(Name) paling suka....
" (Name)~ aku bawa moon pie edisi spesial khusus untuk mu " teriak ku pada (Name) yg duduk di dahan pohon besar, lantas aku terbang menyusul duduk di sampingnya.
" Kau curi dari mana lagi itu kak? " Sinis (Name) menatap bungkusan yg ku bawa.
" Enak saja! Ini murni kerja keras ku seharian bermain musik di kota ya!" Seru ku mendengus kesal dengan tuduhan (Name).
" Oh benar, maaf aku lupa bahwa Barbatos sudah beralih profesi jadi pengamen jalanan" ketus (Name).
" Hehe....makanlah aku bawakan itu untuk mu" seru ku menyerahkan bungkusan itu pada (Name).
" Tumben, biasanya kau selalu makan sendirian tak ingat punya adik " sindir (Name) sambil merubah wujudnya persis seperti ku dan menerima bungkusan tadi.
" Tak mungkin aku Setega itu pada mu (Name), walau kau galak aku tetap sayang pada mu " seru ku sambil menatap langit yg mulai jingga.
(Name) hanya menyunggingkan senyumnya lalu mulai menggigit moon pie itu.
" Apa kau benar sudah baik-baik saja? " Tanya (Name) sambil ikut menatap matahari yg mulai perlahan tenggelam.
" Tentu, aku lebih dari baik-baik saja selama kau ada disamping ku" balas ku lengkap dengan senyuman andalan ku.
" Tapi aku lebih ingin di samping Morax, rasanya lebih menguntungkan dari pada seumur hidup bersama kakak bodoh tukang mabuk " seru (Name) tanpa rasa bersalah.
Kepala ku menoleh cepat, rasanya aku baru saja mendengar suara petir menyambar dan retakan dari hati kecil ku.
" Hah!? Menguntungkan apanya!? Pak tua liyue itu tak lebih dari penggila perang, dan apa kau tak lihat betapa tak punya ekspresi nya dia seperti batu! Huh yg benar saja! " Omel ku kesal dengan perkataan (Name) yg menghancurkan suasana Harmonis tadi.
Bisa-bisanya (Name) membandingkan aku dengan pak tua Liyue itu, aku tau (Name) menyukainya tapi masa aku kalah saing dengan nya sih, aku kan kakak nya.
" Hei kalau bawahannya dengar kau bisa di sing-sing malam ini " seru (Name) diiringi tawa menyebalkan nya.
" Lagian yg ku bicarakan itu sebuah kebenaran, Morax itu walau datar seperti batu dia tetap gagah, pemberani, bijaksana dalam memimpin Region nya dan tambahan walau umurnya sudah ribuan tahun wajah nya tetap tampan seolah tak menua, Bayangkan jika sebenarnya dia tipe pria Bucin, Astaga bisa gila aku jika benar terjadi " oceh (Name).
Mulut ku menganga Syok tak percaya dengan kata-kata manis yg selalu (Name) keluarkan jika membahas Pak tua itu, namun jika dengan ku dia selalu ketus sekali.
" Ya kau memang sudah gila (Name)! " Ketus ku mendengus kesal.
Aku terus bersungut-sungut sedangkan (Name) hanya mendengarkan sambil tertawa terbahak-bahak seolah Omelan ku hiburan untuk nya.
Yang benar saja! Awas saja pak tua itu akan ku botaki rambutnya jika bertemu dengan ku.
.....Pak Tua sialan itu dari pada
aku ༎ຶ‿༎ຶ.
KAMU SEDANG MEMBACA
Genshin Impact Brother Series ( Venti X Readers)
FanfictionVenti dan (Name) adalah roh angin, kakak beradik ini sama-sama berjuang pasca perang decarabian. Setelah perang berakhir, Venti terpilih sebagai salah satu archon untuk Region Mondstadt dan memimpin Region itu. Dengan kekuatannya Venti meratakan seb...