Bab. 2

152 15 0
                                    

Selamat membaca guys.
Jika melihat ada kata yang typo mohon di komen. Gomawoyooo

Sudah lebih dari satu jam Ed menunggu suami nya itu tapi belum datang datang. Yang datang malah papa mertua nya.

"Daddy mana pah?" Tanya Ed kepada Willam papa mertua nya itu.

Pria sub berkepala empat itu tersenyum kepada pria sub yang lebih muda dari pada dia . "Daddy mu sedang dirumah. Pekerjaan nya sedang menumpuk"

Ed hanya mengangguk mendengar penjelasan papa mertua nya itu.

"Oh iya, ini papa bawakan martabak rasa coklat kesukaan kamu" Willy menyerahkan martabak coklat yang dia bawa dari langganan mereka.

"Iyah pah makasih" Ed mengambil kantung plastik itu dan membuka nya. Tiba-tiba dia merasa mual saat mencium aroma martabak itu.

"Uwekkk.Aroma nya sungguh tidak enak pah. Aku tidak mau memakan itu"

Seketika Willy panik. Ia segera memberikan air putih kepada Ed.
"Kamu tidak kenapa-kenapa kan Ed? Yah sudah berikan martabak nya pada papah. Papah akan memberikan nya kepada bi Sumarni. Kau kembali lah ke kamar mu dan istirahat lah. Papah akan pulang" Sedikit banyak penjelasan Willy.

"Tapi kenapa papah langsung pulang. Baru saja datang" Tanya Ed.

"Papah kesini hanya mampir memberikan martabak itu . Papah masih banyak urusan sayang. Kembali lah ke kamar mu. Papa pulang "
Willy pamit kepada Ed. Ed mengantarkan mertua nya itu sampai depan pintu rumah mereka dan kembali ke kamar. Ia ingin istirahat saja.

______________

"Kenapa kau masih memikirkan pria bodoh itu Ra. Dia sudah meninggalkan mu dua bulan lebih tanpa kabar apapun seolah olah dia hilang di telan bumi"

"Sampai kapan pun aku akan menanti Ed. Kami belum putus. Dia hanya sibuk mungkin. Aku aka menunggu nya"

"Kumohon bukalah mata mu Ra. Aku sudah bersama mu sejak kita kecil. Dan kau belum menyadari nya" Lirih pria malang bernama Eza itu.

Rara bingun. Ia ambigu dengan perkataan teman nya itu. "Menyadari apa maksud mu Za?"

Eza berdecak "Lupakan lah. Jangan datang lagi kepadaku saat kau sedih dan melupakan ku begitu saja saat kau senang. Aku juga manusia Ra. Aku bukan rumah persinggahan mu yang seenak nya bisa kau datangi dan tinggalkan begitu saja. Kau memang payah" Eza menangis mengatakan itu. Sedih sekali dia. Terjebak friendzone. Mencintai sahabat nya dan ternyata sahabat nya mencitai orang lain. Miris.

Eza pergi begitu saja meninggalkan Rara di taman dengan sejuta pertanyaan. Apa yang salah dengan Eza batin nya.

_______________

Al terlalu lama sehingga Ed sudah ketiduran saat menonton meme di youtube.

Tak lama kemudian Al datang dan tidak menemukan Ed di ruang tamu. Ia pun bergegas ke kamar dan menemukan Ed yang sudah terlelap.

Ia pun tersenyum. Betapa ia mencitai pria mungil nya itu dari sejak mereka bertemu. Tapi sayang pria kecil itu memanfaatkan nya dan membohongi nya.

Tapi mungkin mereka memang jodoh buktinya kejadian fenomenal terjadi. Pria itu hamil dan mengandung anaknya.

"Ed.Bangun lah sayang. Aku sudah membawakan pesanan mu"

Ed terbangun dan langsung memeluk Al dan menangis. "Kenapa kau lama sekali Al. Aku kangen"

Al rasanya ingin terbahak. Ini kali pertama Ed manja dengan nya dan menangis. Selama pacaran, Ed hanya bisa marah marah ga jelas padal Al.

Seperti nya hari ini adalah hari keberuntungan buat Al. Ia sangat tersentuh dengan tingkah Ed yang manja seperti itu.

"Maafkan aku sayang, tadi ada sedikit masalah. Aku menabr-"

Ed segera melepas pelukan itu dan melotot. "Brak?" Tanya nya dengan wajah tegang.

"Kucing.Jadi aku harus menguburkan nya dahulu baru pulang" Jelas Al.

Wajah Ed lega sekarang. "Lain kali cobalah untuk lebih hati-hati Al. Pikirkan anak kita. Aku tak mau dia hidup tanpa daddy. Sama seperti aku"
Ed menangis. Ia tidak mau anak nya mengalami apa yang ia alami.

Ed tidak tahu bagaimana rasanya kasih sayang seorang ayah. Bahkan melihat ayah nya saja dia tidak pernah, walaupun sekali saja.

Almarhum Robert ayah Ed meninggal saat Runa ibunya masih mengandung. Usia kandungan nya dulu masih 8 bulan. Betapa kasihan nya dia.

Robert meninggal karena kecelakaan. Sampai sekarang belum ada yang tahu pasti penyebab kecelakaan itu terjadi.
Yang pasti adalah Robert sudah tiada.

Ed masih menangis. Ia menangis di dada suami nya itu dengan sesegukan.

"Maafkan aku telah membuatmu khawatir Ed. Aku berjanji akan lebih berhati-hati lagi"  Al memeluk  Ed lebih erat.

Mereka terdiam beberapa saat. Tidak ada yang berniat berbicara dan tidak ada juga yang mau melepaskan pelukan satu sama lain.

"Mandilah dan kita akan makan bersama. Kau sangat bau " Akhirnya ada juga yang buka mulut.

"Baiklah.tunggu disini" Ujar Al terkekeh. Perasaan dia wangi tanpa mandi tapi kenapa pria mungil itu mengatakan dia bau?

Al segera pergi menuju kamar mandi dan mandi.

.
.
.
.
.
.
.
"Cobalah untuk membunuh Ed sialan itu. Aku sudah muak padanya. Allarich menjauhi ku karena dia. Sejak dia datang Al jadi berubah pada ku"

"Baik boss. Tapi berapa upah yang akan kami dapat kali ini?"

"Lakukan dulu kerjaan mu sialan. Aku akan membayar mu dan anak buah mu berapa  pun kau minta"

"Baik boss"

"Jangan lupa untuk tidak menyebut nama ku saat kau gagal. Itu sudah resiko mu"

"Keep calm big boss"

"Sudah lah kau boleh pergi"

Pria bertato itu pun bergegas pergi meninggalkan wanita yang dia panggil dengan sebutan boss itu.

"Edgar.Time to death bitch!"

Bersambung

Jangan lupa untuk menakan vote.
Fuck u!

All, Ed dan Al |On Going||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang