Adik ku itu.....
" Heh Barbatos bodoh kapan kau bangun! Huh menyebalkan, aku mulai lelah mengatur rakyat bangsawan mu yg kolot itu, kau malah enak sekali tertidur" Teriak seseorang.
Aku yg masih dalam wujud roh kecil menatap terkejut kearah suara itu, wujud yg sangat ku kenali namun rasanya berbeda.
" Yasudah kalau kau tetap tak mau bangun, akan ku buang dandelion wine ini " ancam orang itu, tangan nya terangkat hendak memecahkan botol wine.
" Eh- jangan dong! Itu kan susah sekali di dapat nya " seru ku panik, muncul dengan wujud roh angin ku untuk mencegah (Name).
Bukanya pelukan hangat yg ku dapati karena sudah lama tak bertemu, justru sebuah botol wine terlihat melayang ke arah ku dan menghantam tubuh kecil ku.
" Huh akhirnya bangun juga! Cepat tukar wujud mu! Aku sudah tak betah dengan wujud ini, bau mayat! " Ketus (Name) trus mengomel tidak mempedulikan aku yg tergencet botol wine.
" Jahat sekali kau pada kakak mu ini, kalau aku gepeng seperti nyamuk bagaimana? " Seru ku memelas berusaha mengangkat botol wine yg masih menimpa ku.
" Kau ingin tidur kan? Aku dengan senang hati akan membuat mu tidur selamanya" ancam (Name) menatap tajam diriku sambil mengangkat botol wine.
" Eeh- ampun-ampun, sabar dong memang nya berapa lama sih aku tertidur? " Gumam ku sambil merubah wujud ku sebagai Venti, berbarengan dengan (Name) yg merubah wujudnya kembali seperti roh angin.
" Miming nyi biripi limi sih Iki tirtidir, huh benar-benar kenapa aku bisa punya kakak sebodoh ini" omel (Name) berdengung Diatas bahu ku.
" Ehek " balas ku
" Ehek ehek matamu " omel (Name) lagi sambil menyundul kan kepalanya ke pipi ku, sangat imut~.
" Apa yg terjadi? " Tanya ku mulai serius, mata ku memandang langit yg masih gelap.
" Bangsawan Lawrence mulai seenaknya, mereka melanggar hukum kebebasan Mondstadt dan memperbudak rakyat jelata terutama para bangsa muratan " keluh (Name) nada suaranya terdengar kesal.
" Bangsa muratan? Orang-orang yang menyembah Dewi api itu ada disini? " Tanya ku memastikan.
Padahal (Name) bisa saja memusnahkan dan menghukum langsung para bangsawan itu, tapi dia justru lebih memilih membangun kan ku.
" Ya kau bisa cek sendiri nanti " jawab (Name).
" Yasudah ayo kita ke kota sekarang! " Seru ku bersemangat namun aku merasakan (Name) tak ada di bahu ku.
" Kau saja, aku sudah lelah melihatnya, aku ingin menjelajah alam liar saja " seru (Name) terbang menjauhi ku.
" Hei mana bisa begitu!? Kau bohong! Bilang saja ingin mengunjungi pak tua liyue itu kan! " Omel ku merasa kesal dan semakin kesal saat melihat rona merah di wajah adik ku itu.
" Sadar diri ya anda juga tua! Dan lagi itu urusan ku mau kemana, urusan mu itu mengurus rakyat kolot mu itu! " Ketus (Name) semakin menjauh dari ku.
" Tidak boleh! Kau harus ikut " cegah ku berusaha menangkap (Name) namun kalah cepat dengan pergerakan nya yg menghindar dengan mudah.
" Hei aku sudah cukup bersabar, kekuatan ku mungkin tak bisa meratakan daratan seperti mu, tapi lebih dari cukup untuk membalik kan rumah bangsawan kolot itu kalau aku mau, dan jelas cukup untuk menghabisi rambut mu, agar rakyat mu mengenali wujud baru Barbatos botak " omel (Name).
" Sudah lah kau membuang waktuku, Fetival kesukaan mu akan di mulai hari ini " seru (Name) lagi.
Tangan ku hendak meraih tubuh nya lagi namun lagi-lagi kalah cepat dengan teknik Teleportasi nya yg sudah menghilang ntah kemana.
" (Name)!!!! " Teriak ku kesal.
.....Galak sekali pada ku, huh dia tak memberikan pelukan hangat untuk ku (ᗒᗩᗕ).
![](https://img.wattpad.com/cover/318538762-288-k730164.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Genshin Impact Brother Series ( Venti X Readers)
FanfictionVenti dan (Name) adalah roh angin, kakak beradik ini sama-sama berjuang pasca perang decarabian. Setelah perang berakhir, Venti terpilih sebagai salah satu archon untuk Region Mondstadt dan memimpin Region itu. Dengan kekuatannya Venti meratakan seb...