Ini adalah chapter terpanjang di Book ini,terima kasih yang mau buatkan☺️Saat Yeosang sampai, semua orang yang ada di meja memicingkan mata kearahnya
Yeosang menyrengit bingung "kenapa?" Tanya-nya
"Yeosang jangan mam Ice Cream nanti malah ngga jadi loh bikin dedeknya" jawab San yang langsung mendapatkan tabokan sayang dari Wooyoung
"Bayiii, jangan mam Ice Cream kalo demam lagi gimana,kan Jongho cape habis acara ini,nanti ngga ada yang jagain loooh~" ujar Wooyoung, Yeosang cemberut
"Tapikan Yeo pingin" lirihnya sambil menatap cup Ice Cream itu sedih
"Sayang, makanya bisa besok atau lusa,untuk hari ini ngga dulu hm" ucap Jongho sambil mengelus puncak kepala Yeosang
"Hu'um" sahut Yeosang meletakkan cup Ice Cream itu ke tempat makan Wooyoung
Skip
Malamnya, Hwi diajak tidur bersama Junhyeok dirumah WooSan
Yeosang memegang kedua tangannya gugup, berkali-kali Ia menggigiti bibir bawahnya, begitu takut dengan hal yang sejujurnya lumrah setelah acara sakral mereka,ya, melakukan malam pertama
Yeosang berusaha untuk tenang,Ia sudah menjadi pasangan Jongho,maka Ia juga harus melayani Jongho,bisa menjadi istri durhaka kalau Ia tidak melayani orang asing yang sudah sah menjadi suaminya
Ceklek
Pintu kamar mandi terbuka menampakan Jongho dengan senyuman yang terpatri di wajahnya
"Jangan gugup begitu,kalau kau belum siap,aku tidak akan memaksaka" ucap Jongho lantas duduk disamping Yeosang yang terlihat semakin gugup
"A-aku siap sejujurnya, hanya saja....aku takut, banyak yang bilang kalau ini akan terasa sakit" Jongho tertawa kecil mendengar ucapan Yeosang, menggemaskan pikirnya
"Tidak akan sakit sayang,kalau kau mengikuti saja permainanku,so,can i?" Yeosang mengangguk pelan, membuat Jongho lantas kini mengukung tubuhnya yang mungil dan meraup bibirnya hingga sang empu terkejut
Jongho memejamkan matanya lalu mulai melumat bibir Yeosang lembut, begitu lihainya hingga Yeosang tak dapat mengimbanginya, walau kini mata Yeosang terpejam dengan kedua tangannya yang melingkar di leher Jongho
Jongho menahan tengkuk Yeosang untuk memperdalam lagi ciuman mereka,menggigit bibir bawahnya guna memasukkan lidahnya kedalam mulut Yeosang yang hangat dan mulai menyapu langit-langit mulut Yeosang kala sudah mendapatkan izin dari sang empunya.ciuman berubah begitu panas kala mereka beradu lidah didalam mulut Yeosang, dengan Yeosang yang menjambak surai belakang Jongho karena merasakan kenikmatan yang luar biasa
Tangan Jongho tak tinggal diam begitu saja,Ia meraba kedalam kemeja yang Yeosang pakai,memberi rangsangan lebih dengan mengelus punggung mulusnya, membuat Yeosang meringkuk kan badannya ditengah cumbuan mereka karena mulai terangsang.Yeosang memukul bahu Jongho kala merasa sudah kehabisan nafas, membuat Jongho melepas tautan mereka dan berpindah ke leher jenjang Yeosang.Tak ada kata berhenti bagi Jongho yang sudah tertutupi oleh kabut hawa nafsu,Ia benar-benar kehilangan akal karena desahan Yeosang yang mengalun merdu di telinganya
"A-ahh more please~" Yeosang mendongak seraya terpejam, membiarkan Jongho mencumbu leher jenjangnya-yang kini tak mulus lagi karena banyak mahakarya Jongho yang bertebaran
Rasanya kurang puas bagi Jongho bila Ia hanya menjelajahi leher istrinya itu,lantas Dia langsung membuka kemeja Yeosang dan membuangnya kesembarang arah dan mulai mencumbu bahu Yeosang sampai ke dada, membuat Yeosang semakin mendesah tak karuan.
