𝟎𝟒 | 𝐒𝐮𝐫𝐩𝐫𝐢𝐬𝐞

194 44 8
                                    

"Apa?! Bulan ini??" Reon memijat pangkal hidungnya pusing. Ia baru saja mendengar putrinya yang memutuskan untuk menikah, terutama bulan ini..?!

Reviano Deandra. Lebih dikenal sebagai Reon, ia adalah ayah Vasya. Sifatnya yang tegas dan garang rupanya hanya tampang luarnya saja, karna saat dirumah, ia adalah sosok yang lembut dan penyabar. Terutama pada anaknya satu-satunya yang tak lain ialah Vasya.

"Iya papi. Aku harus nikah bulan ini." Ulang Vasya tidak ragu sedikitpun.

"Sayang.. bukahkan terlalu mendadak?" Akhirnya Ibu Vasya— alias Vera membuka suara setelah melihat suaminya yang pening dengan keputusan Vasya.

Vasya menggigit bibirnya pelan. Sedang memikirkan cara untuk meyakinkan kedua orangtuanya.

"Pernikahan itu bukan permainan. Jangan asal mau nikah terutama diumur lu yang masih muda gini." Sela seorang pria tampan yang mempunyai postur badan layaknya binaragawan.

"Revan..." Batin Vasya tak suka dengan kehadiran sepupunya tersebut. "Aku ngga pernah sekalipun anggap pernikahan itu permainan. Dan umur aku sudah cukup untuk menikah, Van!" Balas Vasya.

"Gak anggap permainan? Lu sadar ga semua kelakuan lu daritadi kayak candaan? Masuk rumah langsung umumin mau nikah, terus bilang bulan ini juga nikahnya, dan parahnya lagi sama cowo yang baru lu temui??"

Wajah Vasya mengerut. Ia benar-benar emosi dengan Revan yang selalu ikut campur dengan urusannya.

Dengan emosi, Vasya berteriak, "POKOKNYA AKU MAU NIKAH!!" Setelah berteriak seperti itu ia berlari keatas menuju kamarnya. Sudah jelas ia akan mengurung diri sampai orangtuanya setuju dengan keputusannya.

Revan menggeleng pelan. Ia sudah tak heran lagi dengan kelakuan Vasya yang selalu kekanak-kanakan.

"Hah.. Sebenarnya apa yang membuatnya ingin menikah semendadak ini.." Pikir Reon masih pusing dengan keputusan putrinya.

"Revan, tolong cari tau laki-laki mana yang membuat Vasya seingin itu untuk menikah." Pinta Vera pada keponakannya tersebut.

Revan mengangguk paham kemudian meninggalkan Reon dan Vera dalam kepusingan.

- Dilain tempat, Kediaman Rashalas

"Benarkah??!" Mata Ibu Archelo berbinar mendengar ucapan putra sulungnya tersebut. "Ayo kita datangi keluarganya! kita harus membawa hadiah-hadiah terbaik juga untuk berkenalan secara formal dengan keluarga calon istrimu, sayang!"

Archelo tersenyum melihat Ibunya yang begitu bahagia dan antusias. Sudah lama ia tak melihat ekspresi Ibunya yang seperti ini.

"Aku akan mengabari calon istriku terlebih dahulu," Ucap Archelo yang langsung dibalas anggukan oleh Ibunya. "Baiklah, aku kekamar dulu, mom."

Dalam perjalanan menuju kamarnya, Archelo berpapasan dengan adik tirinya,

Julio Rashalas. Anak hasil hubungan gelap ayahnya dengan mendiang pelayan rumahnya. Sifatnya tak jauh beda dengan Archelo, mungkin itu yang membuat mereka tidak dekat.

Layaknya kutub utara magnet yang bertemu kutub utara magnet lain. Menolak satu sama lain.

"Segitu takutnya warisan jatuh ke tangan gua?" Tanya Julio tersenyum miring pada abang tirinya tersebut. Tentu saja ia tahu, ancaman Ibu Archelo mengenai warisan.

