PART 4

89 3 0
                                    

Audrey POV

UH,hari ini sungguh melelahkan. Aku membaringkan diriku diatas tempat tidurku.
*drttdrrt*drrtt*drrt*
Ada telepon.

"Halo?"
Kata orang disebrang.

"Halo,iya ini siapa?"
Kataku,seraya menebak.

"Audrey,ini dad.gimana sih kamu sama dad sendiri ga tau."

"Ah,dad.maaf kan aku..suaramu sangat berbeda dari biasanya."
Kataku

"Sekarang mom dan dad belum bisa pulang untuk saat ini, jadi kamu jaga diri baik" jangan sampai sakit."

"Eh,iya-iya dad. Aku mengerti"
Jawabku dengan lemas. Coba kalian bayangin,mereka tidak pernah punya waktu untukku sekali saja.mereka hanya memperdulikan kerjaan sialan itu.

***
"Aduh,lapar sekali perutku"
Kataku sambil memegang perutku yang sedari tadi sudah dangdutan sepertinya.
Lalu aku berjalan ke dapur dan melihag kulkas. Tidak ada makanan. Aku dirumah yang besar ini tinggal sendirian,tanpa pembantu,huh.
Terpaksa aku harus melalukan apapun sendiri, dan sekarang aku harus keluar membeli makanan untukku.
****
Aku berhenti disebuah restoran siap saji, dan aku memesan makanan.

"Selamat datang" "ada yang bisa dibantu?"
Kata pelayan menyapaku dengan ramah.

"Umm"
Aku membolak-balik buku menu mencari makanan yang menurutku enak. "Ah, aku pesen satu daging steak dan minumannya ice tea saja "

"Baik,ditunggu 15 menit ya mba"
Pelayan itu langsung pergi meninggalkanku.

*10menit kemudian*

"Lama sekali sih,tidak tahu perutku sudah lapar apa."dalam batinku.
Tiba-tiba

"Hai"
Sapa lelaki di depanku.

Lalu,aku mendongakan wajahku,ternyata itu dia... "oh,haii" jawabku.

"Sendirian saja?"
Tanya dia,seraya duduk didepanku.

"Kelihatannya bagaimana?"

"Ya haha,kau sendiri. Boleh aku duduk disini?"tanya dia

Dan aku hanya mengangguk, aku terpesona dengan ketampanannya haha.
Lalu tiba-tiba seorang pelayan datang membawakan makananku,cacing dalam perutku bersorak ria.

"Ini daging steaknya dan ice tea,selamat menikmati"
Kata pelayan itu,lalu aku langsung menyantapnya,karena aku begitu lapar.

"Haha,kau ini lucu"
Kata calvin sehingga membuatku melirik kearahnya,karena dari tadi aku tidak memperdulikan dia,aku hanya fokus ke makananku.

"Eh,lucu kenapa?"
Tanyaku.

Tiba-tiba saja dia mengambil tissue di meja dan langsung membawakan kewajahku dan mengelap kotoran makanan sisa di mulutku.
Aku kaget,sontak aku langsung menundukkan wajahku,pipiku sepertinya sudah merah.

"Te-terima kasih"
Kataku. "Kau tidak makan?hanya minum saja?" Tanya aku

"Tidak, aku masih kenyang"
Jawabnya yang masih mentertawakanku,entahlah apa yang membuat dia tertawa.

"Kau ini kenapa?kenapa mentertawaiku?ada yang salah?",
Tanya ku sedikit kesal.

"Kan sudah aku bilang, kau ini lucu"
Oh,tuhan lagi" dia membuat pipi ku merona. "Pipi mu merah?kau kenapa?"tanya dia.

Aduh,ini karena mu bodoh.

"Ah,tidak ada apa-apa"
Jawabku malu.

"Bolehkah aku mengantar mu pulang?"
Ajak dia, aku sedang membayar makananku di kasir.

"Ah?tidak usah. Aku bawa mobil sendiri kok"

"APAA?!"
Dia berteriak, sontak membuat aku terkejut. "Kau bisa menyetir mobil?"dia bertanya.

"kenapa tidak?aku sudah lama bisa menyetir mobil.tidak ada yang salah."jawabku dengan nada sombong.

"Baiklah,tapi besok boleh tidak aku menjemputmu,agar kita bisa berangkat sekolah bersama?" Ajak dia lagi.

"Kenapa kau sangat ingin menjemput atau mengantarku?",
Tanya ku, sedikit mengintimidasi.

"Yaa,,kan kau temanku"
JAwabnya, aku terkejut dan membulatkan mulutku seperti huruf "O"

"kenapa?"
Tanya dia

"Baiklah,kau bisa menjemputku besok."
Kataku seraya pergi meninggalkannya.

***
CALVIN POV

Yeah,sungguh senang akhirnya. AKu tidak tahu apa yang sedang aku rasakan,aku sangat ingin selalu berada disamping cewek itu,padahal awalnya aku sangat benci dia. APakah ini yang dinamakan cinta? Entahlah.
***
"Aku harus cepat menjemput dia, semoga dia belum berangkat"
Kataku seraya menyalakan mobil.
***
*tok*tok*tok
Daritadi aku mengetuk pintu,tetapi tidak ada yang merespon. Tiba-tiba....

"Oh,hai calvin"
Sapa cewek didepan pintu.

"Hei,"
Sapaku

"Maaf lama menunggu ya,aku tadi sedang mema-"terpotong
"Ah sudahlah,ayo kita berangkat "
Ajak dia,menarik tanganku.

"Kau udah sarapan?"
Tanyaku.

"Sudah" jawabnya lalu bertanya kembali "aku ingin bertanya padamu"

"Tanya apa?" Jawabku

"Kemarin kau ingat?waktu kau bilang aku ini teman mu? Apa benar?"
Tanya dia,seperti tidak percaya.

"Ya,tentu.kita bisa berteman,karena aku senang berada di dekat-"
Hampir aja keceplosan, aku langsung diam

"Didekat?maksudmu?
Tanya dia

Mampus,harus jawab apa ini?

"Sudah sampai"
Huh,hampir aja.

"Oh ya benar."
katanya.

Aku merangkul pundakknya seraya berjalan menuju kelas.

Hai, pls leave ur comment and vote...hargai lah,cerita buatanku. Kalo ada yang punya saran? Kasih tau aja ya..thank you.
(Pic on multimedia selena, audrey friend)

TRY HARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang