Bab III

494 78 7
                                    


"tumben bener si Adel ngechat" heran Zee dalam hati lalu ia membuka isi pesannya

Setelah membaca pesan dari Adel, zee tersenyum  lalu bersiap-siap menuju rumah ashel.

*Sedangkan dirumah ashel

Adel sudah dalam keadaan tertidur nyenyak, dengan ponsel yang sudah dimatikan. Dia hanya berharap tidurnya kali ini akan nyenyak tanpa ada gangguan siapapun.
sementara ashel sedang sibuk memasak di dapur bersama dengan kakaknya yang juga sedang ingin memasak.

"Adel kesini numpang tidur siang doang ya shel, ada-ada aja tuh anak" Anin heran dengan Adel yang sangat hobi tidur

"ya biarin aja kali kak,capek mungkin malem tadi abis nginep bareng temennya" ashel sibuk mencuci sayuran yang akan ia masak untuk menu makanan mereka nanti

"Azizi kok nanyain kamu mulu shel, kalian Deket ya ?" tanya Anin yang juga ikut menyiapkan potongan ayam

"kemarin sih abis jalan, ke toko buku terus dia ngajakin ke pameran lukisan kakaknya" ashel menjawab pertanyaan kakaknya.

"suka sama Zee ?" Anin menghentikan aktivitasnya, menatap ashel ia bertanya serius kali ini.

ashel yang mendapat pertanyaan seperti itupun langsung salah tingkah.

"ya gila kali kak, aku kan perempuan masa suka sama Zee yang perempuan juga" ashel berusaha menjawab sesantai mungkin.

"jangan disangkal terus kali shel, kakak tau perasaan kayak gitu kalo disangkal malah makin nyiksa. belajar terima diri kamu, ngak capek apa jadi orang yang bukan kamu " Anin melanjutkan kegiatan menggoreng ayamnya yang sempat terhenti tadi

"kakak kok ngomong gitu" ashel sesungguhnya heran mengapa kakaknya bisa bicara seperti itu

Anin hanya terkekeh, lalu fokus dengan kegiatannya sendiri.

tingg..*bel rumah ashel berbunyi

"siapa ya shel ?" Anin menoleh kearah ashel

"gatau kak...biii, tolong bukain pintunya" panggil ashel sedikit berteriak ke asisten rumahnya

"okee non" balas bibi yang langsung keluar menuju pintu

sebenarnya ashel dan Anin punya pembantu yg memasak makanan untuk mereka, tapi karna ini hari Minggu dan tidak ada kegiatan apapun mereka memilih menyibukkan diri didapur.

"siapa bi ?" tanya Anin

"haii.." sapa Zee  yang baru datang langsung menuju dapur diarahkan oleh bibi

" Lo ngapain kesini ?" Kaget Anin melihat Zee yang sudah membawa 2 kotak pizza

"lohh kak Zee, kok bisa kesini ?" ashel lebih kaget karna mengingat Adel yang sedang tidur di kamarnya

Zee terkekeh, lalu meletakan kotak pizza tadi di meja dapur.

"tadi Adel yang chat kok shel, katanya aku boleh kesini" jawab zee.

"itu tadi cuma sempet beliin pizza" lanjutnya

ashel diam, ia heran bukannya Adel tadi marah ketika dia membahas kakak kelasnya ini.

"bisa aja Lo kesini waktu udah mau Mateng nih masakan" anin melirik Zee sekilas

Zee tertawa "masak apaan Lo, sulit dipercaya Anin bisa masak"

"gue sumpelin pake minyak goreng tuh mulut biar ngak keset" Anin membalas sengit tidak terima diremehkan Azizi

Zee mengidik takut, "ampun dah kakak ipar" ucap zee cepat lalu melirik kearah ashel, penasaran reaksi ashel setelah ia menyebutkan itu.

The One That Got AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang