FIVE

227 30 0
                                    

– Money Lover –

- Chapter 5 -

.

- Happy Reading -

.

Renjun memakai pakaiannya dengan susah payah, hingga lelaki paruh baya itu berlutut dihadapannya.

"Butuh bantuan, manis?" Lelaki itu meraih tangannya, yang langsung dihempaskan oleh Renjun.

"Tidak perlu"

"Tidak perlu segalak itu, maaf karena sudah melukai wajahmu dan terimakasih untuk malam ini. Aku semakin tidak sabar menunggu si Huang menyerahkan anak bungsunya padaku"

Mata Renjun seketika terbelalak dan menatap tajam lelaki di depannya ini.

"Apa maksudmu?"

"Kau tidak perlu memandangku seperti itu, sebentar lagi kalian berdua akan menjadi milikku"

"Itu tidak mungkin"

"Kenapa tidak mungkin, sayang?" Lelaki itu menyentuh wajah Renjun yang terdapat banyak sekali memar.

Lelaki itu meraih selembar kertas dan meletakkannya dihadapan Renjun yang masih duduk di ranjang. Renjun meraih kertas itu dan kembali dikejutkan oleh fakta yang diterimanya.

"A-apa ini..."

"Jumlah hutang milik ayahmu. Membayarnya atau menyerahkan diri padaku, kau tinggal memilihnya..."

.

★★★

.


Renjun menyusuri jalan perlahan dan sesekali bersandar pada dinding disebelahnya, nafasnya terengah dengan pikiran yang kacau. Saat sampai di rumah, Renjun menatap miris pada pintu kamarnya bersama sang adik.

"Chenle-ya, kau belum tidur?" ucap Renjun seraya menyandarkan tubuhnya pada pintu kamar

Tidak ada jawaban, tapi Renjun tau jika adiknya itu belum tidur. Renjun membuka pintu kamarnya dengan perlahan, dia tidak mau Chenle melihat keadaannya. Namun baru saja Renjun berdiri, tubuhnya kembali terjatuh dengan pandangan yang menjadi gelap.

Chenle mendongakkan kepalanya saat mendengar suara Renjun, dengan tangan yang bergetar Chenle membuka pintu kamarnya perlahan. Hal pertama yang dia lihat adalah tubuh memar Renjun yang tergeletak di lantai rumahnya.

Chenle melangkahkan kakinya mendekati sang kakak dan menatap wajah yang terdapat luka di beberapa bagian, hal itu membuatnya menangis dalam diam. Chenle ikut merebahkan tubuhnya disamping Renjun dan menggenggam tangannya erat.

"Maafkan aku, Ge..." lirihnya

.

★★★

.

Saat Renjun membuka mata, hal pertama yang terlihat adalah Chenle yang tertidur di lantai sambil memegang tangannya. Renjun tersenyum dan mengelus rambut sang adik secara perlahan.

'Apapun yang terjadi, aku tidak akan membiarkanmu terluka' batinnya.

.

★★★

.

Renjun telah siap dengan seragamnya, dia terus bersenandung selagi menarik Chenle. Sementara Chenle menatap kakaknya yang berjalan dengan senyuman yang terlihat aneh karena terdapat memar berwarna ungu, namun Renjun bersikap seolah-olah tidak terjadi apapun padanya.

ᴍᴏɴᴇʏ ʟᴏᴠᴇʀ | [𝕁𝕒𝕖𝕞ℝ𝕖𝕟]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang