"Kamu tahu bukan kalau Tuhan tidak akan mencobai hambaNya dengan sangat susah? Kamu percaya bukan kalau Tuhan yang menciptakan pelangi sesudah hujan datang? Iya, itu sama seperti kisah kita"
Happy reading ~
.
.
.
.
Pada suatu ketika Ulan sangat merindukan Vino kalau ditanya mereka kenapa bisa tahan rindu hubungan jarak jauh? Ya, jawabannya adalah Ulan diberikan ponsel oleh Vino. Ulan sangat merindukan Vino sekarang ia ingin bersiap ke Jakarta dengan bermodalkan tekad dan makanan-makanan yang sudah ia persiapkan dari kampung halamannya, ia masih mengingat jelas alamat yang diberikan Vino padanya walaupun kertas itu sudah usang karena terkena tetesan air dan kertas nya sudah rapuh. Ia sekarang sudah bersiap ke terminal bus untuk pergi ke Jakarta, kalau ditanya Ulan sudah kasih tahu kalau dia mau kesana apa belum jawabannya adalah belum karena katanya sengaja aja biar surprise terakhir mereka memberi kabar satu sama lain kemarin pada saat malam hari tapi kalau sekarang belum, mungkin karena ini masih pagi juga. Kalau ditanya ntar kalau mau kesana tidur nya dimana jawabannya adalah Vino memiliki apartemen, sebenarnya semenjak kepulangan Vino dari Bandung Vino langsung menyuruh asisten rumah tangga yang ada dirumahnya untuk membeli apartemen, karena kalau kata Vino takutnya Ulan pengen kerumah nya besok jadi disediain dulu deh tempat nginap nya biar irit biaya.
Kalau ditanya sudah tau apartemen Vino jawabannya Ulan sudah mengetahui kok karena sehari setelah kepulangan Vino dari rumah Vino sudah diberi tahu lewat handphone yang sudah diberikan oleh Vino. 3 jam berlalu, akhirnya Ulan pun sampai di Jakarta, lalu Ulan segera mencari taksi untuk pergi ke apartemen Vino. Kalau ditanya kenapa ngga pake angkot aja perginya? Karena kalau naik angkot takut salah jurusan karena Ulan tidak pernah pergi ke Jakarta sebelumnya, lagipula kalau naik taksi kita bisa bertanya mengenai tempat yang kita tuju tersebut. Dan ternyata terminal dari apartemen tidak jauh hanya memerlukan waktu sekitar 20 menit saja.
Sesampainya di depan pintu apartemen Ulan pun memencet bel yang ada di samping pintu tersebut namun tidak ada satupun yang membukakan pintu apartemen tersebut, Ulan pun melihat ada seseorang tetangga dari Vino yang baru saja keluar dari salah satu apartemen, Ulan pun bergegas menemui orang tersebut "Hai,aku teman dari pemilik apartemen ini, apakah kamu tahu kemana pemilik kamar ini dimana? Tanya Ulan kepada seseorang tersebut. "Hai juga, biasanya pemilik apartemen ini datang kesini hanya ketika ia membuang penat nya saja atau ketika hari Jumat Sabtu dan Minggu saja, karena pemilik apartemen ini bekerja sambil kuliah" Balas orang tersebut. Oh yaampun Ulan sangat lupa jika dirinya kesini belum mengabari dan satu fakta lagi yang Ulan lupakan yaitu bahwa Vino juga bekerja sambil berkuliah. "Oh, astaga aku sangat lupa jika ia juga bekerja sambil berkuliah, terimakasih ya kalau begitu, maaf sudah mengganggu waktu mu" Balas Ibu Wati. "Iya tidak masalah, kalau seperti itu aku pergi dulu ya" Balas si orang tersebut yang hanya dibalas anggukan kepala dan senyum kecil.
Lalu Ulan memutuskan untuk menelpon Vino terlebih dahulu kalau ia sedang berada di Jakarta yang lebih tepatnya sudah berada di apartemen tersebut sambil ia turun ke lobi bawah karena jika dia menunggu di depan kamar apartemen terus akan menjadi pegal. Dering-dering nada tersambung sudah terdengar tetapi tidak ada jawaban dari panggilan tersebut dan berakhir dengan hanya ada nada suara operator saja. Ulan pun memutuskan untuk menunggu lagi di loby setelah sekian lama menunggu akhirnya dering ponsel yang menunjukkan ada nya panggilan dari handphone Ibu Wati pun terdengar, lalu Ibu Wati melihat panggilan tersebut dengan wajah sumringah karena itu berasal dari Ayah Wati, Ibu Wati pun menjawab panggilan telpon tersebut "Honey, apa kamu merindukanku sampai-sampai kau menelpon ku banyak sekali?, biasa nya kamu tidak pernah seperti ini sebelumnya" Itulah kalimat pertama yang dilontarkan Vino pada Ulan. "Ayo cepatlah pulang ke apartemen mu aku sudah hampir lumutan menunggu disini" Balas Ulan yang langsung dimatikan sepihak oleh Vino.
Vino POV
Aku baru saja selesai meeting dari kolega-koleganya sebentar lagi perusahannya akan mengadakan proyek besar-besaran, karena meeting itu sudah selesai ia pun melihat ponsel nya sebentar sambil melepas penat, aku terkejut melihat banyaknya telpon dan pesan yang masuk baik itu dari orang rumah maupun dari kekasihku sendiri a.k.a Ulan, tapi sebelum itu aku memilih untuk menelpon balik Ulan terlebih dahulu sebab aku belum sempat mengabari Ulan semenjak tadi pagi yang sudah menjadi rutinitas nya setiap pagi semenjak mereka berdua menjadi sepasang kekasih. Dering 1 belum diangkat, sampai dering kelima Ulan mendengar ada yang bergetar dari saku celana nya saat ia membeli camilan untuk dimakan sembari menungguku membalas pesan yang dia buat untuku "Honey, apa kamu merindukanku sampai-sampai kau menelpon ku banyak sekali?, biasa nya kamu tidak pernah seperti ini sebelumnya" Itulah kalimat pertama yang dilontarkan ku pada Ulan. "Ayo cepatlah pulang ke apartemen mu aku sudah hampir lumutan menunggu disini" Balas Ulan yang langsung membuat ku menjadi syok karena mendengar kekasihku berada disini yang lebih mengejutkannya lagi sudah menunggu sangat lama yang dipikiran aku adalah sudah berapa lama ia menunggu nya, ah sudahlah banyak sekali pikirannya sekarang hanya 1 tujuannya yaitu mendatangi Ulan yang sudah menunggu lama sekali hamper lumutan kira-kira seperti itulah yang diucapkan Ulan. Aku pun sampai diloby apartemenku dan langsung menubruk tubuh kekasihku saking lamanya tidak bertemu kurang lebih hampir 2 tahun dan ia pun langsung menghujani pipi kekasihku dengan banyak nya ciuman kasih sayang. "See, aku benarkan kita gamungkin ldr an terus Tuhan memang sangat baik sekali pada kita" Ucap ku yang dibalas dengan anggukan dari Ulan dan sambil tersenyum hangat.
Vino POV end
Jangan lupa voment nya kakak
Makin kesini makin gajelas ya pemirsa
Maaf kan jika ada typo yang bertebaran
910 word nii petjahhhh
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTIL BACK TO YOU S2
Novela JuvenilHanya sebuah memory yang sempat terlupakan dan ingin diingatkan kembali pada sebuah kisah masa lalu Warn : Typo bertebaran masih jelek ceritanya