Keberangkatan

4 2 1
                                    

Pagi itu aku dan kak Odie sudah bersiap siap. kita akan berangkat pada pukul 10.00 menuju kota Elsavia. kota besar yang nantinya disitulah kami akan menuntut ilmu.

Kak Odie adalah kakak asuh ku. walaupun begitu aku sudah menganggapnya seperti kakakku sendiri. ya, Aku adalah anak yang tinggal di Panti Asuhan semenjak aku kecil. aku juga tidak mengetahui jelas mengapa aku ada disini. Sebenarnya aku memiliki kakak kandung. namanya ialah Olife. namun setelah kejadian 6 tahun yang lalu..... aku tidak melihatnya lagi. entah kemana dia pergi akupun tak tahu.

selesai beberes aku dan kak Odie langsung turun dan berpamitan dengan nenek Gina. nenek Gina adalah pengasuhku sejak masih bayi. dia adalah ibu dari anak anak di panti ini. disaat kami hendak meninggalkan panti. banyak sekali orang yang memberi kami doa dan ucapan. ada adek Dyra, Xlon, Shina, dan lain lain. tidak lupa Bibi Undra juga memberi kami salam. Paman Zesan juga.

Kami berangkat menuju stasiun diantar oleh Kak Denan, kakak pengurus dan juga anak dari Paman Zesan. sesampainya di Stasiun, kami langsung berpamitan dan menuju kereta. karena, kereta sudah hendak pergi.

"Odie! hati hati ya! jaga itu adikmu"Teriak kak Denan dari kejauhan.

"Ya siap!"Jawab kak Odie sambil melambaikan tangan.

kami memasuki kereta, mencari tempat duduk. dan kereta mulai melaju....

disepanjang perjalanan aku habiskan hanya untuk melihat pemandangan. sedangkan kak Odie hanya tidur. Kak Odie tidak kuat dengan dinginnya AC kereta, ia bahkan memakai jaket berlapis 2 dan ditambah dengan selimutku.
Sebelumnya kak Odie sudah pernah belajar di kota Elsavia juga. dan sekarang giliran aku. aku pergi ke kota itu untuk menempuh sekolah SMP ku sama seperti kak Odie. sebabnya di kota kami tidak ada sekolah SMP yang bagus dan memiliki kualitas tinggi. dikotaku hanya ada 3 smp saja dan dari 3 smp itu hanya ada satu yang kualitasnya.... ya bisa dibilang sedang lah ya. sisanya.... ya kau tau lah. maka dari itulah aku ingin melanjutkan sekolahku di kota Elsavia.

jam 13.00 kami sampai dikota Elsavia itu. kak Odie juga sudah bangun dari tidurnya namun wajahnya terlihat sangat pucat. ingus keluar dari hidungnya dan matanya berwarna merah. keluar dari kereta kak Odie langsung melepas jaket, dan juga selimutku. setelah itu, kak Odie langsung menuju kamar mandi untuk membasuh muka. aku juga, aku ke kamar mandi untuk pipis. kau tau kan 3 jam dikereta! dalam kondisi AC yang selalu nyala. sebenarnya ditengah perjalanan aku sudah ingin pipis namun kutahan hingga sampai di stasiun saja.
selesai membasuh muka aku dan kak Odie berjalan keluar stasiun. sesampainya diluar stasiun. "Krooooghhh krooooooaghhh" aku keroncongan.

"Kamu laper Ran?"Tanya kak Odie padaku.

"hehe, iya kak"Jawabku sambil meringis.

Akhirnya kak Odie mengajaku makan di restoran dekat dengan stasiun tadi. aku memesan Ayam bakar ( ꈍᴗꈍ). sedangkan kak Odie memesan Bebek Goreng (θ‿θ). enak enak semua (penulis jadi laper). ok back to the topic.
selesai aku dan kak Odie makan. kak Odie membayar makanan sedangkan aku menunggu diluar restoran. tepatnya menunggu taxi, saat itu kak Odie sudah memesan Taxi jadi aku harus menunggunya. setiap mobil yang lewat aku baca plat nomornya. huhu tapi kok tidak muncul muncul ya? ahkirnya setelah kak Odie keluar Mobil Taxi itu sudah datang. kami langsung menaikinya dan menuju apartemen, tempat yang akan kami tinggali selama 3 tahun nanti.

jam 13.30 kami sampai di apartemen. kami langsung bergegas kekamar. dalam benakku hanya ada satu kata yaitu Tidur. aku sudah mengantuk dan ingin segera tidur. setidaknya sampai jam 15.00 namun kak Odie melarangnya. ia menyuruhku untuk berganti baju dulu dan juga cuci muka jika ingin segara tidur. aku langsung bergegas mengganti bajuku dan langsung berbaring dikasur. kak Odie hanya bisa pasrah, ia harus menerima kenyataan jika adiknya tidak mau membantunya membereskan apartemen.

jam 15.08 aku terbangun dari tidurku. kulihat kak Odie sedang menonton tv, saat itu kak Odie sedang melihat berita kecelakaan Mobil. 2 orang tewas dan 3 orang selamat pada kecelakaan itu.

