Mohon Maaf sebelumnya..., Untuk cerita sekarang dan selanjutnya akan aku ganti dari POV 1 ke POV 3....
Karena aku pribadi mengalami kesulitan saat menuliskan kata demi kata untuk memerani karakter Olivia itu sendiri....
Jadi untuk kedepannya sepertinya aku bakal ganti semuanya menjadi POV 3.... (Itu kalo gak berubah pikiran lagi kayak sekarang.)
Begitu juga dengan Chapter-chapter sebelumnya..., Sehabis semua Chapter sudah selesai bakal aku rubah lagi menjadi POV 3 saja....
Supaya dengan ini aku bisa me-release chapter kedepannya sehari sekali atau mungkin 2 chapter sekaligus.... (Doain aja, semoga gak ngaret....)
Terima kasih atas perhatiannya....
Selamat membaca....
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kini malam sudah datang, berpapasan dengan matahari yang sudah terbenam sempurna barusan. Dan ketika Olivia melihat jam dinding yang ada di ruang istirahat para staff. Ia memperhatikan masih sekitar jam 7 kurang 15 menit.
Ia memang harus sudah mulai bersiap-siap.... Ia sedikit gugup dengan penampilan barunya sekarang.
Yang mana collar pemberiang dari Tuannya itu telah menjadi aksesoris tambahan yang benar-benar ia tidak bisa tinggalkan sama sekali dari tubuhnya.
Ia merasa benda itu sangat menganggu pergerakan lehernya untuk beraktifitas.
Memang tidak mengubah penampilan Olivia secara dratis saat menggunakan kalung itu di tengkuknya. Ia masih nampak sangat manis dengan pakaian casualnya yang tidak terlalu ketat.
Tetapi tetap saja, gadis mungil itu tidak menikmatinya sama sekali.... Ia benar-benar tidak nyaman setiap kali ingin menelan salivanya melalui kerongkongannya. Rasanya seperti ada yang mengganjal di lehernya itu.
Apalagi ditambah dengan kejadian pagi hari tadi.
Disaat ia ingin membersihkan dirinya dari aktivitas panjang selama bekerja semalaman.
Saat ia sudah membuka semua pakaian yang ia kenakan itu. Olivia sedikit usil ingin mencoba melonggarkan cengkraman collar itu dari tubuhnya.
Tetapi sesaat ia mencoba menarik benda itu dengan kedua tangannya. Tiba-tiba saja sensor menyala yang mana dia langsung menghantarkan daya listrik ke kulit mulus Olivia.
Hal itu membuatnya langsung berteriak kaget di dalam kamar mandi kosnya sendiri.
Meskipun sengatannya tidaklah terasa sakit..., tapi tetap saja efek kejutnya benar-benar membuat Olivia sangat ketakutan bila dia kembali mengusik kerangkeng itu lagi.
Dan mau tidak mau akhirnya ia terpaksa harus membawa benda itu untuk ikut mandi bersamanya. Walaupun dirinya masih takut dengan sengatan pertama tadi yang tiba-tiba saja menyentrumnya kembali.
Tapi Olivia merasa sangat beruntung sekali malam ini..., Karena ini adalah hari minggu....,
Dimana selama seharian ini ia tidak ada memiliki jadwal kuliah sama sekali. Dan ini juga menandakan kalau ia tidak perlu bertemu dengan Lenny dan juga teman-teman kampus lainnya sekarang.
Karena dia sendiri masih belum tahu bagaimana caranya untuk menjelaskan apa yang terjadi pada dirinya dengan sabuk kulit yang menempel di lehernya itu baru-baru ini.
Apalagi Lenny..., Dia mungkin bakal lebih cerewet untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada diri Olivia yang sejauh yang ia tahu memang Olivia sangat jarang menggunakan Kalung tebal seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Master
RomanceOlivia adalah mahasiswi muda yang baru memulai karirnya di sebuah club malam sebagai seorang pelayan untuk menghidupi dirinya sendiri dan juga meringankan beban orang tuanya yang mengalami kesulitan ekonomi. Tetapi sialnya ia terpaksa harus menjad...