36 - Fitnah

816 75 8
                                    

Me: Aku kembali gesss... Sorry ya aku hiatusnya lama banget.

Me: Aku sibuk sama SBM dan Ospek kuliah... Huhu... Sorry ya.

Me: Sebagai gantinya aku update 2x deh. Baiklah, silakan menikmati ceritanya...
----------------------------------------------

----------------------------------------------

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ann pov

Hah... Kapan sih masalah buat Ann ini hilang? Aku ya pake lupa lagi siapa yang jatuhin si Vanca di novel.

Hadeh Silvia bodoh... Ya gimana lagi, percuma aku maksa inget sampai jambak rambutku sendiri.

Aku harus cari solusi dari masalah ini begitu juga pelakunya.

Kemudian aku masuk ke ruang BK, di sana aku melihat ada bu BK, bu guru Ekonomi, pak guru pkn, dan pak guru Fisika.

"Iya ada apa kok manggil saya kesini ibu dan pak guru?", tanyaku dengan sopan

"Oh iya nak Ann, pertama-tama saya beri selamat kepada kamu nak, karena di sekolah ini kamu memiliki nilai tertinggi", bangga bu BK yang diangguki pak Fis dan pak Pkn.

"Terima kasih atas ucapannya bu BK, pak Fis, dan pak Pkn", senyumku ke arah mereka

Aku bisa melihat diantara mereka berempat hanya bu Eko yang gak berekspresi. Dia kah? Atau orang lain?

"Lalu yang kedua, begini nak Ann... emm jadi-", gugup bu BK

"Ann, mengapa di mapel lain nilaimu bagus tapi jika saya yang mengajar di kelas, nilaimu gak sebagus ini", sela bu Eko

Wtf? Masa ibunya gak sadar? Butuh kaca ta?

"Permisi ya bu Eko, apa perlu saya jelaskan alasan sebenarnya saya tidak pernah mendapatkan nilai 90 ke atas?", senyumku dengan kecut

"Iya, jawab saya!", desak bu Eko

"Bu Eko, mari berhitung sama saya, berapa kali Anda menghilangkan kertas ujian saya di ruangan ibu?", ujarku dengan berusaha bersabar

"...seingat saya sekali, Ann. Hubungannya apa dengan itu?", bingung bu Eko

Sekali? SEKALI?! WOI TIGA KALI ANJIR! ANN DIBILANG REMED HANYA GARA-GARA NIH GURU NGEHILANGIN KERTAS UJIANNYA ANN!!

Fiuhh... Nafas perlahan-lahan.. Buang.... Yuks bisa Silvia...

"Bu Eko, anda telah menghilangkan ujian saya selama tiga kali berturut-turut. Bu, saya tidak sebodoh itu, saya tahu mengapa di rapot saya di mapel Eko diisi nilai remed", jawabku dengan berusaha senyum sabar

"Itu karena ibu tak ingin sekolah tahu kalau ibu telah menghilangkan ujian saya berkali-kali. Tapi saya tetap diam, dan saya hanya membiarkan itu berlalu karena saya masih menghormati anda", lanjutku

"Tetapi sepertinya hari ini anda membuat saya marah, bu Eko. Saya tiba-tiba dipanggil lalu diajak membahas nilai eko saya, dan jujur saja ya bu, pemandangan ini seperti Anda sedang melabrak saya", ujarku sambil menghadap ke guru-guru lain

Smartass AntagonistWhere stories live. Discover now