𝟎𝟏

42 5 23
                                    

─── ᴀʙ ɪᴍᴏ ᴘᴇᴄᴛᴏʀᴇ ───

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

─── ᴀʙ ɪᴍᴏ ᴘᴇᴄᴛᴏʀᴇ ───

Kupu-kupu merah menari dengan serbuk sari yang bertebaran di kepakan sayap cantiknya. Sering kali singgah di setiap bunga yang membuka mahkotanya, semata-mata hanya menyerap keindahan dan aroma harum memabukkan.

Berkeliaran tanpa aturan, ia tergoda dan hinggap dengan manis di jari telunjuk sang dara yang termenung dalam pikiran. Labium merah melukis senyum kecil kala membiarkan kupu-kupu merah bermain di ujung jarinya.

"Sarah, apa kau mendengarku?"

Suara bariton memanggil, menghancurkan lamunan pesona sang dara dari makhluk kecil cantik itu. Sekan paham, kupu-kupu terbang bebas ke guratan biru lukisan Tuhan tanpa mengucapkan selamat tinggal.

"Ya, Ayah? Aku disini mendengarmu."

Netra merah selaras ruby memberi perhatian pada pria rupawan dihadapan.

"Seperti yang kukatakan sebelumnya, akhir-akhir ini kau selalu mengunci diri di kamar dan pastinya jenuh bukan? Maka dari itu nanti malam aku berencana mengajakmu ke pesta di istana. Bagaimana menurutmu?"

Tawaran sang ayah tanpa menunggu lama dibalas dengan kegembiraan putrinya tidak lupa melayangkan senyum mata tertutup yang terlatih dalam aspek keanggunan nona bangsawan.

"Aku akan datang, terimakasih atas perhatianmu Ayah."

Walau hidangan manis tersaji di depan mata dan tanah indah yang dihuni oleh pewarna surga bernama bunga, tidak cukup menghentikannya dari perasaan sesak yang berkecamuk di dada.

Sang dara tak seharusnya menempati tubuh ini. Terlebih menggantikan peran yang seharusnya tertulis mutlak di atas kertas takdir dan dia disini dipaksa untuk mencorengnya. Menggoreskan tinta baru sesuai langkah tangannya.

Satu hal yang ia dapat dari kenyataan tydak manuk ini adalah...

"Percaya isekai itu sesat, kawan."

Percayalah, bagi sebagian kaum yang amat ironis di dunia nyata pikirannya bermain dan terhasut oleh sesuatu yang diciptakan tangan berbakat manusia.

Contoh kecilnya mungkin seperti seorang gadis atau bujangan yang setiap hari menatap layar persegi panjang dimana terpampang para pujaan hati. Mereka sangat mendambakan dan berharap masuk ke dalam arus kehidupannya yang hanya sekedar gambar indah berbentuk.

Iya, itu kalian yang dengan sangat ikhlas di kick dari dunia asalkan terlempar ke isekai.

Singkatnya saja dirinya yang terburu-buru menuju tempat kerja dicium oleh Truck-kun dan mendapatkan gacha ke dunia otome game ini yang ia mainkan sebelumnya. Kemudian berakhir tersesat ke tubuh antagonis yang akan mati secara tragis.

Higanbana DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang