saat ini Adel sudah tertidur dikamar ashel, tubuhnya semakin meringkuk kedinginan dengan kompresan handuk hangat di keningnya. mata nya terpenjam, wajah juga masih pucat.
"kamu kenapa sih del.."ucap ashel khawatir
Adel membuka matanya, menarik tangan ashel pelan menyuruh ashel tidur disebelahnya. ashel menurut, apapun untuk sahabatnya agar ia merasa lebih baik pikirnya.
Adel melingkarkan tangannya di pinggang ashel, degup jantungnya mendadak naik saat ini. entahlah..Adel hanya ingin memeluk ashel.
dengan posisi badan yang berhadapan, dan jantungnya yang berdebar ashel berusaha untuk memeluk Adel, hanya ingin membuat adel merasa nyaman pikirnya."gue gpp kok shel..nanti juga sembuh, tenang aja" ucapnya di pucuk rambut ashel
ashel mengeratkan pelukannya, mengusap pelan punggung Adel.
"jangan ngerasa sendiri del, kan ada aku.. kita hadapin ini bareng-bareng ya, apapun yang kamu rasain dibagiin ke aku" ucapnya ashel lembut
"aku juga takut nanti kamu ninggalin aku shel.."balas Adel sendu
"Zee cakep banget ya shel sampe aku yang keren gini kamu tinggalin" tambahnya lagi dengan nada cemberut
"ish apaan sih, mentang-mentang lagi sakit ngomongnya ngelantur"
"Gue kurang apa sih Shel.."ucap Adel lagi dengan nada sedih yang dibuat-buat
"Kamu kurang warass.." balas ashel malas, ia heran Adel sedang sakit tapi masih menyebalkan.
"ya gue kan ngak waras karna lo..tergila-gila dimabuk adzana" ucapnya sambil terkekeh
ashel menjauhkan wajahnya dari dada Adel, ia menatap wajah sahabatnya yang ternyata dari tadi berbicara sambil menutup matanya.
"kamu sadar atau ngigo sih del.." ucapnya heran karna omongan Adel makin ngelantur
"sadar Shel... kan lo nya yang ngak sadar sama perasaan gue" balas Adel masih dengan mata terpejam. ia sadar dengan semua omongannya dari tadi, hanya saja kepalanya masih sangat pusing untuk hanya sekedar membuka matanya. lagipula Adel tidak ingin ashel terlalu khawatir, sebisa mungkin ia berbicara walaupun pembicaraan mereka menambah ke khawatiran ashel.
ashel mencubit bibir Adel, menyuruh sahabatnya untuk berhenti bicara omong kosong ini.
"badan kamu masih panas, omongan ngelantur mending kita ke rumah sakit deh del" ucapnya serius
"ngak..disana mana bisa peluk lo kayak gini" balas Adel mengeratkan pelukannya
"Gue ngantuk mau tidur...lo disini aja ya, pliss jangan kemana-mana.." ucap adel
" selamat malam acell" lanjutnya lagi
"masih siang adeliaa"
tidak ada lagi jawaban Adel, tanda bahwa ia benar-benar ingin tidur. nafasnya juga sudah mulai teratur pelan, ashel pun juga mulai mengantuk lalu ia membenarkan selimut mereka dan ikut tertidur masih dalam kondisi dipeluk oleh adel.
*malam di hari yang sama
keadaan Adel belum sehat sepenuhnya, kepalanya masih sedikit pusing tapi sudah lebih baik dari pada sebelumnya. saat ini pun mama dan papanya ashel sudah pulang dari perjalanan bisnis nya, mereka makan malam bersama kecuali anak pertama mereka yang jarang berada dirumah karna mengurus salah satu bisnis butik keluarganya.
"kok bisa sakit del.." tanya mama melody *mama ashel
"kelayapan mom paling tiap malem" ucap ashel membalas pertanyaan mamanya dengan nada mencari ribut ke adel
"ngakk.. eh apa-apaan cel ngak ada hubungannya" balas Adel tidak terima difitnah ashel
"ngak tau tan..tiba-tiba ngak enak aja badan tadi pagi" Adel memberi penjelasan
"kamu udah sehat del ?" tanya papanya ashel
"udah om, udah sehat aman"
"Adel nginep disini ya pa.. " tanya ashel menatap papanya
"hah..ngak gue mau pulang cel, kasian ayam dirumah ngak ada yang jailin "Adel berkata asal
"Kan kamu ngak mau pulang, udah disini aja kenapa sih biasanya juga gitu "kesal ashel, bukannya di uks tadi Adel yang berkata tidak ingin pulang.
"kamu disini aja del, kalo ngak mau sekamar sama ashel kan masih banyak kamar lain" suruh papa ashel
"om jabieb aja ngerti gue ngak pengen sekamar sama Lo" ucap Adel sambil tertawa melihat ashel
"ngakk..pokoknya harus dikamar ashel" ashel kesal ketika melihat tingkah Adel yg menyebalkan
papa dan mamanya ashel tertawa melihat tingkah 2 anak didepan mereka
"kamu disini aja dulu ya del, nanti aja pulangnya "pinta mama melody menatap Adel
Adel mengangguk, ia menurut saja pikirnya. ucapannya di uks yg berkata tidak ingin pulang sesungguhnya tidak lah mungkin ia lakukan. bagaimanapun ia harus tetap menghadapi masalahnya bukan malah lari. tapi sekarang lebih baik ia menuruti saja kemauan orang tua ashel, lagipula baginya keluarga ini sudah seperti keluarga kedua. Adel nyaman berada ditengah-tengah mereka.
ketika sudah selesai dengan aktivitas makan malam, Adel dan ashel kembali ke kamar mereka. seragam dan baju Adel pun sudah diminta untuk diantarkan oleh supir Adel kerumah ashel.
"nih obatnya diminum" ashel memberikam obat penurun demam dan segelas air putih ke Adel.
Adel mengambil obat itu lalu menyimpan obatnya di laci meja lagi, lalu air putihnya ia minum.
ashel menaikan satu alisnya heran,kemudian mengambil kembali obat yang dilaci meja tadi, membuka bungkus nya lalu menyuruh Adel membuka mulutnya dan meminta Adel menelan paksa obat tadi.
setelah itu tanpa kata apapun ashel masuk ke kamar mandi, sudah kebiasaanya untuk selalu membersihkan wajahnya dilanjutkan dengan memakai skincare rutin sebelum tidur, ia berjalan meninggalkan Adel yang menatap ia kesal karna dipaksa menelan obat tadi.
*besok harinya disekolah
Adel sudah masuk sekolah seperti biasa, keadaanya juga sudah sehat. sebelum masuk ke kelasnya ia mengantar ashel terlebih dahulu sampai duduk dengan tenang di kelasnya.
"kath..jagain jangan sampe dicolong Azizi" ucapnya pada kathrina lalu dengan santai berjalan keluar kelas ashel
"stres tu bocah shel.." kathrina terkekeh melihat kelakuan Adel
"emang.. dah biasa kath "ashel merespon cuek
"tapi lo berdua ngak pacaran kan, curiga gue sama Adel" balas kathrina penarasan
ashel menatap kathrina, hanya menggelengkan kepalanya tidak habis pikir dengan apa yang diucapkan temannya itu.
"Apaan sih kath"
"Ya Adel soalnya dah tergila-gila banget sama Lo"
"Ngak, kita sahabatan udah dari kecil. Dia kayak gitu karna cemburu aja sama kak Zee, padahal kan aku sama Kak Zee juga ngak ada apa-apa" jelas ashel
"Lagian kan kita perempuan kath, yang bener aja ih ngomongnya "lanjut ashel lagi
"Shel.. buka dong mata Lo, udah bukan jamannya kali ngotak-ngotakin perempuan sama laki-laki. Cinta ya cinta, benci ya benci, itu semua Lo yang rasain, Lo tau apa yang Lo pengen jadi ya perjuangin lah" balas kahtrine
"Kita emang punya perasaan kath, tapi bukannya kita juga harus tanggung jawab sama perasaan Kita. Semua manusia punya kontrol diri masing-masing, masa lagi pengen bunuh orang malah kita lakuin dengan alasan lagi pengen "ucap ashel
"Ohh jadi selama ini Lo lagi kontrol perasaan yaa..ke siapa shel ?" Ucap kathrina menggoda ashel
"Zee atau Adel ?" Lanjutnya lagi memainkan kedua alisnya
Tingg... *Bel tanda masuk berbunyi