"Hah... memang benar, kematian tidak bisa diprediksi"Jelas kak Odie.

"Hoammmm..... Bisa kok Kak"Jawabku sambil menggeliat bak orang utan.

"Tapi yang bisa cuman Tuhan mwehehe"Ucapku.

Kak Odie hanya terdiam dan mematikan Televisinya. Aku baru sadar jika jam 16.00 adalah jam terakhir untuk mengambil seragam dan juga membayar buku-buku. aku langsung berlari mengambil baju dan bergegas menuju kamar mandi. padahal aku tahu kalau Kak Odie juga akan mandi. Bodo amat, aku tidak memikirkannya yang penting aku harus mengambil seragam hari ini!.
setelah Mandi aku langsung menata rambutku dan memberi tahu kak Odie jika jam 16.00 adalah jam terakhir mengambil seragam.

"Astaghfirullah Rani, Kenapa baru ngomong!?"Jawab kak Odie.

"Ya habisnya Rani lupa, maaf ya kak."

"Yaudah sekarang kamu siap siap."

"Udah."

"Oo.... oh yaudah yok berangkat, eh tapi tunggu dulu."

Kak Odie menyuruhku menunggunya untuk bersiap. setelah itu kami langsung berangkat. jarak SMP ku dengan apartemen tidak jauh hanya ya... jeda 2 bangunan saja. sampingnya apartemenku ada alfamart setelah alfamart ada Toko perhiasan dan setelahnya baru SMP ku. sesampainya disana kak Odie bertanya dengan salah satu orang, sepertinya dia tukang kebun.
dari orang itu kami mendapatkan info, kalau pengambilan seragam ada di lantai 2. kami harus menaiki tangga dahulu. setelah itu aku mengikuti kak Odie menuju ruang Tata  Usaha. disana terlihat banyak anak anak seumuran ku yang sedang mengantri. banyak juga yang ditemani oleh orang tuanya. tidak apa apa aku tidak punya orang tua setidaknya aku ada Kak Odie yang setia mendampingiku ciaaaahhhhh.
pukul 15.45 aku juga belum mendapatkan Seragamku. antriannya begitu panjang. kakiku sampai lelah untuk berdiri. oke semangat sisa 5 orang lagi!. disaat aku akan mengambil seragam tiba tiba....

"WEH MINGGGIR MINGGIR! ARTIS MAU LEWAT NIH LOH"teriak seseorang dengan Toa yang dipegangnya.

"KAGAK MINGGIR ADU BENTROK NANTI LOCH, LO TAU KAN KAKAK GW."

aku melihat sekelilingku semua orang menghindar bahkan ibu ibu yang tadi masih ada mengecek seragam kini sudah menuruni tangga. kini hanya sisa anak anak yang sendiri tanpa pendamping dan aku. semua anak yang tadinya masih mengantri kini menyingkir.
Dan Gadis pembawa toa itu mendatangiku. dengan wajah sinisnya dia mendorongku.

"WOI! INI SEKOLAHAN JAGA TATA SANTUN DONG!"Teriakku kepadanya.

dia menoleh dan menatap sinis kepadaku.

"Hah?! emang kamu siapa? enak aja bentak bentak orang sesuka hati. kamu ga tau siapa aku?"Jawabnya.

"GA TAU! Emang siapa? hah?!."

"Oo... Butuh diberi paham ya? Kakakku itu orang paling ditakuti di yayasan ini. dan ayahku itu... yang mendanai yayasan ini. masih mau membentak?!."

"Hahaha, lawak ya? anak pendana kok kagak ada sopan santunnya?!."

"Ealah!!! anak kurang aja-"Jawabnya dengan tangan yang akan menamparku.

dengan sergap Kak Odie memegang tangannya dan mendorongnya.

"Kamu gapapa kok ambil seragam duluan! tapi jangan sampai, kau menyakiti adikku!"Ucap Kak Odie.




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

*•✿MEMORISE✿Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang