Three

74 14 11
                                    

Sorry for typo(s)

Jangan lupa komen + Vote agar aku semangat nulisnya...

Seohyun mendorong troli belanja, hubungannya dengan Chanyeol semakin membaik sejak malam dimana Seohyun pulang tertidur di dalam gendongan. Malam itu awal bagi keduanya, Chanyeol sudah terbiasa dengan kehadiran Seohyun. Pria itu merasa senang saat apartemennya berubah menjadi ramai dalam sekejab.

Sulit di pungkiri kehadiran Seohyun membuat satu perubahan besar dalam hidup. Chanyeol tidak ingin mengatakan jika dia kembali mencintai Seohyun. Rasanya sulit di percaya tapi sepertinya, Chanyeol hanya sekedar menyukai Seohyun saat berada di sampingnya tidak lebih dari itu.

Dia tidak ingin terlalu memikirkannya lagian untuk sekarang berdamai dengan Seohyun adalah keputusan terbaik.

Toh tidak ada gunanya, semakin lama dia mulai terbiasa akan sikap random milik Seohyun.

“Chanyeol kamu ingin makan apa hari ini?”

Seohyun menyikut Chanyeol, bagaimana bisa Pria ini terus melamun dari tadi. Chanyeol berniat mengantar atau tidak sih. Jika seperti ini lebih baik dia pergi sendiri. Apa gunanya mengajak seseorang jika orang itu terus menjadi patung, seperti mayat hidup. Menjengkelkan sekali. Seohyun kembali mendorong, acuh akan Chanyeol di sampingnya. Dia memasukan banyak sekali ramen kedalam troli.

Mungkin bisa untuk stock dua bulan, Seohyun selalu membeli ramen meskipun Chanyeol melarangnya.

“Hei apa yang kamu lalukan! Kenapa membeli ramen banyak sekali?!”

Chanyeol mengambil ramen di troli kembali memasukan kedalam rak. Pria itu tak habis pikir, apa Seohyun tidak kasihan pada bayinya sendiri! ramen saja terus. Bisa jadi tubuh Seohyun akan mengembang mirip udon.

“Kamu menjengkelkan, tidak mendengarku!”

Chanyeol mengambil alih menyeret Seohyun lalu membawa dia pergi keluar supermarket mendudukannya di kursi taman, “Nah kamu tunggu disini jangan pergi, aku yang akan berbelanja mengerti?”

Seohyun cemberut menahan tangan Chanyeol, membuat wajah seimut mungkin agar Chanyeol luluh, “Aku ikut ya,” tangan itu Seohyun mainkan mengoyang-goyangkan layaknya anak kecil meminta permen. Bahkan orang - orang yang lewat merasa sangat gemas dengan tingkah Seohyun yang kelewat imut.

“Jadilah anak baik dan tetap disini?” Chanyeol mengusak rambut Seohyun. “Setelah kita memeriksakan bayimu. Aku akan membelikanmu permen kapas yang kamu inginkan tempo hari?”

Dengan wajah penuh binar Seohyun memeluk Chanyeol, “Itu bayiku yang ingin, terimakasih Chanyeol.”

“Tunggu disini oke?”

Mengangguk patuh Seohyun duduk dengan tenang memainkan ponsel miliknya. Dia mulai membuka aplikasi game lalu menaruh tasnya di pinggir. Dia tidak menyadari jika ada orang yang mendekat. Seohyun masih diam saat orang itu duduk di sampingnya.

“Aku mencari kamu kemanapun, kenapa tiba-tiba menghilang Seohyun?”

Ponselnya terjatuh, dia hapal betul suara itu. Pria brengsek yang sudah memaksakan kehendaknya lima bulan lalu. Seohyun berbalik menatap pria berkemeja dengan gaya rambut di hair up. Pria berahang tegas itu tersenyum menampilkan mata bulan sabit.

“Taehyung,”

“Kamu pergi kemana saja kamu menghilang selama hampir dua bulan ini,”

Taehyung meraih tangan Seohyun mengusaknya lembut, membuat sang empu bingung harus merespon bagaimana. Secara tidak langsung mereka masih terikat hubungan, Taehyung maupun Seohyun tidak ada yang memutuskan. Ini salah Seohyun sebenarnya, dia langsung kabur meminta tolong pada Chanyeol.

“Tae-“

Seohyun mematung saat Taehyung menarik tengkuknya, mencium lembut. Sedangkan Seohyun tidak menolak atau menerima, dia masih dalam keadaan bingung saat Seohyun mulai menyadari dia mendorong Taehyung mundur memberikan jarak untuk keduanya.

Taehyung terdiam lalu mengambil ponsel Seohyun mencuri nomor ponsel. “Aku akan menghubungimu lagi nanti, aku pergi bekerja dulu. Ingat jangan menghilang lagi,”

Seohyun mengangguk kikuk agar Taehyung segera pergi dari sana. Ini hampir satu jam mungkin saja Chanyeol selesai berbelanja. Lantas tanpa memperdulikan kejadian tadi Seohyun berdiri ingin menyusul Chanyeol namun ternyata Chanyeol sedang berjalan kearahnya.

“Chanyeol kamu sudah selesai?”

“Sudah,” jawabnya singkat berjalan mendahului Seohyun. “Ayo kedokter.”

Seohyun menyusul, menggandeng tangan Chanyeol yang tidak menenteng tapi Seohyun terkejut saat rasa lengket bersentuhan dengan tangannya. Merasa curiga dia mengendus tangan Pria itu.

“Es krim kamu makan eskrim sendirian ya Chanyeol?”

Chanyeol tak menjawab memasukan barang kedalam bagasi mobil mengabaikan Seohyun yang terus merengek meminta jawaban.

“Chanyeol!”

“Kenapa kamu tidak bisa diam Seohyun! Anak kecil menabrakku dan eskrimnya tumpah.”

“Maafkan aku,”

“Masuk kita harus bertemu dokter.”

Seohyun menurut masuk kedalam mobil dengan perasaan bersalah. Chanyeol benar dia terlalu menggangu sedangkan Chanyeol merasa bersalah telah membentak Seohyun. Jika saja Chanyeol tidak menyaksikan kejadian tadi maka eskrim itu akan berada di tangan Seohyun bukan di bak sampah.

Selama di dalam tempat pemeriksaan kandungan keduanya diam. Hanya sebatas berbicara seperlunya dengan dokter saja.

“Tuan Chanyeol coba lihat bayinya sudah mulai terlihat. Jika tidak salah itu laki-laki,”

Chanyeol menatap terus, diam-diam mulai tersenyum melihat layar di depannya. Tanpa sadar dia berceletuk, “Baby bear dia lucu sekali,”

Seohyun ikut tersenyum dia sangat bahagia melihat Chanyeol begitu senang kala dia melihat sosok bayi. Chanyeol tidak sadar mengambil tangan Seohyun lalu mengengamnya yang mana langsung membuat Seohyun bertambah berkali lipat kebahagiaan.

Seohyun seketika mengingat, apa dia harus memberitahukan hal ini pada Taehyung?



[TBC]

Hayoo mau konflik yaaa xixi jangan lupa kalau aku bukan author yang sering bikin happy ending jadi jangan terlalu berharap ya!! Oh iya kalian team siapa nih???

Awy

SNSD COMEBACK SEOHYUN CANTIK BANGET HAYO SIAPA YANG MABOK!! AKU DONG

Baby √Where stories live. Discover now