𝙎𝙪𝙙𝙙𝙚𝙣𝙡𝙮 𝙄 𝘽𝙚𝙘𝙖𝙢𝙚 𝘼𝙩𝙝𝙖𝙣𝙖𝙨𝙞𝙖 𝙊𝙡𝙙𝙚𝙧 𝙎𝙞𝙨𝙩𝙚𝙧

New Life

"Kapan aku bisa keluar dari sini??" gumam gadis remaja berusia 20 tahun itu di ranjang rumah sakit.

Gadis itu mulai meneteskan air matanya, mengingat dirinya yang selalu keluar masuk rumah sakit.

Bahkan gadis itu sekarang tidak kuliah karna keluar masuk rumah sakit.

"Kau harus kuat Kelly!! Ibu akan sedih melihatmu menangis!" ucap Kelly kepada dirinya sendiri.

Dirinya mulai menghapus air matanya, mencoba tersenyum dengan wajahnya pucat.

"Tapi disini aku sendirian... "

Senyuman Kelly pudar.

Tiba-tiba sakit menyerang tubuhnya.

Kepalanya sakit, dadanya sesak, bahkan bernafas saja susah.

Kelly berusaha menekan bel untuk memanggil dokter. Dirinya terbaring dengan keadaan acak-acakan di ranjang.

Beberapa menit kemudian dokter datang dengan beberapa perawat dibelakang.

Dokter mulai memeriksa Kelly, memasangkan alat bantu nafas ke gadis remaja itu.

Hingga...

"Dokter, detak jantungnya berhenti. Kita terlambat... " kata perawat itu dengan nada sedih dan kasihan.

Dan seorang Kelly sekarang sudah menghilang.

...

"Hwaaa!!"

Apa ini mimpi? Ruangan mewah dan megah.

Apa ini kehidupan pertamaku?

Apa mimpi ini datang lagi?

"Ohh anak ibu sudah bangun... " kata perempuan dengan pakaian mewah dan rambut pirang yang sangat indah.

Tunggu...

Dia bukannya ibu dikehidupan pertama?!

Apa-apaan?!

Jangan katakan...

"Lottie ingin bersama kakak? Iya?" oh tidak, benar dugaanku...

Ini kehidupan pertamaku!

Kenapa harus kehidupan ini?? Apa aku akan mati lagi seperti dikehidupan pertama?!

"Lana! Tolong gendong Achilles, kita akan pergi ke taman." kata ibu yang sekarang masih menjadi permaisuri.

Selamanya...

'Oh itu kak Achilles!'

Aku melihat anak kecil berusia dua tahun yang sedang bermain dengan kucing ditaman.

Dia kakak kembarku, Achilles De Alger Obelia.

Dan aku? Aku bukan lagi Kelly Anderson.

Tetapi sekarang namaku Charlotte De Alger Obelia, walau orang-orang biasa memanggilku Lottie atau Putri.

"Kaka!!" teriaku kepada kakak yang tengah membaca, bisa kulihat kakak menurunkan bukunya dan melihatku.

"Lottie ati-ati!!" teriaknya melihatku berlari.

Dulu dia juga membaca disini, perbedaannya yaitu aku mengejarnya.

"Main cama Lottie!" kataku padanya membuat ibu dan beberapa pelayanan yang ada disini tertawa kecil melihat cara kami berbicara.

Aku dan Achilles selalu bersama, entah dikehidupan yang ini ataupun kehidupanku yang sebelumnya.

Bahkan... Saat Achilles mati aku menyusulnya dengan cepat.