(Name) itu bodoh....
Kini seluruh Teyvat sedang terbungkus gelapnya malam, satu dua sinar bintang berkelip cantik Diatas sana.
" (Name) aku bawa Mora meet nih dan jus anggur favorit mu, dibuat khusus oleh master diluc " seru ku berjalan riang menuju Padang windrise.
Pohon besar terlihat di belakang patung The seven milik ku, langkah ku terhenti di depan pohon itu, duduk bersandar pada batang nya yg besar.
" Hari ini aku lumayan dapet Mora banyak jadi bisa membeli makanan kesukaan mu ini dan sedikit memaksa diluc untuk membuat kan jus ini " diiringi kekehan singkat.
" Jadi kau jangan marah ya dan menuduh ku mencuri, seharian ini aku bekerja keras menyanyikan lagu baru ku"
" Kau tahu? Mereka bilang lagu ku kali ini membuat hati mereka teriris terharu bahkan satu dua wanita menangis sesenggukan mendengar nya, aneh ya? Aku juga merasa begitu loh " gumam ku.
Lenggang dan hening tak ada suara yg menjawab kecuali terpaan angin dan suara riak danau yg ikut tersapu angin.
Aku menghela nafas berat, menaruh gelas dan bungkusan itu di samping batu nisan tak bernama, hanya aku yg mengetahui ini milik siapa, lagi pula dari jauh ini hanya terlihat seperti tumpukan batu, karena aku membuatnya asal hanya untuk mengenang mu (Name).
" Ah kau tahu (Name)? Mondstadt sekarang punya penjaga misterius baru bergerak hanya dimalam hari~, kau tak akan menyangka jika si diluc lah orang di balik sosok misterius itu wuuuu~ kau terkejut kan? Aku juga begitu "
" Semenjak ayahnya meninggal beberapa tahun yg lalu dia berubah jadi kulkas berjalan, dingin sekali jika didekat nya padahal dia pemilik vision pyro, hubungannya dengan Kaeya tak sedekat dulu, padahal dulu kita ber4 bermain kejar-kejaran haaaa~ "
" Aku jadi semakin susah mengebon dandelion wine semenjak Tavern jadi miliknya, galak sekali dia"
" Oh dan kau tahu ada dua bocah laki-laki pendatang baru disini, mereka imut sekali saat pertama kali datang, kau pasti akan menjerit gemas melihatnya "
" Dan 1 tahun yg lalu si kecil Jean itu kini diangkat sebagai Grand Master Sementara, karena Varka sedang melakukan ekspedisi yg kau tinggalkan, oh oh dan kau perlu tau ini, adiknya si Jean itu Barbara apa kau ingat? Dia fans berat ku! Dia bilang dia hanya akan menikah dengan Barbatos!" Seru ku diiringi gelak tawa singkat.
" Belum lama ini juga seorang pengembara datang mencari adik nya, dia membantu ku mengendalikan Dvalin yg terkena Racun Durin, tapi aku tak bisa memberikan informasi apapun soal adiknya, mungkin kalau kau pasti mengetahui keberadaan adiknya itu kan?"
" Semenjak kematian mu aku tak lagi berhubungan dengan Celestia, Kubiarkan Signora merebut Gnosis ku anggap saja permintaan maaf ku untuk Tsaritsa "
" Menyebut nama itu saja sudah membuat jantung ku berpacu cepat, aku memang tak bisa menyalahkan mereka atas kematian mu walau mereka lah yg membuat mu mati di depan ku" tangan ku meremas dada ku yg terasa nyeri.
" Semua ini terjadi karena kebodohan mu yg terlalu ingin ikut campur dengan rahasia dunia ini, kelalaian ku juga karena tak berusaha menghentikan mu sampai akhirnya kau mendapat hukuman dari langit "
" Semarah apapun aku pada mereka itu hanya perasaan sia-sia belaka, mau aku membumi hanguskan dataran ini kau tak akan pernah kembali pada ku, dan lagi jika aku terlalu terbawa emosi Rakyat ku yg akan terkena efek nya dan kau tak akan menyukai nya kan? "
Tangan ku mengusap lembut batu nisan yg telah usang, sesak didada mulai menyekat pernafasan ku, bayang-bayang kematian mu kembali terputar seolah baru terjadi kemarin.
" Ah (Name) apa kau mau mendengar lagu baru ku? Maaf ya aku tak menjadikan mu yg pertama mendengar nya ".
Aku mengeluarkan Lyree andalan ku, jemari ku mulai perlahan memetik satu persatu senar nya, nada-nada mulai mengalun bersama terpaan angin, di petikan ketiga tangan ku terhenti beralih menyeka air mata yg mulai tak terbendung, satu dua isakan lolos dari mulut ku, terpaan angin mulai terasa kencang menemani ku.
" Lagi-lagi aku kehilangan orang yg berharga untuk ku, aku merindukan mu (Name) ".
.....Dia melupakan janjinya untuk tak meninggalkan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Genshin Impact Brother Series ( Venti X Readers)
أدب الهواةVenti dan (Name) adalah roh angin, kakak beradik ini sama-sama berjuang pasca perang decarabian. Setelah perang berakhir, Venti terpilih sebagai salah satu archon untuk Region Mondstadt dan memimpin Region itu. Dengan kekuatannya Venti meratakan seb...