Tubuhnya begitu dimanjakan oleh Jongho, apalagi dengan Jongho yang kini tengah memainkan nippel merah mudanya membuatnya menggelinjang hingga seprai yang dibawah mereka kusut begitu saja,oh dan Ia juga tak sengaja merasakan milik Jongho yang mengeras, membuat Ia dengan jahilnya menggerakkan kakinya agar lututnya bergesekan dengan milik Jongho
Jongho menggeram kala lutut Yeosang bergesekan dengan miliknya, membuat Ia melepaskan cumbuanya lantas melepaskan pakaiannya, menatap tajam Yeosang yang menatap sayu kearahnya
"How dare you" Jongho kembali melumat bibir Yeosang dan melepaskan bawahan yang Yeosang pakai,Ia memasukkan dua jarinya ke dalam lubang senggama Yeosang, membuat Yeosang refleks melepaskan tautan mereka dan merintih sakit karena Jongho langsung memasukkan jarinya begitu saja.
"H-hurt" Yeosang mulai terisak seraya merintih kala merasakan jari Jongho yang bertambah di lubang senggamanya
"Calm down baby,relax" Jongho mulai menggerakkan jarinya dilubang senggama Yeosang, membuat Yeosang melenguh seraya terisak
"A-anghh.... faster please" Yeosang meremat seprai kuat kala merasakan tang Jongho yang lainnya memainkan miliknya,Ia benar-benar kewalahan, Jongho terlalu mahir dalam urusan begini
"Say my name"
"K-kakhh ...Jong...ahhh hoo ahhh"
Yeosang benar-benar tak kuasa,ini terlalu nikmat, siapapun yang mengatakan sakit, Yeosang akui Dia tak hebat menahannya.
Kala Yeosang ingin mengeluarkan cairan putihnya, Jongho mengeluarkan jarinya dari lubang senggama Yeosang, membuat Yeosang merengek kecewa.Pen*s mungilnya benar-benar sakit,rasa nikmatnya tadi langsung hilang seketika
Jongho mengangkat salah satu kaki Yeosang, menatap sejenak kearah Yeosang yang terlihat masih menetralkan nafasnya.Jongho mengumpat dalam hati saat melihat semburat merah diwajah Yeosang, benar-benar menaikkan birahinya sekali
"Lakukan apapun untuk mengurangi rasa sakitmu,mengerti?" Yeosang mengangguk, dapat Ia rasakan lubangnya kembali dimasuki sesuatu namun itu lebih besar dari jari, hingga Ia lagi-lagi meremat seprai seraya merintih sakit karena Jongho yang memasukkan miliknya secara perlahan.
"H-hurt...... slowly please...." Yeosang kembali merintih lubangnya benar-benar sakit, membuat dirinya lagi-lagi mengeluarkan air mata
"Ssst....relax" Jongho mengusap air mata Yeosang kala miliknya sudah masuk sepenuhnya kedalam lubang Yeosang, tinggal menunggu Yeosang yang masih menetralkan nafasnya
"Ready?" Yeosang menganggukkan kepalanya, lantas mendesah tak karuan kala Jongho mulai menggerakkan pinggulnya
Di awal,terasa begitu sakit dan perih lubangnya,tapi lama-kelamaan rasa sakit dan perih itu menghilang digantikan oleh rasa nikmat yang luar biasa.Lenguhan,desahan serta geraman dari dua insan yang sedang memadu cinta itu terdengar menggema di seluruh ruangan, sinar rembulan yang menembus jendela menjadi saksi bisu kegiatan mereka.
Tidak ada yang menggaggu kegiatan mereka,dan kegiatan itu terus berlanjut sampai beberapa ronde,peluh bercucuran, seprai kusut dengan cairan seperma dan darah yang tercetak jelas,Jongho membawa Yeosang kedekapanya
"Terima kasih"
"My pleasure"
Dan mereka terlelap
Jangan lupa vote dan komentarnya 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda(JongSang)
ChickLitSeorang dokter spesialis anak yang tiba-tiba dipanggil Bunda oleh balita berusia 3 tahun,bagaimana kelanjutannya Entahlah Aku pun ngga tau,hehet BXB Jangan lupa vote dan komentar:)