Ex?

3K 286 11
                                    

Harry sibuk makan dimeja yang dipenuhi gerombolan murid Gryffindor, yang lain masih setia dengan makanan mereka dan beberapa sudah beranjak pergi untuk kembali ke asramanya masing-masing termasuk Hermione, Ron masih setia duduk di depannya untuk menemaninnya makan dan mengobrol.

"Kamu sudah mengerjakan tugas darinya kan?"

"Beberapa," kata Harry.

Ron mengangguk, dia menyuap daging kalkun bakar itu dan mengunyahnya dengan lahap. "Kurasa-" pembicaraannya terputus dan dia memilih diam ketika seseorang tiba-tiba duduk disamping Harry.

Harry terdiam bingung melihat Ron yang seketika berhentu bicara, dia menoleh dengan terkejut ketika suir ayam yang baru sampai di dalam bibirnya belum sempat ia kunyah itu dicomot seseorang dengan kurang ajar, Harry hendak protes namun lekas bungkam saat orang yang mengambil suir ayan dari mulutnya untuk dikunyah oleh orang tersebut adalah Draco Malfoy, mantannya sendiri.

Harry memutar bolamatanya jengah. "Kekurangan makanan, ya? Atau keluarga pure blood mu itu sekarang sudah jadi miskin?"

Kata-kata menusuk itu tidak lekas membuat Draco tersinggung atau naik pitam seperti biasanya, dia mengunyah dengan santai ayam suir bekas bibir Harry dan menatapnya dalam sambil tersenyum jumawa.

"Masih kaya raya seperti yang sudah-sudah, dan akan terus seperti itu, berkenan jadi menantu keluarga Malfoy, Harry?" Ujarnya, dia memajukan wajah sangat dekat dengan wajah Harry dan sesekali mencuri pandang pada bibir tipisnya yang merah muda.

Ron tersedak. "Aku sudah selesai, kurasa Hermione membutuhkanku, sampai jumpa di Ruang Rekreasi Harry." Ron melambaikan tangannya, enggan melihat lebih lanjut dua pria yang sudah putus hubungan tapi salah satunya masih lancar melakukan aksi penggodaan.

"Ron! Tunggu aku ikut." Harry hendak berdiri dari duduknya namun Draco menahan tangannya dengan cepat.

"Pertanyaanku belum dijawab dan kamu dengan bersemangat menyusul Wesley pergi, tidak rindu aku?"

"Jawabannya kamu sudah tahu."

"Rindu berarti."

Harry mendengus, dia menatap tajam Draco dan melepas genggaman tangan pria itu. "Jangan harap! Menjauhlah Malfoy kita sudah selesai." Dia kemudian segera beranjak dan berlari sebelum Draco kembali menahannya.

Sementara Draco duduk diam memperhatikan punggung Harry yang menjauh, dirasakannya bahu kokohnya ditepuk seseorang, dia menoleh untuk memastikan.

"Gagal modus ya?"

"Diam saja kalau mulutnya tidak bisa dipakai berbicara yang baik-baik tentangku."

"Narsis."

-o0o-

"Pergi berdua begini apa tidak memancing kemarahan dari Slytherin kesayanganmu itu, Harry?" Cedric menyenggol bahu Harry yang berjalan bersampingan dengannya.

Harry mendelik. "Kesayangan apanya."

"Kan kalian pacaran."

"Sudah putus."

"Sudah move on belum?"

"Tanya terus!" Harry menjawab dengan sangsi, Cedric tertawa dibuatnya sebuah hiburan kecil melihat wajah ditekuk milik Harry yang lucu ketika dirinya membahas pasal Draco Malfoy.

"Putus karena apa sih?"

Harry diam, raut wajahnya berubah sedih, cukuo membuat Cedric simpatik dan merangkulkan tangannya pada bahu pemuda yang jauh lebih kecil darinya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANCORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang