2

1.1K 164 10
                                    

Ternyata....

" Hei (Name) kau merasa bosan tidak? " Tanya ku pada (Name) yg tengah sibuk menggit apel di tangan ku dengan tubuh kecil nya.

" Sedikit, Memang nya kau tak ada kerjaan? " Tanya (Name) kepala nya menoleh ke arah ku.

" Apa aku kurang terlihat menganggur? " Seru ku, dan hanya di balas dengusan kecil (Name).

" Lalu kau punya rencana apa untuk menghilangkan bosan mu itu?, Archon pemalas " Ketus (Name) menelan bulat-bulat bagian terakhir apel yg masih setengah.

" Kita memancing di dekat dawn winery bagaimana? " Usul ku.

" Kenapa harus sejauh itu? Dan lagi Memang nya kau punya alat pancing nya? " tanya (Name) beralih terbang ke bahu ku.

" Tenang saja aku akan meminjam nya di rumah Crepus " seru ku riang, namun (Name) hanya balas menatap datar ku.

" Kau mau mencuri? " Tanya (Name).

" Mana ada, aku hanya meminjam nya oke? Tidak membawanya pulang, nanti akan ku kembalikan lagi ketempat asal nya " seru ku berusaha mengelak tuduhan (Name).

" Kalau mengambil tanpa izin itu mencuri namanya bodoh! " Ketus (Name) menyundul kan kepalanya ke pipi ku.

" Sudahlah nanti ku bagi ikan yg kita dapat sebagai kompensasi " seru ku berusaha meredam amarah (Name) lalu segera berteleport ke dekat Rumah besar di dawn Winery.

Diam-diam aku masuk kedalam gudang penyimpanan lalu mengambil 2 alat pancing, tanpa kusadari 2 anak kecil tengah memperhatikan gerak gerik mencurigakan ku.

Aku buru-buru kembali berteleport kedekat danau yg terdapat beberapa slime cryo, dengan sedikit kekuatan ku hempas kan slime itu agar tak menganggu ikan yg berkumpul.

" Apa kau sudah dapat umpan nya (Name) " tanya ku pada (Name) yg sibuk terbang kesana kemari sambil mengangkat cacing satu persatu.

" Apa kau tak lihat apa yg sedang ku lakukan? " Ketus (Name) yg hanya kubalas dengan tawa kecil.

" Oh! Diwuc itu dia pencuri nya!!!" Teriak seseorang membuat ku dan (Name) melompat kaget lalu menoleh ke asal suara.

2 bocah laki-laki berambut merah dan biru bertolak pinggang menatap ke arah ku yg sedang memegang alat pancing.

" Kembalikan alat pancing ayah! Pencuwi! " Seru bocah berambut merah berlari mendekati ku lalu disusul bocah biru.

" Lihat kan? Aku kan sudah bil—"

" Nanti dulu ngomel nya, kita harus melarikan diri dulu " seru ku menangkap (Name) dan segera berlari sebelum 2 bocah itu mendekat.

" Lepaskan aku bodoh! Kau mencekik  ku! " Seru kesal (Name) membuat ku refleks melepas genggaman ku.

" Upss maaf hehe " kekeh ku sambil berlari.

Ntah aku yg terlalu lama atau 2 bocah itu yg lari nya terlalu cepat, jarak di antara kami semakin dekat saja, aku menyembunyikan alat pancing tadi dan berpisah jalan dengan (Name) yg bersembunyi di sebuah pohon.

Lantas aku berbelok kesebuah pohon membuat tubuh ku tertutupi sempurna.

" Hoi bocah aku disini! " Seru (Name) dengan wujud persis seperti ku, membuat kedua bocah itu berbalik arah mengejar nya, ntah kenapa aku mengerti dengan rencana (Name).

Kedua bocah itu terlihat celingak-celinguk mencari (Name) yg sedang bersembunyi.

" Aku disini!" Seru ku, membuat kedua bocah itu kembali mengejar ku dan aku kembali bersembunyi.

" Ho ho ho apa kalian mencari ku? " Seru (Name) muncul dari arah berlawanan dengan ku, dan lagi-lagi para bocah itu kembali mengejar (Name) membuat (Name) cepat-cepat bersembunyi.

" Upss maaf aku disini loh " seru ku, membuat kedua bocah itu berbalik arah dan mengejar ku.

" Maksud ku disini!" Seru (Name).

" Bercanda! Disebelah sini loh~ " seru ku.

" Sini sini " Seru (Name) lagi.

" Ahahaha disini maksudnya " seru ku lagi.

Kedua bocah itu berhenti mengejar kami jatuh terduduk sambil menatap bingung kami yg terus muncul dan menghilang di berbeda-beda tempat.

Mata mereka terlihat berputar karena pusing, membuat ku dan (Name) tertawa senang melihat nya.

" Bercanda, maksud kami disini!" Seru ku dan (Name) bersamaan sambil berpelukan di depan mereka.

Kedua bocah itu terlihat termenung syok melihat kami yg sama persis seperti pinang di bagi dua, lalu detik berikutnya mata mereka berkaca-kaca dan mengeluarkan suara tangis yg cukup keras.

" Aaa— ba-bagiaman ini!? Seperti nya kita berlebihan!" Seru ku panik mendekati mereka berusaha menenangkan namun mereka malah menjerit ketakutan.

(Name) yg di Landa panik, reflek memukul kepala kedua bocah itu sampai pingsan, membuat ku ternganga tak percaya melihat nya.

" Haaa!? Apa yg kau lakukan (Name)!? Kalau Crepus tau jatah wine ku bisa di tiadakan!" Seru ku menjerit panik mengusap-usap kepala kedua bocah itu yg mengeluarkan benjolan.

" Ma-maaf tak sengaja, refleks " seru (Name) ikutan panik.

" Ce-cepat tangkap ikan dengan kekuatan mu lalu taruh bersama pancingnya di samping mereka, agar saat bangun mereka mengira ketiduran karena kelelahan memancing!" Seru (Name).

Aku segera berlari cepat untuk mengambil beberapa ikan, sedangkan (Name) menggendong mereka berdua ke dekat danau, aku menaruh ikan dan alat pancingnya di samping mereka dan segera melarikan diri bersama (Name).

" Ahahahaha dari pada memancing yg tadi itu jauh lebih seru! " Seru (Name) dengan gelak tawanya.

" Hahaha kau benar! Walau berbahaya karena mengancam jatah wine ku" seru ku diiringi tawa dan pukulan (Name) pada kepala ku.

" Aww— sakit bodoh! Apa tadi kau memukul mereka seperti ini!?" Tanya ku kesal karena (Name) malah memukul ku, sedang kan (Name) hanya menampilkan cengiran lebar yg memperlihatkan deretan gigi nya.

.....Kesenangan kami sama....dalam mengerjai seseorang.

Genshin Impact Brother Series ( Venti X Readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang