SAHABAT

328 23 0
                                    



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa salam ataupun mengetuk pintu, Jungwon membuka pintu kos Jay yang tidak dikunci. Terlihat Jay tengah memainkan gitar kesayangannya di tepian kasur miliknya. Lagu yang mengalun dari bilah bibir dan gitar yang ia petik adalah lagu milik Noah yang berjudul 'Yang Terdalam'.

Jungwon berjalan menghampiri Jay, mendudukan dirinya di samping Jay.

"Nih, dimakan mumpung masih anget."

Tanpa sepatah kata, Jay membuka bungkusan plastik hitam yang tadi dibawa Jungwon. Matanya sedikit berkaca-kaca, merasa terharu dengan perlakuan sahabatnya ini.

"Lebay ah, gue cuma bawa jagung rebus, kenapa lo berkaca-kaca gitu?"

"Gimana gue gak berkaca-kaca? Gue terharu, lo bawain makanan kesukaan gue di saat gue sedih gini." bibirnya membentuk garis lengkung ke bawah, menampilkan wajah sedih sekaligus manja yang dibuat-buat.

"Sama-sama."

"Makasih, ya.." tangan kanan Jay beralih mengacak-acak rambut Jungwon yang sudah tersisir rapi. Jungwon hanya diam, membiarkan sahabatnya itu melakukan apapun padanya. Itu salah satu cara Jungwon menghibur Jay yang tengah 'bersedih' katanya.

Jay menaruh gitarnya, menyandarkannya pada tembok di samping kasurnya. Kini fokusnya ia alihkan penuh pada jagung rebus pemberian Jungwon.

"Jay. Gue mau ngomong serius sebagai temen lo yang beneran temen."

"Hmm? Iya, ngomong aja. Gue dengerin sambil makan jagung."

"Lo beneran sedih?"

"Gak tau. Gue ngerasa sesek aja."

"Karena Yuna mutusin lo?"

"Gak tau..." jawabnya dengan pandangan kosong.

"Gue mau ngasih saran ke lo, sebagai 'temen yang baik'."

Jay berhenti mengunyah, mendengarkan setiap kata yang Jungwon ucapkan untuknya.

"Lo pasti sadar, kan? Apa yang lo lakuin sekarang itu salah. Dengan lo pacaran sama tiga cewek sekaligus, berarti lo lagi mainin perasaan dan hati mereka, Jay. Lo gak bisa kayak gini terus. Mau sampe kapan gue tanya."

"Tentuin satu, satu aja, yang bikin lo nyaman, mana yang lo yakin, yang gak bikin lo ragu. Satu aja, Jay."

Jay terdiam, bergulat dengan pikirannya sendiri. Jungwon benar. Selama ini, Jay telah berpacaran dengan banyak wanita, namun tak ada satupun yang membuatnya benar-benar serius dan merasa nyaman ketika bersama. Dengan kata lain, selama ini, Jay hanya main-main saja.

"Gue bahkan gak tau, antara Cindy, Yeri, atau Yuna, siapa yang bikin gue nyaman. Yang jelas, gue nyaman sama lo, Ju. Mau gue punya berapa banyak cewek pun, gue cuma nyaman sama lo. Gue juga gak tau, kenapa bisa lo, Yang Jungwon." batin Jay.

Hangat telapak tangan Jungwon membuat Jay sedikit terlonjak dari lamunannya.

"Gue tau lo anak baik, cowok baik, penyayang," jari lentiknya mengusap sudut bibir Jay dengan lembut, memungut sedikit remahan jagung di sana.

"Gue ngomong gini juga karena gue sayang sama lo, lo sahabat gue, gue gak mau lo kenapa-kenapa ke depannya."

Ditatapnya binar netra sebening embun milik Jungwon, dalam. Tidak ada kebohongan di sana. Hanya ketulusan yang dapat Jay rasakan saat ini.

"Gue boleh peluk lo gak, Ju?"

"Lebay deh pake izin segala. Biasanya juga langsung lo ketekin."

"Hehe.." Jay menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan masih terdiam beberapa saat, padahal Jungwon sudah memberinya izin untuk memeluknya.

Kini Jay sudah dalam dekapan Jungwon. Ya, Jungwon-lah yang memeluk Jay, menyalurkan kehangatannya pada tubuh yang lebih besar dari dirinya.

Hangat dan nyaman. Itu yang selalu Jay rasakan ketika Jungwon berada di sisinya. Apalagi saat ini Jungwon tengah merengkuhnya.





"Cewek lo beruntung banget punya lo, Ju."



"Andai lo masih sendiri.

Andai gue bisa jujur tentang perasaan ini.

Andai dunia bisa menerima rasa cinta seperti ini.

Andai..."



"Gue sayang lo, Ju.

Bukan hanya sebagai sahabat gue, tapi lebih dari itu, lebih dari yang lo tau.

Gue sayang lo, Yang Jungwon."

— End.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"Kak Jay!" || JAYWONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang