Bab 4- Al pov

104 7 2
                                    

Mian, kalau baru bisa update. Soalnya beban hidup gua makin update weh, jadi delete beban hidup dulu baru bisa up wattpad:)

Happy Reading yah bitch

Lumatan itu kini saling menuntut. Al semakin brutal menghisap lidah Rara. Rara mendesah keenakan dibuat nya.
Rara sudah basah di bawah sana.
Ia sangat terbuai dengan perman Al.

Al menatap Rara penuh nafsu. Ia menyesap leher Rara dan meninggalkan bekas. Semakin turun kebawah dan ia menemukan payudara dengan ukuran besar. Sontak ia sadar dari mabuk nya.

Ia meludah tepat di wajah Rara. "Kau memanfaatkan kondisi ku yang mabuk . Aku tidak menyukai wanita, apalagi dirimu. Kau makhluk paling hina yang pernah aku temukan. Kau bahkan rela memeberikan kehormatan pada pria yang tidak mencintai mu. Kau jalang!"

Al pov.

Aku tersadar saat menemukan buah dada besar. Sejak kapan Ed suami ku memeiliki dada sebesar ini. Aku membuka mataku dan melihat wanita murah yang selalu mengejar ku.

Dia Rara. Gadis berumur 24 tahun itu sangat terobsesi kepada ku. Sudah dengan jelas aku menolak nya mentah mentah. Dia masih mengejar ku. Dia bahkan sudah tahu kalau aku itu gay tapi dia masih kekeh dengan pemikiran nya.

Setelah memaki kebodohan nya dan kebodohan ku juga. Aku berpamitan tanpa memakai baju ku yang sudah terbuka.

Aku keluar dengan keadaan shirtless dari apartemen nya.

Tak peduli dengan tatapan bodoh manusia-manusia yang melihat ku. Sekarang yang terpenting itu adalah pulang dan meminta maaf pada suami mungil ku. Aku sadar aku salah dan sudah membentak dia dalam keadaan hamil. Pasti dia sangat shock. "Maafkan aku Ed" monolog ku.

Aku segera menancap gas menuju rumah ternyaman ku Ed. Ini sudah pukul 1 dini hari. Pasti ia sudah tidur.

.
.
.
.
.
.
Aku kini sudah tiba dirumah ku dengan Ed. Aku membuka pintu dengan fingerprint ku. Saat berhasil membuka pintu aku melihat dia berada di ruang tamu. Pasti dia ketiduran saat menunggu pulang.

"Maafkan aku bayi kecil ku" Monolog ku  mengecup pucuk kepalanya. Ia sangat wangi.

Mata bengkak akibat menangis, rambut berantakan, perut yang semakin membuncit dan jangan lupakan leher jenjang yang ter ekspos itu sangat mengguga. Dia sangat seksi gosh.

Aku segera mengangkat nya dan membawa nya ke kamar. Untung saja Ed tidak terbangun saat aku membaringkan tubuh mungil nya di kasur. Bisa bisa aku tidak tahan dan menerkam nya.

Aku mencium tubuh ku dan ternyata aku bau alkohol. Aku memutuskan untuk mandi walau masih dini hari.

Sejak pria mungil yang berstatus istri atau suami ku itu hamil , dia tidak suka mencium alkohol. Padahal saat masih pacaran dulu aku tahu dia suka mabuk. Dia nakal kala itu.

.
.
.
.
.

Tak butuh waktu lama, aku sudah siap mandi. Aku segera melilitkan handuk di pinggang ku dan mengambil baju untuk ku.

Biasanya sehabis aku mandi baju ku pasti sudah di siapkan oleh Ed. Tapi tidak mungkin dia menyiapkan nya terlebih lagi kami masih dalam pertengkaran.

Lupakan tentang itu. Aku segera ke lemari. Saat aku hendak membuka lemari aku mendengar suara Ed "Aku sudah menyiapkan nya untuk mu Al. Pakailah ini" Dia memberikan pakaian ku padaku.

Aku tersenyum. "Kenapa kau bangun sayang. Tidurlah lagi ini sudah mau subuh" Aku mencoba mencium pipinya dan dia tidak menolak. Apa Ed tidak marah padaku?

Ia menundukkan kepalanya dan menangis. "Kenapa kau menangis Ed" Tanyaku panik. Jangan lupakan aku masih shirtless.

Ia memeluk ku erat seperti tak mau melepaskan ku. "Maaf kan aku Al, aku tahu aku jahat. Dulu aku hanya memoroti mu dan menyakiti mu. Tapi aku janji aku tidak akan mengulang nya lagi" Ia mash tersedu-sedu dan aku masih menunggu kalimat selanjut nya.
"Aku tidak akan mengulangi nya. Karena" Cepat katakan sayang aku masih menunggu "Aku mencintaimu"

Rasanya seperti berdebar. Ini adalah kalimat terindah yang pernah aku dengar keluar dari mulut nya. Aku terharu mendengar nya.

"Katakan sekali lagi Ed. Katakan sayang" Tuntut ku. Aku ingin mendegar nya sekali lagi saja.

"Apa apaan sih" Ia melepaskan nya dan menutupi dirinya dengan selimut. Dia pasti malu. Sudahlah aku sedikit kecewa.

Aku hendak ingin memakai celana dalam ku "Tidak usah Al. Aku menginginkan nya"

Aku tahu dia menginginkan apa. Tapi berpura-pura polos itu harus di coba. Kata dokter itu Ed akan liar saat menginginkan nya.

"Menurut gua nih Al. Ed itu buas. Kalau birahi nya sedang memuncak gua harap lu jangan kebablasan. Dia lagi hamil. Cukup 2 atau 3 ronde saja" Kata Ryo sahabat sekaligus dokter pribadi ku.

Baiklah aku akan mencoba nya.

"Katakan apa yang kau ingin kan sayang"

Dia segera menghempas selimut nya dan merangkak ke arah ku. Dia sangat menggoda. Dengan Ed yang mode seperti ini adikku perlahan lahan menegang. Dia sangat baper kalau menyangkut Ed.

Ed semakin dekat dan ia sudah menjilati daerah selangkangan ku.
Ia mendongak dan "aku menginginkan nya daddy" Ujar nya mengelus adik ku.

Aku harap aku bisa mengontrol nya dan hanya melakukan nya sampai 3 ronde. Jujur saja aku dengan Ed melakukan nya masih sekali. Tentu saja aku sangat merindukan lubang nya.
.

...
.
.
.
.
......
.

.
.....

Bersambung.

Jangan lupa di vote yah kids. See u next chap.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

All, Ed dan Al |On Going||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang