Kukira selama ini.....
Tengah hari yg panas, cukup untuk membuat tenggorokan siapapun mengering.
Aku berjalan menyusuri danau cider lake mencari keberadaan adik ku yg tak kunjung terlihat.
" (Name)! Hei kau dengar tidak!? " Teriak ku pada danau hampa di depan ku, kepala ku menoleh kesana kemari mencari sisa-sisa keberadaan (Name).
" (Name) aku punya jus anggur, kalau kau tidak muncul akan ku habiskan jatah mu!" Teriak ku lagi.
Sesiur angin kecil muncul didepan ku, Roh kecil yg sangat ku kenali mulai terlihat.
" Enak saja itukan jatah ku!" Omel (Name) berusaha memeluk gelas yg ku pegang dengan tubuh kecil nya membuat ku tertawa geli melihat nya.
" Ubah dulu wujud kerdil mu itu baru bisa minum bodoh " seru ku melihat (Name) hampir mencemplung kan dirinya kedalam gelas.
" Tidak bisa disini nanti ada yg bingung lagi melihat ada 2 Venti " seru (Name) terlihat tak sabar ingin meminum jus yg ku pegang.
" Salah mu tak mencopy wujud manusia lain " seru ku.
" Yeah, lain kali aku akan mengcopy wujud dvalin saja agar bisa menghempaskan mu kelaut liyue biar jadi santapan kadal disana " oceh (Name) berdengung duduk di bahu ku.
Aku hanya menanggapi dengan tawa singkat dan segera berteleportasi ke stromteror karena hanya disana tempat dimana manusia enggan berkunjung.
Sesampainya disana (Name) segera merubah cepat wujudnya dan merebut gelas berisi jus miliknya meneguk nya sampai habis.
" Dari mana kau dapatkan jus ini?" Tanya (Name) memandang gelasnya yg telah kosong.
" Pemilik Tavern, dia bilang anaknya si diluc bocah merah itu sedang mencoba membuat minuman lalu tercipta lah jus ini, karena bangga dia membagikan secara gratis pada pengunjung Tavern " seru ku yg hanya di balas anggukan semata.
" Kemarin aku mengobrol dengan pak tua liyue itu, ternyata dia sedang gamon, aku tak menyangka dia bisa merasakan sesuatu seperti cinta, ku kira dia hanya mesin perang saja " seru ku menoleh menatap (Name) yg termenung sedih, lantas tangan ku mengusap lembut kepalanya.
" Kau harus bisa merelakan nya (Name), kau tak akan pernah bisa bersama dengan pria yg bahkan belum melupakan masa lalunya, itu hanya akan menyakiti mu secara sepihak " ucap ku lembut menasihati (Name) yg tengah di Landa galau.
" Sudah tak perlu bersedih, akan ku Carikan pria tampan lain nya mungkin kelak nanti di masa depan 2 bocah waktu itu akan jadi pria tertampan seRegion Mondstadt tapi tetap lebih tampan aku, sudah sini bersandar pada kakak " seru ku menepuk bahu kiri ku yg lapang.
(Name) meniduri kepalanya, bersandar pada bahuku lantas tangan ku memeluk sambil mengusap lembut pucuk kepalanya, sesekali mengecup lembut memberi kehangatan pada hati nya.
" Tak perlu, aku hanya perlu kau berjanji untuk tak tidur panjang lagi, ini salah mu karena terlalu lama meninggal kan ku sendirian " gumam (Name) satu dua isakan lolos dari mulutnya, tangan nya sibuk menghapus sisa jejak air mata.
" Iya iya ini salah ku, aku berjanji tak akan meninggalkan mu lagi" seru ku.
(Name) mengangguk lalu memeluk manja lengan ku, benar-benar sikap yg sangat jarang (Name) tunjukkan, membuat ku tak bisa menghentikan tawa ku.
" Hei kenapa tertawa? Memang nya ada yg lucu? " Tanya (Name) terheran-heran menatap ku sambil melepaskan pelukannya.
" Tidak-tidak, aku hanya merasa aneh saja dengan sikap mu yg mendadak begitu tidak seperti dirimu yg biasanya saja " seru ku mengusap ekor mata ku yg sedikit mengeluarkan air mata.
" Hah! Yasudah aku tak akan melakukan nya lagi dengan mu! Dasar menyebalkan! Kakak bodoh! " Teriak (Name) sambil menghentakkan kakinya berjalan pergi meninggalkan ku.
" He-hei! Aku bercanda, sungguh! Hei (Name) tunggu aku! " Panggil ku pada (Name) yg semakin menjauh.
Waaah bodoh sekali, aku benar-benar lupa kalau (Name) itu Tsundere.
.....(Name) tak punya sisi manis seperti ini, ternyata dia bisa juga seperti adik manis pada umumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Genshin Impact Brother Series ( Venti X Readers)
FanfictionVenti dan (Name) adalah roh angin, kakak beradik ini sama-sama berjuang pasca perang decarabian. Setelah perang berakhir, Venti terpilih sebagai salah satu archon untuk Region Mondstadt dan memimpin Region itu. Dengan kekuatannya Venti meratakan seb...