennie, ayolah." Bujuk Krystal. Rela kembali ke Dubai demi temannya. Bahkan Nayeon ada disana setelah semalam, dia sampai di bandara.
Krystal dan Nayeon memutuskan menginap di rumah Park. Memikirkan, takut jika Jennie kenapa-napa.
Tidak lama setelah itu, telpon rumah berbunyi saat Jennie sedang tertidur di kamar sehabis minum obat.
Nayeon bergerak melihat kode Krystal untuk mengangkat telpon rumah selagi temannya masak untuk makan malam bertiga.
" Hallo?"
Seharusnya kabar bahagia terdengar. Tapi ini malah merusak kegundahan hati Jennie perihal seorang wanita menelpon dan mengatakan jika Rosie tidak akan kembali.
" Siapa!?"
Amukan gila Jennie keluar.
Temannya tidak mengenal Jennie yang memberontak. Tapi ini berbeda karena dia menghakpatenkan apa yang harus di pertahankan dalam keluarga.
" Ok! Terserah." Ucapnya mendadak. Menerima keputusan Rosie untuk bercerai dan Jennie juga sudah tidak ingin berfikir keras demi orang yang tak punya hati.
" Tapi Jennie..."
Temannya selalu menghalangi niat itu agar rumah tangga Jennie dapat di perbaiki dengan cara bicara pelan.
Besoknya, Alice datang dengan kemarahan terhadap adiknya karena menelantarkan istri.
" Jika dia pulang, katakan pada Kakak. Akan aku urus dia." Jelas Alice. Melihat bagaimana dia sangat malu terhadap Jennie. Akhirnya mau bertindak, mempermalukan balik Rosie di depan orang tuanya.
" Pulanglah ke New Zealand." Suruh Alice dan Jennie mengiyakan itu karena perlakuan Rosie di luar batas untuk tidak bicara pada orang tua Kim soal Jennie, anaknya.
" Dia tidak akan pulang. Sudahlah, lupakan." Kata Lim. Merasa jika dia memang masih mencintai Jennie namun di sisi lain, dia tidak boleh menyakiti perasaan Jisoo yang tulus.
" Jennie...."
" Mh?"
" Katakan padaku, apa kamu suka aku dekat dengan Jisoo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jove 8 | Darker Love II 🔞 ✓
FanfictionBACA JOVE 7 DULU Harusnya bahagia. Namun hal lain datang setelah keduanya memutuskan tinggal di Dubai. Ntah itu kecemburuan, perihal keluarga, kasih sayang juga anak. ---- Jove = J-ennie l-OVE