"Nih minum" ashel menyodorkan sebotol minuman dinginAdel tersenyum, lalu mengambil air itu.
"makasih"Ashel duduk disebelah Adel lalu memainkan handpone tanpa bicara apapun lagi
shel.. "panggil Adel
iyaa "jawab ashel lembut tanpa menoleh
"papa mama mau pisah, papa pergi dari rumah, semalem mama juga" pandangan Adel kosong, suaranya mulai bergetar
ashel menyimpan handphonenya lalu melihat kearah Adel
del.. "lirih ashel
ashel memeluk sahabatnya erat, seolah ikut merasakan kesedihan Adel.
"Gpp shel, gue udah tau bakal kayak gini siap ataupun ngak"
Adel sesungguhnya sudah sangat ingin menangis tapi entah kenapa air matanya seperti tidak ingin ikut terjatuh. yang jelas dadanya sesak, perasaanya takut, tapi Adel juga tidak mengerti air matanya menolak untuk terjatuh.
flashback 2 bulan yang lalu
"itu bukannya mama" ucap Adel heran
ashel ikut mencari maksud perkataan Adel.
"hah iyaa del" ashel ikut kaget setelah melihat mama Adel.
"kok gitu sih shel, itukan bodyguard papa" Adel mulai panik melihat kedekatan mamanya dengan bawahan papanya.
bagaimana tidak panik dia melihat mamanya sedang bergandengan mesra memilih sambil perhiasan di mall yang sedang ia dan ashel kunjungi.
"kita samperin aja ya del biar nggak salah paham" ucap ashel menenangkan.
Adel menahan amarahnya, menahan langkah kaki ashel yang ingin mendekati 2 orang yg sedang mereka perhatikan dari tadi.
"jangan cel.. biarin aja gue mau liat dulu. Lo pulang aja ya, bentar lagi supir gue jemput lo..gue mau ngikutin mama dulu" ucap Adel
"ngak mau ah del.. aku ikut kamu" tolak ashel tidak tenang meninggalkan Adel sendiri
"Pulang aja ashelia, gue udah ngak mood nih" ucap Adel memaksa
"Ngak, aku ikut.. kemanapun kamu pergi aku ikut" ucap ashel memaksa
Adel menatap ashel malas "terserah Lo deh cel"
matanya kembali fokus menatap mama dan bawahan papanya. begitupun dengan ashel.
"kalo sampe mama selingkuhin papa, gue bunuh bodyguardnya" ucap Adel serius
ashel menatap Adel "ngak boleh ngomong kayak gitu ya del, kita belom tau kebenarannya"
"kan makanya ini gue cari ta..." ucap Adel terpotong, ia terdiam seketika
ashel menutup mulutnya kaget, begitupun Adel ia sudah lemas. nyatanya jangankan membunuh, untuk berjalan lagipun rasanya sudah tidak kuat.
seluruh tenaga Adel rasanya hilang ketika melihat mamanya mencium pipi bawahan papanya.
mungkin perasaan hancur yang sedang ia rasakan, tapi perasaan marahnya pun tak kalah kuat.
hari ini Adel merasa hancur, mama yang ia sayangi ternyata tega mengkhianati keluarganya.
satu hal yang ada di benak Adel "memalukan"Adel menatap lurus kedepan, seketika tenaga yang serasa habis tadi terkumpul kembali.
kemudian ia berjalan cepat kearah dua orang yang menyakiti hatinya tadi."bughh.," Adel menonjok tepat dihidung bodyguard papanya
"bangsatt lo..bughh"ucapnya lagi terus menghajar bawahan papanya