"Membayangkan warisan keluarga ini jatuh ke tangan anak haram udah cukup buat gua merinding." Balas Archelo merendahkan Julio.

Ya, hubungan mereka jauh dari kata baik.

Rahang Julio terkatup rapat. Ekspresinya menumpul. Mau beberapa kali pun ia dengar kalimat itu, ia tetap tidak bisa untuk menerima fakta itu.

Puas melihat reaksi Julio, Archelo lanjut berjalan memasuki kamarnya dan meninggalkan Julio yang sedang mati-matian menahan emosi.

Mantan Vino 📞 ....

Archelo menghubungi Vasya dan berniat memberitahu bahwa ia akan berkunjung ke kediaman keluarganya untuk melamar dan memperkenalkan diri secara formal.

"Hiks.. Halo..?" Vasya menjawab panggilan. Namun terdengar isakan. Apa ia menangis?

"Gua mau datang secara resmi dengan keluarga—

"T-tunggu..!" Potong Vasya cepat.

"Hm? Kenapa? Tentuin aja tanggalnya, kalau emang sibuk pekan ini."

"B-bukan gitu.. Aslinya.." Vasya menahan ucapannya. Ia takut jika ia bilang orangtuanya belum mengizinkan maka Archelo akan membatalkan pernikahan yang ia mau ini.

"Aslinya kenapa? Orangtua lu belum restui?" Peka Archelo.

Vasya tersentak kaget dengan tebakan Archelo yang tepat sasaran. "Kok.. Kamu tau?"

Terlalu mudah untuk ditebak. Batin Archelo. "Apa alasannya? Tanggal pernikahannya terlalu cepat?" Tanya Archelo menebak dan tentunya tepat sasaran lagi.

"Iya.. Apalagi orangtua aku juga gatau aku nikahnya sama siapa.."

"Hah.. ok ok. Gua paham. Hari ini lu gak kemana-mana?"

"Ngga, emangnya kenapa?" Heran Vasya.

"Ok. Gua mau pergi jadi mau siap-siap dulu, bye Revasya." Pamit Archelo.

"Iya.. Bye.." Setelah itu panggilan langsung ditutup Archelo.

"Aneh banget.. kirain mau ajak aku jalan ish.." Sungut Vasya sedikit berharap.

- Pukul 21.00 di Kediaman keluarga Deandra

Vasya menenggelamkan wajahnya di kasur. Sejak siang tadi, ia melarang siapapun untuk masuk ke kamarnya.

"Permisi, non Vasya." Panggil seorang pelayan setelah mengetok pintu kamar Vasya dari luar.

"Aku gamau makan pokonya!!" Sahut Vasya marah.

"M-maaf non, bukan itu maksud saya—

"NGGA MAU, YA NGGA MAU!" Potong Vasya membentak. Sebenarnya ia tidak ada niatan untuk memarahi pelayan tersebut, namun ini adalah cara agar orangtuanya menuruti apa yang ia mau.

"—Kalau aku suapin, tetap gak mau makan?"

Vasya langsung menoleh kearah pintu kamarnya yang rupanya sudah dibuka. Terlihat seorang pria yang tengah menyender di pintu tersebut, "Archelo??!" Kagetnya setengah mati.

"Surprise, baby." Tukas Archelo mulai berjalan kearah Vasya sambil tersenyum.

"Kamu ngapain disinii??? Kok bisa?? Mami Papi aku gimana??" Sembur Vasya khawatir.

Archelo terkekeh pelan. "Don't worry, aku udah dapat izin mereka." Vasya menolak percaya. Baginya itu mustahil.

"Kok bisaa???"

- end chapter 04 -


Kalau ada pertanyaan jangan sungkan buat nanya yaa,

Vote dan Komen kalian berarti banget bagi aku untuk semakin semangat lanjutin cerita 💜

FAKE HUSBAND (Jisoo x Haein)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang